KEKASIHKU, SI TUAN PUTRI [ FanFict ] - HIATUS

Masa Lalu - Uchiha Sasuke

Wanita Terkasih

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Datekoii Dewii
Warning : EYD Error, Typos, AU, Gender Switch, Death Chara, Mature, Bash Chara, ect.

Character :
Uchiha Sasuke

Don't Like Don't Read

Sebuah mobil Lamborghini Reventon membelah malam menuju sebuah kawasan restoran bintang lima. Menuju tempat parkir di basement lantai 21. Mobil dengan predikat nomor 1 itu terparkir rapih diantara mobil-mobil yang tak kalah mewah lainnya.

Nampak didalamnya terdapat seorang pria tampan dengan raut wajah dingin sedang memegang kemudi mobil dengan pikiran melayang entah kemana.

7 tahun yang lalu...

Golden Emperor High School

Perpustakaan sekolah adalah tempat favorit bagi seorang pemuda yang nampak asyik dengan dunianya. Dengan kedua telinga yang tertutupi headset dan mata yang sibuk mencermati isi sebuah buku.

"Lihat! Lihat! Si Tuan Putri datang!" Terdengar suara langkah kaki yang berlomba-lomba memenuhi koridor menuju halaman Golden Emperor.

Pemuda itu kemudian mengangkat wajahnya dan melongok-kan kepalanya ke arah jendela guna melihat apa yang menjadi penyebab kericuhan di hari tenangnya.

Nampak di pantulan mata hitamnya 3 buah mobil sedan mewah yang terparkir di halaman. Yang tak berlangsung lama keluarlah beberapa orang berseragam hitam dan seorang gadis cantik bersurai emas.

Pemuda itu terpesona, ia sungguh terpesona dengan mata biru lautan itu. Mata indah yang baru pertama kali dilihatnya. Sungguh indah dan membuatnya merasakan debaran pada jantungnya untuk pertama kalinya.

Pemuda berambut hitam pekat itu menyentuh dadanya. Rasanya sungguh aneh. Ia tak pernah merasakan debaran menggila seperti ini sebelumnya, sungguh indah dan berirama. Dan untuk pertama kalinya ia tertarik pada sesuatu selain buku, dan dengan kecepatan kilat ia mengikuti langkah para siswa yang sudah lebih dulu membuat kerumunan.

Dapat dilihatnya dengan sangat dekat gadis itu melangkah dengan penuh dengan keindahan, keanggunan, dan dengan segala pesona lain yang dibawanya. Pemuda itu tetap memusatkan perhatiannya pada gadis matahari itu hingga tubuhnya hilang di kelas 2A.

Dengan penuh ketidakrelaan pemuda itu meninggalkan tempatnya dan berjalan menuju kelasnya sendiri. Namun sebelum benar-benar beranjak dari tempatnya, pemuda itu menatap kembali ruang kelas dimana gadis yang menjadi pemikat hatinya itu menghilang.

...

Tok! Tok!

Sebuah ketukan terdengar ketika lagi-lagi pemuda dengan rambut mencuat itu tengah asyik dengan dunianya, tak lagi sebuah buku yang kini menarik perhatiannya namun tak lain adalah bayangan gadis berambut pirang yang baru ditemuinya pagi tadi.

Bagaimana bisa? Bagaimana mungkin ia melewatkan hal menarik yang hampir 2 tahun lolos dari pengamatannya. Ya, gadis dengan nama Naminaze Naruto ia sungguh melewatkan nama itu dalam daftar orang-orang berpengaruh di hidupnya.

Wajar memang jika ia sempat tak mengenalinya, karena ia sendiri bukanlah tipe orang yang akan sembarangan memasukkan seseorang yang tidaklah terlalu penting bagi hidupnya dalam daftar yang akan diingatnya seumur hidup. Termasuk putri seorang presiden seperti Naruto misalnya. Ia sungguh menyayangkan sifat acuhnya itu saat ini.

"Apa yang membuatmu begitu hanyut dalam lamunan, Adikku?" Secara tiba-tiba sebuah suara baritone menyeruak masuk dan menghapus segala khayalan dari pemuda itu.