APEL KEHIDUPAN

37 3 4
                                    

Alkisah berawal dari masa kecil seorang pemuda,
Singkat cerita ia lahir dan dibesarkan dari keluarga yang tidak miskin kurang kaya dan hanya sederhana..
  Dengan kesederhanaannya ia slalu bermain layaknya anak seusianya. Berlari,bercanda,dan melakukan hal yg amat menyenangkan.
  Saat ia letih bermain,ia bersandar dibawah pohon apel yang sangat rindang,ia pun terlelap dengan tenangnya hembusan angin. Tak lama kemudian pohon apel itu mengajak pemuda itu berbicara.
"Apakah kau haus dan lapar..?"
       Sontak anak tersebut terkejut dan mencari sumber pertanyaan itu,ia pun berkeliling mengitari pohon tempatnya bersandar,akan tetapi tak ada siapapun yg ada ditempat itu
Teman sebayanya sudah terlebih dahulu meninggalkan anak tersebut karena ia tertidur.
  Ia pun merasa heran dan bingung dengan suara tersebut.
Tak lama,terdengar lagi
"Apakah kau haus dan lapar..?"
Anak tersebut menoleh ke pohon apel itu dan menjawab
"Apakah engkau yang berbicara?"
Pohon tersebut hanya menjatuhkan sebuah apel yg besar dan merah
Laluberkata,
"Makanlah.. apel itu akan mengurangi rasa lapar dahaga mu"
Tanpa pikir panjang anak tersebut mengambil dan membersihkan apel tersebut
Pohon apel itu berkata.
"Jika kau lapar dan haus, petiklah apel ku sesuka hatimu.."
Anak itu hanya terdiam dan menganggukan kepalanya seraya memakan buah apel tadi..

Waktu terus berlalu
Karna tak hanya sekali anak tersebut bermain di dekat pohon apel itu merekapun saling akrb satu sama lain.

Hingga anak tersebut beranjak remaja dan tak lagi sering bermain,pohon apel itu merasa kesepian

Dan pada suatu hari remaja itu datang dan  berkata pada pohon apel tersebut "Aku tak dapat bermain lagi,aku harus membantu orang tuaku untuk mencari kayu bakar agar aku bisa makan hari ini"
Pohon apel itu menjawab
"Jika kau membutuhkan kayu bakar,kau dapat mengambil rangting ranting ku yg sudah kering dan layu"

Remaja tersebut lalu mengikuti petunjuk pohon apel tersebut untuk mengambil ranting kering yg ada di sekitar pohon tersebut dan beranjak pulang ketika sudah merasa cukup untuknya memasak.

Hari demi hari terus berlalu,
Hingga datanglah remaja itu dan berkata..
"Wahai pohon apel, aku semakin dewasa dan aku tak bisa lagi tidur disandaranmu
Aku membutuhkan tempat tinggal untuk ku dan pasangan hidupku kelak ketika aku sudah dewasa..apakah yang harus aku lakukan.?"

Pohon apel itu pun menjawab,
" Jika engkau membutuhkan tempat tinggal,engkau dapat memotong dan menggunakan dahan ku sebagai rumahmu kelak bersama pasangan hidupmu."

Remaja itupun mengikuti saran yg diberikan oleh pohon apel tersebut, ia memotong satu persatu dahan yang dapat digunakan untuk mendirikan rumah.

Pada saat rumah yang dibangun remaja itu jadi, usia remaja tersebut sudahlah matang sebagai seorang dewasa,tak lama selang waktu berlalu ia pun menikah dengan pasangan yang diinginkannya tepat di sekitar pohon apel.

Mereka pun hidup dengan rukun didalam rumah yang terbuat dari dahan pohon apel tersebut
  Bulan dan tahun berlalu tak terasa,pria dewasa dan pasangannya tersebut menghampiri pohon apel yg masih berdiri kokoh meski sdh tak memiliki dahan dan ranting

Pria itu berkata
"Wahai pohon apel, sudah begitu banyak yg kau berikan padaku sehingga aku dapat menjadi seperti ini.
Apakah aku dapat meminta saran dari mu lagi untuk yg terakhir kalainya?"

Pohon apel tersebut menjawab
"Apakah yang bisa ku bantu wahai sahabatku..?"

Pemuda itupun menjawab,
"Istriku dan aku ingin berlayar jauh..akan tetapi aku tak mempunyai bahtera untuk mengarungi luasnya samudra,apakah yang harus aku lakukan.?"

Pohon apel itu pun menjawab
"Wahai sahabatku,jika kau membutuhkan bahtera kau dapat menggunakan batang pohonku untuk mengarungi luasnya samudra,ambil dan buatlah bahtera yang kau inginkan bersama pasangan hidupmu"

Pemuda itupun menjawab
"Apakah kau yakin akan mengorbankan sebagian besar dari hidupmu untuku?"

Pohon apel itu berkata
" Jika kau lebih membutuhkan aku relakan sebagian besar dari apa yg kumiliki untuk melengkpi kekuranganmu."

Pemuda itu pun mengikuti apa yg disarankan pohon apel itu.

Ia buat bahtera dari batang pohon apel tersebut dan berlayar bersama dengan pasangannya.
  Diakhir perjalanan berlayarnya
Ia kembali dalam keadaan tua  dan penuh uban

Ia pun menghampiri pohon apel yang dulu menjadi tempatnya berteduh

Pohon apel tersebut berkata
"Maaf kan aku sahabatku,aku tak bisa lagi menolong dan memberikan apapun padamu,
Aku kini hanyalah sebatang tunggul usang yang menunggu mati. Aku tak punya apa apa lagi..dan apa yang kau harapkan dariku saat ini.?"
 
Pria tua itu menjawab dengan suara lirih dan gemetar
"Maaf kan aku pohon apel, aku hanya bisa meminta tanpa bisa meberikan sesuatu apapun  padamu,kini tak ada lagi yang aku butuhkan didunia ini,aku pun sudah tua dan hampir mati sepertimu,aku hanya membutuhkamu untuk dapat menemani ku menunggu waktuku"

Pohon apel itu menjawab
"Apakah kini kau sudah mengerti dimana kau harus kembali,mengapa kau datang disaat aku sudah tak punya apapun yg dapat kuberikan untukmu,aku hanyalah menginginkan kau untuk tetap bersandar dibawah rindangnya dahan dan rantingku,dan menyuguhkan apa yg kumiliki, sekarang aku bukanlah pohon yang tegap dan kokoh lagi."

Pria tua itu menangis dan meminta maaf pada pohon apel tersebut,
Akhirnya mereka saling bersandar dan mati bersama dengan damai

KISAH HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang