"res,gak ada niatan putus sama lucas?" tanya ryujin sambil menggigit bakso yang dia pesan.
"lah emang kenapa?"teressa mengerutkan alisnya mendengar pertanyaan ryujin yang aneh.
wah teressa curiga jangan-jangan selama ini ryujin menyukai pacarnya.
"kesian gue,semenjak pacaran sama lucas otak lo jadi ikutan setengah."
"jadi ikutan cengengesan mulu mana teressa yang kalem kek princess itu?udah hilang ditelan bumi."cibir ryujin membuat teressa memukul lengan-nya.
"ih sembarangan,gue tetep kalem ya," teressa mengibaskan rambutnya ke samping.
tiba-tiba seorang pria ikut bergabung di meja kedua gadis itu lalu merangkul bahu teressa.
"eh sendirian aja beb?"tanya lucas sambil meminum es teh milik ryujin.
"Hehe iya nih sendirian,"ucap teressa.
Ryujin menatap kedua pasangan itu dengan kesal,bisa-bisanya mereka gak lihat gadis yang jelas-jelas sedang duduk didepan mereka.
lucas pura-pura baru menyadari kehadiran ryujin,"loh jin sejak kapan disini?oh iya lo kan jin jadi suka datang tiba-tiba,"
ryujin hanya melakukan rolling eyes,
"bacot cas,mati aja lo sana.""beb aku di doain mati sama jin, marahin jin-nya dong."lucas mem-pout kan bibirnya yang tebal.
"ih ryujin jangan ngomong gitu,
harusnya lo sekalian doain dia masuk neraka."ucap teressa dengan santai.Tanpa pikir panjang,ryujin langsug bangkit dari duduknya dan bersiap untuk pergi dari hadapan kedua pasangan freak itu,bisa-bisa dia jadi ikutan gila kalau terlalu lama disekitaran lucas dan teressa.
"ih jin buru-buru amat,nih abisin dulu es teh lo,"ucap lucas sambil mengangkat gelas es teh ryujin yang sudah kosong.
"lah udah habis rupanya,yaudah sana pergi lo,gangguin gue sama bebeb aja."lucas memberi gestur tangan mengusir ke arah ryujin.
Tuhan,beri ryujin stock kesabaran yang banyak karena harus berteman dengan dua manusia gak jelas kayak lucas dan teressa.
"dadahh ryujin hati-hati nanti nabrak tembok," teressa melambai-lambaikan tangannya sampai ryujin lenyap dari kantin.
lalu setelahnya dia menatap lucas yang ternyata juga sedang menatapnya.
"apasih liat-liat?aku cantik ya?"
"ngga,itu digigi kamu ada cabe."
Mellilfluous
Lucas memainkan game diponselnya sambil tiduran dipaha teressa,
sekarang mereka berdua sedang berada di rumah lucas.papa minho dan bunda irene sedang keluar kota jadi saat ini dirumah hanya ada lucas dan teressa yang sibuk pada urusan masing-masing.
teressa dengan novelnya dan lucas dengan gamenya.
"echa,lucas lapar."
echa itu panggilan sayangnya lucas ke teressa,biar so sweet kata lucas.
"yaudah masak mie sana,tuh ada mie instan dilemari makanan."
"kamu lah yang masakin,aku mau mabar pubg bareng mark."
"masak sendiri dong,yang laper siapa juga."
"ih males banget sih kamu,gimana mau jadi istri yang baik buat aku."
"NGACA LO,BAMBANK."teressa langsung memukul jidat lucas dengan novel ditangannya membuat cowok itu meringis.
"sakit anjir,"lucas mengelus jidatnya yang merah karena dipukul teressa.
"awkarin lagi boker,ai don ker."ucap teressa,
"yaudah minggir angkat kepala lo,mau gua masakin gak?"lucas pun akhirnya memindahkan kepalanya diatas bantal sofa dan membiarkan teressa pergi ke dapur.
"cas pake telur gak?"teriak teressa dari arah dapur.
"pake hati aja bisa ngga?"jawab lucas.
"GUA SIRAM PAKE AIR PANAS MAU?"teriak teressa,lagi.
"YAALLAH GALAK BENER,MAKSUD GUE PAKE HATI AYAM BISA GAK BEB?"
"SINI HATI LO AJA YANG GUE CINCANG,"
lucas auto memegang dadanya,takut kalau teressa benar-benar membelah dadanya dan mengambil hatinya.
Setelah berkutat cukup lama didapur, akhirnya teressa keluar dari dapur sambil membawa satu mangkok mie.
"bangun,nih udah jadi mie-nya."
lucas pun mulai makan sambil sesekali menyuap teressa yang kembali berkutat dengan novelnya.
"cha putus yuk?"
teressa langsung menegakkan tubuhnya dan menatap lucas yang sibuk menyeduh kuah mie.
"ayok."jawab teressa singkat.
Sekitar sepuluh menit mereka berdiam,
"cha balikan yuk?aku nyesel putusin kamu."
"maaf aku udah punya yang baru."
"putusin dia dan balikan sama aku sekarang."
"aku gak mau,dia lebih baik daripada kamu."
"aku gak mau tau pokoknya kamu harus balikan—cha,tadi udah matiin kompor?"
"udah kok...YAALLAH AKU LUPA."
Teressa buru-buru kembali ke dapur dan disusul oleh lucas dibelakangnya.
ya begitulah berakhirnya pembicaraan absurd mereka dengan muka panik satu sama lain.
"cas,panci bunda rusak..."
lucas tersenyum pedih,"bye-bye uang jajan."