PAPA
.
McM
.
AUTHOR'S SIDE
.
.
.
Ten tidak menyentuh makan siangnya. Pembicaraanya dengan Johnny beberapa malam lalu masih menjadi pikiran. Hendery sudah tingkat kedua, tapi putranya itu belum memutuskan ingin melanjutkan kuliah di mana.
"Profesor Lee.."
Ten mengangkat pandangan dari brosur yang dibacanya tadi. "Kalian.." senyum itu terkembang melihat mahasiswanya.
"Boleh kami menemani?"
Ten menutup brosurnya, mengangguk samar. "Aku tidak mungkin menolak jika kalian sudah siap dengan nampan makan siang.."
Dua pemuda itu tertawa kecil. Pemuda yang tepat berhadapan dengan Ten melirik brosur. "Fakultas Kedokteran? Profesor ingin melakukan sesuatu di sana?"
Ten mengaduk supnya yang tak lagi mengeluarkan uap. "Apa yang dosen politik dunia lakukan di Fakultas Kedokteran? Aku hanya melihatnya.."
Pemuda lainnya menyahuti. "Untuk putra Anda? Hendery. Aku mengikuti akun media sosialnya.."
Mata Ten menyipit. "Aku akan menandaimu jika terjadi sesuatu pada putraku.."
Ketiganya tertawa tanpa canggung. Ten dikenal sebagai dosen yang cepat akrab dengan para mahasiswanya. Tak jarang, ayah satu anak itu bertingkah selayaknya mereka.
"Ya! Aku sempat memikirkan ini untuk putraku.."
"Kedokteran bukan pilihan yang buruk. Aku ingin, tapi otakku tak sanggup.." keluh pemuda dihadapan Ten.
"Itu sebabnya kau lari ke fakultasku? Maksudmu fakultasku tak bisa bersaing dengan kedokteran?"
"TIDAK! PROFESOR TIDAK SEPERTI ITU!"
Mereka tau Ten tidak pernah marah. Ten selalu tersenyum dan membuat orang tertawa. Tapi belakangan ini, senyum itu tak secerah biasanya.
Kim Doyoung kembali. Seharusnya dia bisa mengabaikan itu.
Hendery belum memilih apapun untuk masa depannya. Johnny sudah mengingatkan dia untuk tak memaksa Hendery.
Apa Johnny tau permintaan Ibu Ten?
"Aku akan mengakui dia cucuku, jika kau bisa menjadikannya seorang dokter lulusan SNU!"
.
.
.
To Be Continue
.
.
.
A/n :
HALO!!!
hiya hiya hiya.. SNU dan kedokteran khas nya SKY Castle udah muncul.
#190216
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA
Fanfiction[COMPLETED] [SKY Castle Syndrom] Jeno memanggil salah satu ayahnya dengan panggilan Papa. Hendery pun juga memanggil dengan pangilan yang sama. Jeno dan Hendery tidak mengetahui masa lalu kedua Papanya, hingga hal itu mempengaruhi pertemanan mereka...