kadang memang kenyataan itu lebih pahit daripada impian
JULI,2018
mungkin sudah saat nya aku memberi tau padanya jika aku sudah lama mengenalnya bahkan sejak kami belum sekolah.
"an gimana kadonya buat abang udah jadi belum?" tanya afy kepdaku
"udah kok, tapi gue takut kalo abangnya gak suka" ucapku dengan lemas
"tenang aja xa abang lo tuh baik ,gak mandang apapun dari lo. santai aja. yukk" ucap afy sambil menggandengku ketempat pelaksaan pelepasan siswa kelas 12.
Dia yang selalu di puja satu sekolah entah dari teman atau para guru disekolahku. selain dia pindahan dari jepang karena memang orang tuanya sedang bertugas disana. dia juga pinter dan anak band.
di taman sekolah
"yeelah gue jadi nyamuk lagi antara lo sama bang varo deh" ucapku mengeluh diantara mereka yang sedang berduaan yang menganggap dunia milik mereka sendiri.
"ye bocah sirik aja lu, mana bang raka lo itu?" tanya bang varo ngeledek
"yang jangan gitu lah kasian anna dong" ucap afy membelaku depan pacarnya sendiri
"yaudah nih hp gue, lu chat gih dia dimana kayaknya juga belum pulang" tawar bang varo yang sedang bucin
CHAT
varo: rak
raka:iya?
varo:lu udah balik belum?
raka:belum,kenapa?
varo:gue tunggu di belakang taman sekolah
raka;READkarena kegabutanku yang menunggu sahabatku ini sedang bucin bersama pacarnya, aku memutuskan untuk main handphone saja.mungkin memang tak ada artinya jika aku terus menerus menunggu kabarnya
"varo bucin set dah" sapa bang raka ke bang varo dan disitu gue langsung deg-degan panas dingin setengah mau mati padahal yang disapa kan bang varo.
"hallo pacar varo!! hallo z-a-n-n-a !" ucap bang raka yang menyapa afy dan sedikit mengeja namaku.
"hai bang" ucap afy balik menyapa dan aku masih saja diam
"lo tau gak ro gue dapet kado dari adek gitar gue, katanya sih dari temennya dan berati itu kan adek kelas kita" ucap bang raka dan memang dia hanya memegang satu bag
"coba lo buka aja dulu sih, kan bisa bilang makasih kalo nanti emang ada adeknya disini" ucap bang raka yang penuh penekanan di akhir kalimatnya
"botol minum by Z-A-N-N-A" ucap bang raka sambil mengeja
dan disaat itu seakan waktu berhenti dimana bang raka melihatku, dan aku langsung dingin karena ketahuan.
"makasih ya dek, kamu doang yang ngasih abang kado" ucap bang raka yang melihat mataku dengan tajam
mengapa baru sekarang aku mengerti peasaannya, mungkin tak terbayangkan bagaimana rasa bahagianya.
"hem.hem... afy, bang vero dan bang raka anna balik dulu ya" ucapku pamit meninggalkan mereka bertiga
"gue anter aja dek" tawar bang raka kepadaku
"gak usah bang saya sudah di jemput supir" tolak ku dengan halus
"babay ann"ucap afy kepadaku
sesampainya di rumah langsung ku rebahkan diri di kasur
mengigat kejadian tadi yang sedikit memalukan namun berkesan.
mungkin tadi adalah kali pertama dan terakhir bertemu bang raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS TIME
RomanceCinta tak mengenal usia Cinta tak mengenal fisik Cinta tak mengenal harta Cinta tak mengenal dusta apakah cinta tak mengenal jarak? perbedaan usia bukan pembatas kita untuk berkarya dan mencintai seseorang, jarak yang memisahkan untuk menghubungkan...