💸

2K 126 16
                                    

Lotto

Main Cast : Oh Sehun, Kim Jongin

Warning : Typo(s), AU, Out Of Character, Mature Content

.

.

Fanfiction Colaboration

Jongshixun – Arcoffire Redhair  - 94boss

.

"Argh—Shit! Kai-ssi, cara bejat apalagi yang kau pergunakan demi memenangkan ratusan won itu?" Bukannya menjawab, pemuda berkulit tan itu justru menaikkan kakinya ke atas meja tempat mereka semula berjudi. Kepalanya bersandar pada kepala kursi yang didudukinya, lalu tertawa, "Caranya cukup mudah, hanya dengan melihat tampangmu yang ketakutan sudah membuatku percaya jika aku menang kali ini," tangannya mengambil minuman dari nampan salah seorang pelayan yang lewat, kemudian menurunkan kakinya kembali dan memandang JongDae remeh, "—faktanya, semua uangmu itu tak mungkin berada di sakuku sekarang," sambungnya, seraya meniup jari tengahnya yang membentuk sebuah pistol.

JongDae mendecih sebal, dia menendang meja di hadapannya lantas meninggalkan JongIn yang terbahak seorang diri di sana. Kim JongIn, atau yang sering disebut dengan nama Kai ini (nama yang dikenal di berbagai night club atau casino saja) memang terkenal dengan kelihaiannya ketika berjudi. Dia dapat membaca pergerakan lawan judinya dengan mudah, sehingga setiap langkah yang dilakukannya merupakan petaka bagi lawan-lawannya. Apalagi, wajahnya yang menarik dan badan gagahnya—jangan lupakan kulit eksotisnya pula—membuat banyak gadis yang rela tidur dengannya. Sayang, di antara semua wanita maupun pemuda yang pernah dikencaninya tak ada yang bisa meluluhkan hatinya.

Sayup-sayup terdengar sebuah lagu yang perlahan berganti, lalu teriakan riuh mulai bersahut-sahutan. Merasa terganggu dengan kebisingan tersebut, JongIn menengok ke belakang mencoba mencari tahu apa yang membuat orang-orang itu seheboh ini.

DEG!

.

Seuchyeoman bwado oh yeah

[Just passing by, oh yeah]

Dareun yeojawaneun hwak dalla

[I can see that you're way different from other girls]

Dwiorabwado bunmyeong naege chajaon luck

[I look back dan luck will still find me]

.

Matanya terpaku pada sosok itu—lekukan tubuhnya, garis wajahnya, kulitnya, dan sorot tajam yang diberikan oleh pemuda itu padanya. Belum lagi pakaiannya yang begitu mengundang, walaupun itu berupa kemeja tipis bergaris hitam putih vertikal serta celana jins hitam ketat. Tapi tetap saja itu tergolong panas dan seksi. Pandangan mereka bersibobrok selama beberapa detik, sebelum pemuda itu tersenyum miring dan melanjutkan tariannya kembali. "Sialan!" JongIn mengumpat kesal. Dia meletakkan minumannya dengan keras, menyebabkan air di dalamnya terciprat ke mana-mana. Baru kali ini dirinya merasa dipermainkan oleh kaum rendahan sepertinya sekaligus terangsang luar biasa.

Sebenarnya siapa pemuda itu? Setahunya, tidak ada penari pria utama di kasino ini, selain sebagai penari pembantu.

"Oh well, sepertinya kau beruntung lantaran datang lebih awal dari biasanya. Karena—yah, laki-laki itu merupakan daya tarik baru di kasino ini." Kepalanya menoleh ke arah samping dan mendapati ChanYeol telah duduk di sebelahnya. Dia mengeluarkan sebatang rokok dari dalam bungkusnya dan mengapit rokok itu di belahan bibirnya, "Sayangnya, dia tidak bisa di sewa." Dahi JongIn berkerut, ia menatap ChanYeol yang tengah menyulut rokoknya penuh tuntutan, "Apa maksudmu?" Asap mengepul keluar dari mulut pemuda jangkung itu, lantas terkekeh pelan, "Kenapa kali ini kau sangat tertarik, JongIn? Bukankah jalangmu ada di setiap sudut rumahmu, heh?"

LOTTO - [KAIHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang