MAMAK

33 6 1
                                    

             
                               MAMAK
                    Oleh : R.A Harahap

Perempuan berkulit lembut itu
Berteriak menahan perih
20 tulang patah bersamaan

Engkau rela taruhkan nyawa demi mendengar tangisanku
Dalam tarikan nafas mamak rela taruhkan nyawa untukku

Atap dan dinding rumah seraya menatapmu berjuang menunggu tangisan bayi

Sementara semesta ikut berdoa menunggu kelahiran yang menggema di semesta

Mamak
Kaulah orang yang aku sebut dalam sajak ini
Kau melakukan ritual rukuk tanpa mengenal waktu sebagai bentuk ibadah pada anakmu
Engkau yang lembut kini jadi buruh di bawah matahari

Mamak
Apa yang ada dalam benakmu kala itu hingga rela jadi romusa di zaman kemerdekaan ini
Apakah mamak lebih memilih menginjak duri-duri kehidupan daripada  hidup bahagia

Mamak
Tidak ada seorangpun yang bisa menodai sucinya niatmu
Sekalipun harus hidup diatas lumpur

Padangsidempuan, 19 september 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAMAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang