Prologue

87 12 3
                                    

Ji Kyung Pov.

Entah sekarang ini aku berada di mana, aku terlalu pusing untuk dapat menyadari keberadaanku, yang jelas saat ini aku sedang terkapar di lantai yang dingin berlapis koran. Ku pijat lembut pelipisku untuk sekedar meredakan pusing di kepala namun nihil, cara ini tidak cukup membantu. Aku mulai mencoba mengingat kembali kejadian sebelumnya, mencari sebuah alasan kenapa aku bisa berada di tempat gelap ini.

Flash Back

Handphone ku berdering menandakan ada panggilan masuk. Disana tertera nama kekasihku - Mingyu. Entah keajaiban dari mana yang mampu membuat dia menghubungiku duluan, jujur Mingyu termasuk tipe pria yang tidak pernah menghubungi kekasihnya terlebih dahulu. Ditambah lagi tabiatnya yang terlewat jauh dari kata lembut. Meskipun begitu aku sangat mencintai pria itu.

"Yeoboseyo?" Kataku memulai sebuah percakapan.

"Chagi.. Mari berkencan" -Mingyu

Yang benar saja jantungku terasa hampir lepas dari tempatnya karena berdetak begitu cepat, mimpi apa aku semalam hingga minggyu memanggilku dengan embel - embel "chagi"

"Jinjja? Ne!! a-araseo" Jawabku heboh

"Nanti malam ku jemput, bersiaplah!. Ini akan menjadi malam terindahmu" - Mingyu

"Arasseoyo"

Tutt tutt

Mingyu memutuskan panggilan secara sepihak. Sekarang suara percakapan telah terganti dengan suara teriakan bahagiaku. Jujur ini termasuk moment langka yang jarang kami lakukan selama menjalin hubungan. Jika di jabarkan hubungan kami termasuk dalam kategori hubungan tak wajar di dalam kisah percintaan. Mingyu bukan tipe pasangan yang romantis, wataknya terlalu cuek untuk ukuran seorang yang sedang kasmaran.

Aku sadar waktu yang dibutuhkan masih terlampau panjang, dan sepertinya rasa bahagia mulai menggerogoti perasaanku hingga berhasil membuat diriku begitu bersemangat. Ku gunakan waktuku untuk bersiap dan memilih dress yang tidak terlalu formal, dan pilihanku tertuju pada dress selutut berwarna Pink Pastel. Aku rasa kali ini adalah kesempatanku untuk mencuri sedikit perhatian dari Mingyu. Kupoleskan riasan simpel di wajahku, hanya sebatas blush on, eye shadow dan liptint. Tak lupa ku semprotkan perfume beraroma Sweet Vanilla ke tubuhku, dan sekarang kesan manis telah melekat menjadi aroma tubuhku.

Jam sudah menunjukan pukul tujuh, kuperiksa smartphone ku tapi tak ada satupun notifikasi yang muncul. Rupanya cuaca malam ini tak begitu mendukung, rintikan hujan mulai membasahi seluruh jalanan di kota Seoul dan mematikan seluruh kesibukan di malam ini. Perasaan bosan membuatku sedikit mengantuk jadi kuputuskan untuk menunggu Mingyu di Lobby Apartement untuk sekedar mencari suasana.

Mingyu masih belum juga memberiku kabar, perasaan cemas mulai menghantuiku.

"Apakah dia lupa dengan janjinya? " tanyaku pada diriku sendiri.

Selang beberapa menit, tiba - tiba ada seorang pria yang menghampiriku, tubuhnya tegap dan atlentis mencerminkan sosok pengawal. "Selamat malam nona Jikyung, saya adalah pengawal tuan Mingyu, beliau menugaskan saya untuk menjemput nona" Ungkap pria bertubuh tegap itu.

ternyata tebakkanku benar, dia adalah seorang pengawal, namun kejanggalan datang ketika dia menyebutkan nama Mingyu.

"sejak kapan Mingyu memiliki pengawal? " batinku

"Benarkah? Tapi tadi dia bilang akan menjemputku" selaku kepada pria yang sedang mengaku sebagai pengawal kekasihku.

