Chapter 2 Artis Korea

28 4 0
                                    

~ Bukan main, seminggu berikutnya guru itu menjadi 'Trending Topic' seantero jagat SMK Bangsa Mandiri ~

********

"Cantik.. Pulang bareng yuk!" kata Reino sambil memegang ujung dagu Kiara.

Ara yang mengambil hasil titipan kuenya di kantin itu tidak mempedulikan cuitan 'Reino And The Gank', dirinya sudah terbiasa dengan suara-suara rayuan maut yang keluar dari mulut mereka.
Yaa tentu saja, siapa sih yang tidak kenal dengan Kiara. Gadis cantik, sederhana dan polos itu begitu memukau. Rambut hitamnya yang tidak terlalu panjang dan lurus, Matanya yang besar berwarna cokelat dengan tatapan yang tajam. Bulu mata dan alis asli yang tebal, hidung mancung, dan kulitnya yang putih. Tubuhnya yang langsing dan tinggi semampai juga tak kalah dengan artis korea yang sedang viral saat ini.

Ara memang tak seperti cewek lainnya, mungkin karena ia sadar diri bahwa ia bukan dari masyarakat kalangan atas seperti teman-temannya yang lain. Betapa beruntungnya ia, bisa masuk ke SMK favorit ini dan mempunyai banyak kawan. Tapi itu semua tidak menjadikan ia sombong, ia tetap rendah diri dan menjadi cewek sederhana. Itulah yang menyebabkan orang-orang disekolah banyak yang menyukainya, khususnya para cowok.

Reino salah satu cowok tersebut. Kakak kelas Kiara yang sedari dulu menyukainya itu bukan main terkenalnya. Salah satu 'Cowok Most Wanted School' itu memang sangat cool, tampan, leader tim basket SMK, dan jago main gitar. Tubuhnya yang sixpack, hidung mancung, dan matanya yang hitam itu menghipnotis para cewek di sekolah. Belum lagi jika ia sedang bermain basket dan mengibaskan rambutnya. Beuh.. Mungkin Zayn Malik pun kalah sama pesona Reino. Tapi Kiara hanya menanggapinya dengan santai, walaupun terkadang ia juga melayang dibuatnya. Siapa yang tidak terbang jika dirayu oleh cowok seperti itu, iya kan? Tapi tetap saja ia 'Sebagai wanita' harus ada sedikit jual mahal. Lagipula Reino sedari dulu tidak berani menyatakan hubungan yang serius, jika Reino menembaknya mungkin sedari dulu mereka sudah berpacaran. Hubungan mereka yaa jadi hanya sebatas teman, mungkin sifat dingin Kiara yang terkadang membuat Reino ragu ingin menyatakan perasaannya.

Kiara pergi meninggalkan kantin sambil membawa wadah kue miliknya.

"Kiara, jadi gak bareng? Kok malah pergi sih. Kapan lagi coba Zayn Malik ngajakin boncengan" Teriak Reino

"Makasih Kak Rei.. Aku bareng Salsa aja" teriak Ara yang berjalan menjauhi Reino

"Hahha mampus lo Rei, emang enak ditolak". "Nih buat lo!" Dicky sambil melempar kulit kacang kearah Reino

"Udah mendingan lo boceng gue aja Rei, lumayan kan gue kagak ngeluarin bensin" Sambung Randy menggodanya

"Sial, awas yaa lo pada.. Gue bakal buktiin kalau gue bisa jadi cowoknya Kiara"

"Alah ketek.. Dari dulu bilangnya begitu, tapi nyatanya sampai sekarang?? Ya gak bro?!" Kata David sambil menyikut Randy

"Iyaa bro, Akutu sakit kalau diginiin.." Randy mengucek pinggir matanya seperti orang nagis dengan nada meledek

"Yhaaa....." anak-anak gank Reino teriak kompak

********

PRAAKKK

"Sepuluh.. Dua puluh.. Seratus.. Dua ratus lima puluh.. Lima ratus"

"Alhamdulillah gak sia-sia, akhirnya terkumpul juga buat beli sepatu Reva" ucap Ara dengan senangnya.

Bahagia sekali rasanya baru kemarin Reva berulang tahun, sekarang sudah ulang tahun lagi. Sengaja Ara memecahkan celengannya untuk membeli sepatu dihari ulang tahun Reva. Setelah pulang sekolah ini Ara berniat memberikan surprise untuk Reva.

Memeluk BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang