Part 1

17 3 0
                                    

    Sudah 1 jam sejak Saras menempati sebuah meja di kafe langganannya. Lemon tea yang ia pesan tinggal tersisa setengah gelas. Jari-jemari lentiknya memainkan embun dari sisi gelas minumannya, kemudian matanya melirik arloji hitam di pergelangan tangan kanannya. Saras menghembuskan napas kasar. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya perlahan.

“Kamu lama banget sih, Iyan.” Ujar Saras saat itu juga.

“Mending potong kambing deh ras, ganti-ganti nama orang sembarangan aja.”

Saras terkejut, dagunya yang semula ia tempelkan di meja langsung terangkat. Ternyata bukan orang yang sedari tadi ia tunggu, melainkan Edgar teman dekatnya.

“Loh, kamu ngapain disini gar?” Tanya Saras sambil membetulkan posisi duduknya.

“Mau makan. Tadi nungguin mama shopping, tapi dia masih lama. Yaudah aku bilang mau cari makan dulu. Kebetulan ngelihat kamu sendirian disini. Kamu nggak sama Iyan?” Edgar balik bertanya seraya duduk di bangku yang berhadapan dengan Saras.

“Ini dari tadi aku nungguin Iyan. Katanya latihan basket dulu.”

Edgar hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Tak lama kemudian, seseorang yang ditunggu Saras tiba. Dia adalah Iyan, pacar Saras. Tetapi Iyan tidak datang sendirian, melainkan bersama dengan Nadia sahabatnya.

“Maaf ya aku lama, tadi mamanya Nadia nelpon suruh sekalian jemput Nadia di tempat les.” Ucap Iyan duduk di sebelah Saras, tangannya mengelus puncak kepala Saras.

“Iya ras, maaf ya. Kamu jadi nunggu lama deh.” Nadia ikut bersuara kemudian menempati bangku kosong disebelah Edgar.

“Iya nggak apa-apa kok. Santai aja, lagian aku nunggunya nggak sendirian. Ada Edgar.” Saras menunjuk edgar yang tengah sibuk mengunyah roti bakar pesanannya. Yang dimaksud hanya mengangguk.

Iyan tersenyum menatap Saras. Saras balik tersenyum, meskipun ada ruang kecil di sudut hatinya yang berontak. Harusnya ini jadi kencan romantis untuknya dan Iyan. Tapi justru berakhir dengan makan bersama kedua temannya yang lain. Ini bukan kali pertama kencannya gagal. Bahkan mungkin mereka sudah terlalu sering gagal berkencan hanya karena Nadia. Tentu Saras merasa sedikit kecewa. Tapi tak mengapa asalkan ia bersama Iyan, rasanya sudah lebih dari cukup bagi Saras.
.
.
.
.

Next?
Plis support me dengan cara vote dan comment yang membangun.
Oh iya, karena ini cerpen, mungkin cuma sampai 3 atau 4 part langsung ending. Thank you readers!😍

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 31, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RUMITWhere stories live. Discover now