Tadinya aku meragukan identitas pria ini, sepertinya sekarang aku sudah bisa menerima segala pengakuannya setelah Mingyu menghubungiku dan memberiku kabar. dan benar, Mingyu menugaskan pengawalnya untuk menggantikan dirinya menjemputku. sekarang otakku mulai berkerja keras, menebak - nebak kencan seperti apa yang sedang di persiapkan oleh Mingyu hingga ia memerintahkan pengawalnya untuk menjemputku.

Sekarang kita berjalan menuju mobil. Mobil bermerek Hyundai itu terparkir tidak jauh dari pintu utama gedung Apartemen ku, kami hanya membutuhkan payung dan sedikit tenaga agar dapat sampai di parkiran.

Sesampainya di samping mobil, orang itu membukakan pintu dan mempersilahkan diriku untuk masuk ke dalam mobil di bagian penumpang.

Mobil pun berjalan, aku tak henti-hentinya tersenyum.

Tuhan, semoga ini akan menjadi malam terbaikku seperti yang Mingyu katakan~batinku

30 menit perjalanan, tapi kenapa belum sampai? Sebenarnya dimana tempat Mingyu mengajakku berkencan? Ah, sudahlah aku tak perlu negative thingking pada Mingyu.

Aku pun membenarkan posisi dudukku, kusenderkan kepalaku pada jok mobil.Jujur saja aku sangat bosan saat ini. Hanya berdiam diri di mobil bersama dua orang pengawal yang tak kukenal. Namun secara tiba-tiba, seseorang membekapku dari belakang. Aku mencoba memberontak, namun kurasakan pusing yang amat sangat pada kepalaku. Perlahan semuanya memudar.

Flash Back Off

Ku coba bangkit. Namun Sial, tubuhku terlalu lemah. Tempat ini terlalu gelap.. membuat mataku tak berfungsi untuk sesaat.

Kreek

Aku mendengar pintu terbuka, ada sedikit cahaya disana yang dibarengi dengan dua sosok pria membelakangi cahaya. Cahaya itu mulai memecahkan kegelapan di dalam sini. Kulihat samar-samar mereka mulai mendekatiku.

"Apa dia sudah sadar?"

Suara itu,,, aku sangat mengenalnya. Suara husky khas Mingyu.

"Mingyu, kau kah itu?" tanyaku pada sosok yang kuyakini itu Mingyu.

Seketika lampu langsung menyala, mataku mencoba menyesuaikan keadaan saat ini. Dugaanku benar, itu Mingyu. Namun, dia tidak sendirian, ada seseorang lagi yang tak kukenal, aura misterius datang ketika ia menatapku dengan tajam. Kecemasanku mulai datang saat Mingyu menunjukkan ekspresi yang seharusnya tidak ia tunjukkan.

"Chagiya, apa kau sudah sadar?" tanya Mingyu padaku

Bukannya senang, aku malah semakin gugup, mendengar suara creepy nya.

"Mingyu, kenapa aku ada disini? Kumohon bawa aku keluar dari tempat ini"

"Kau tidak bisa keluar chagi. Mianhae aku tak bisa menolongmu." ucap Mingyu sambil mengeluarkan smirk-nya . 

"Tapi, mengapa? Aku kekasihmu. Seharusnya kau menolongku untuk keluar dari tempat ini." aku benar-benar tidak mengerti situasi seperti ini.

"Karena aku sudah menjual kekasih tercintaku ini" ucap Mingyu sambil memegang kuat daguku.

"Apa kau sudah gila?" bentakku mencoba melepaskan cengkeraman tangannya pada daguku.

"Aku tidak gila chagi, aku masih waras. Aku hanya menjadikanmu sebagai kekasih yang sedikit berguna untukku. Terima kasih sudah melunasi hutangku. Aku mencintaimu chagi." ucap Mingyu menjauh dariku, ia mendekati sosok misterius itu.

"Hutangku lunas kan, sekarang dia milikmu" Mingyu berbicara padanya. Lalu meninggalkanku sendiri di tempat ini bersama sosok itu.

Tak lama setelah Mingyu keluar, sosok itu menghampiriku dan mengusap pelan rambutku
"Hai, aku Min Yoongi, selamat datang di dunia barumu Nona Han Jikyu." Min Yoongi

Next?

Don't forget to vote and comment!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eclipse -Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang