Januari 2019
Gedung megah SM gemerlapan di tengah malam. Sudah hampir memasuki pergantian hari dan Seoul cukup lengang. Lengangnya malam tidak berlaku untuk beberapa manusia yang masih bergelut dengan tenggat dan deadline. Beberapa staf fotografi ternama SM sedang bekerja mengambil gambar seorang artis. Artis yang tengah mempersiapkan comebacknya Februari mendatang.
"Aku mau kalian tambahkan background trance electronic, gitar listrik untuk latar endingnya. Bagian ini tolong digelapkan, aku mau tangan Taemin-ssi terlihat"
Creative director art SM memberikan instruksi. Tim comeback Taemin mengangguk, mereka bekerja sigap kembali ke pos masing-masing. Taemin menatap mereka semua dengan penuh rasa terima kasih, terutama kepada Min Hee Jin sang creative director. Figur ibu sekaligus kakak perempuan yang sangat dia hormati.
"Taeminnie, coba lihat video ini. Masih mentah tapi kira-kira beginilah teaser video albummu",
Hee Jin memanggilnya. Taemin masih mengenakan costum syuting. Beberapa cordy noona sedang membantunya membersihkan make up pada wajahnya.Taemin bisa melihat betapa lain sosoknya di sana. Gelap, sensual, serta sangat fatal. Sangat sesuai dengan konsep yang akan diusungnya saat comeback nanti. Dia tersenyum puas. Video itu masih mentah dan masih perlu beberapa editing. Taemin belum bisa menyimpannya apalagi untuk membagikannya ke Kibum dan Minho untuk dimintai pendapat.
"Noona ini sangat bagus. Aku tidak sabar melihat hasil editingnya"
"Besok akan selesai. Sekarang pulanglah istirahat. Besok kita rapat finalisasi untuk music videonya", ujar Hee Jin.
"Nne...gomawo Noona", Taemin bangkit dan melepas jaket bermotif kulit macan tutul yang sedang dikenakannya. Sambil menuju ruang fitting SHINee dia mulai melucuti perhiasan pada telinga, leher, serta kedua tangannya.
"Taemin-ssi handphonemu berdering sejak tadi. Seseorang meneleponmu", seorang staf menghampiri dan menyerahkan smartphone Taemin. Taemin masih mengenakan singlet hitam serta jeans ketika dia mendapati sebuah nomer ponsel tertera di layar smartphonenya. Tanpa pikir panjang dia menggeser tombol menjawab panggilan
"Nne sebentar lagi...satu jam aku akan sampai. Nne tunggulah", jawabnya lalu memutuskan hubungan panggilan.
Taemin lalu turun menuju ruang staf. Di sana dia membungkuk mengucap salam sambil memberitahukan bahwa ada truck makanan dengan menu samgyetang bagi semua kru yang bertugas mengerjakan MV malam itu. Seluruh staf bersorak senang. Mereka mengerumuni Taemin lalu ramai-ramai mendapati semangkuk samgyetang sudah tersaji untuk mereka semua. Taemin makan malam bersama mereka lalu mohon pamit. Dia menghampiri manajernya untuk minta diantarkan pulang ke Cheongdam-dong.
☆
Villa Taemin lengang. Suara penghangat ruangan dan televisi terdengar pelan mengisi ruang tengah. Taemin berjalan pelan dan mendapati Minho tertidur di sofa ruang tengah. Di dadanya terdapat stick PS4. Smart TV yang tertempel pada panel dinding menampilkan ulasan game yang sedang dia mainkan. Rupanya Minho menang dan tim kesebelasan Arsenal maya sedang merayakan kemenangan mereka pada game itu.
"Hyung....kau bisa masuk angin jika tidur di sini, pindahlah ke kamar", Taemin menepuk pelan lengan Minho.
"Uhm...kau sudah selesai? Jam berapa ini?", Minho membuka mata lalu bangkit duduk. Dia mengusap-ngusap matanya lalu memakai kacamata mencari jam di panel lemari ruang depan.
"Jam 2 pagi hyung, kenapa hyung menungguku? Hyung bisa pulang dan beristirahat. Besok setelah rapat kita bisa bertemu", ujar Taemin sambil berjalan ke kamar untuk mengganti pakaiannya.
"Sudah kubilang jika tidak berhubungan dengan kegiatan SHINee sebaiknya kita jangan sering bertemu Taeminah"
"Wae? Kibum hyung tidak ada masalah, Kaupun dan Kibum hyung tidak masalah. Kenapa kita harus menghindar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUTH
Fiksi PenggemarCinta itu suatu kebenaran. Bagaimanapun kau menutupinya itu akan tampak