special part. bakal lebih panjang.
---Sudah sepekan Wonwoo tinggal di Jepang bersama haraboji dan halmeoni. Mereka merawat Wonwoo dengan baik. Terlebih Wonwoo menempati rumah mewah dengan fasilitas yang lebih dari cukup dan juga pelayan pribadi.
Setelah resmi pindah sekolah Wonwoo dengan cepat mendapatkan teman. Hal itu didukung karena kecerdasannya dan ketampanan yang membuat banyak siswa dan siswi ingin berteman dengannya. Meski begitu Wonwoo tetap merindukan Seoul.
Ada perasaan aneh yang dirasakan Wonwoo ketika tinggal dirumah ini. Entah mengapa haraboji bersikap aneh padanya. Sangat berbeda saat dirumah sakit. Haraboji tidak pernah lagi tersenyum pada Wonwoo atau bahkan bersikap lembut padanya.
Wajahnya selalu serius menanggapi sesuatu. Bila makan malam bersama, haraboji tidak banyak bicara dan sering menyelesaikan makan lebih cepat kemudian pergi begitu saja.
Wonwoo seolah bingung dengan sikap haraboji. Untung saja ada halmeoni yang sangat perhatian dengan Wonwoo. Halmeoni selalu meminta Wonwoo untuk bisa memaklumi sifat haraboji yang seperti itu.
Sore ini Wonwoo bersama halmeoni pergi ke sebuah restoran untuk makan malam bersama. Disana sudah ada haraboji.
Wonwoo dan halmeoni diarahkan oleh pelayan ke ruangan VIP di restoran itu. Semacam private room.
Rupanya disana tidak hanya haraboji. Tetapi ada orang lain yang ikut makan dengannya.
Wonwoo duduk disamping haraboji. Dan untuk pertama kalinya lagi haraboji tersenyum pada Wonwoo sambil mengelus pundaknya.
"Nah ini dia cucu kesayanganku." Ucap haraboji pada pria berumur sekitar 45 tahun disebrangnya.
"Wahh.. tampan sekali dia." Ujarnya memuji Wonwoo.
"Wonwoo-ya, dia adalah Pak Park rekan bisnisku sekaligus dokter yang merawatku saat sakit kemarin."
"Annyeonghaseyo.." Sapa Wonwoo menundukkan badannya hormat.
"Ne.. aku mendengar banyak tentangmu, Wonwoo-ya." Balasnya.
Wonwoo hanya mengangguk pelan kemudian menyantap makanan yang memang sudah disediakan.
Selagi menikmati makan malam tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka cukup keras.
Sreett..
Muncul seorang gadis yang masih memakai seragam sekolahnya lengkap dengan tas dan nametag yang masih terpasang.
Sontak seluruh mata yang ada diruangan itu terfokus padanya.
"Oopps.. mian." Ucapnya menunjukkan cengiran.
"Kebiasaan." Sahut Pak Park sambil menggelengkan kepala.
Wonwoo sempat melirik Pak Park saat ia mengatakan itu kemudian melihat ke arah gadis itu lagi.
Gadis itu duduk tepat disebrang Wonwoo berhadapan dengannya.
"Um.. ini adalah anak perempuanku. Perkenalkan dirimu pada mereka." Ujar Pak Park setelah itu sedikit berbisik pada perempuan yang disebut anaknya.
"Annyeonghaseyo.. Park Eun Kyung imnida." Ia menunduk hormat pada haraboji dan halmeoni termasuk Wonwoo.
"Omo.. yeppeunae~" sahut halmeoni senang melihat wajah cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL 2 [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] Aku tahu kita akan berpisah. Bahkan dalam cinta yang seperti mimpi pun, perpisahan adalah sebuah kenyataan. Bahkan sampai air mataku kering, aku hanya bisa menggumamkan namamu. Seberapapun aku menyangkalnya, ini tetaplah sebuah perpisahan...