aku terbangun, tak seperti biasanya tidur ku bisa terganggu oleh alarm yang telah aku setting di hp, aku sedikit merasa lega akhirnya--setelah sekian lama--alarm hp tua ku berhasil membangunkan ku dari tidur karena itu bisa berarti ada peningkatan dari pola tidur ku. namun tak sampai 2 menit aku bergembira atas pencapaian alarm tersebut, aku tiba-tiba jengkel ditengah proses pengumpulan nyawa--istilah yang diperhalus dari masih enggan meninggalkan tempat tidur untuk memulai aktifitsa, aku bahkan hampir mengutuk HP ku yang benda mati tak berdosa itu dengan lantang. kemurkaan ku terpicu karena proses ingatan ku yang memang lambat mengingat bahwa alarm tersebut merusak jalan cerita mimpiku ketika aku sedang dalam adegan terbang--seperti superman--bersama wanita cantik yang aku pun tak tahu siapa dia, sungguh mimpi yang indah bila alarm itu tak berteriak nyaring mengganggu tidur ku.
sesaat setelah menyesali-keberhasilan-alarm-tersebut-membangunkan-ku, aku masih penasaran siapa sosok yang bersamaku melawan gravitasi bumi di dalam bunga tidur ku itu. ah sosok yang indah, cantik alami dengan senyumnya yang menawan terasa sangat nyata, bahkan aku merasa pernah melihat dia sebelumnya. tak lama setelah memikirkan mimpi itu dan mencoba dengan keras mengingat-ingat kembali paras wanita itu, aku pun teringat akan sosok yang aku kenal--meskipun ia tidak kenal aku, walaupun sebenarnya aku sempat berkenalan dengannya, bahkan akun twitternya yang aku follow pun belum ia konfirmasi karena akunnya diproteksi sehingga tak sembarang orang bisa memfollownya--sebut saja namanya Shita, ia gadis yang manis, cantik alami membuat mata tak jenuh memandangnya karena kealamian parasnya sungguh sejuk bahkan saking alaminya terkadang kala aku melihatnya (baca: curi-curi pandang) tiba-tiba entah darimana angin sepoi-sepoi datang, berhembus dengan rima yang teratur menyibak beberapa belai poninya, dan terkadang gerakannya juga terlihat seperti sedang dalam gerak lambat seperti dalam adegan film india ketika pemeran utama wanita pertama kali diperkenalkan kepada pemirsa.
ah.. aku pun tak tahu kenapa ia bisa tiba-tiba muncul begitu saja dalam petualangan ku dalam mimpi itu, namun satu hal yang pasti, mimpi itu aku harap kan menjadi sebuah pertanda bahwa waktu akan segera mempertemukanku lagi dengannya dalam sebuah peristiwa di dunia nyata. dan tiba-tiba pula aku merasa menjadi seorang ahli tafsir mimpi, menafsirkan mimpi ku itu bahwa akan ada satu keajaiban terjadi hari ini yang akan mempertemukan ku dengannya.
ketika sedang asik mendalami peran sebagai ahli tafsir mimpi dadakan, lamunan ku dibuyarkan oleh HP ku lagi, kali ini disebabkan karena suara sms yang masuk. aku pun membuka sms yang dikirim oleh kawan ku.
"wan, hari ini jadi kan liat latihan flashmob gw?"
seolah mendapatkan peluang yang baik untuk memburu keajaiban yang bisa mempertemukanku dengan Shita, aku pun langung meng-iya-kan pertanyaan teman ku itu, karena latihan flashmob yang ia maksudkan adalah latihan flashmob yang diikuti oleh seluruh mahasisw baru di kampusku yang kebetulan Shita dan teman ku yang mengirim sms itu sama-sama mahasiswa baru yang sedang dalam masa OSPEK dan mereka juga dari SMA yang sama. siapa tahu keajaiban memberikanku kesempatan untuk bertemu dengannya paling tidak hanya untuk sekedar menyapanya.
ketika aku siap-siap berangkat ke kampus, secara tidak sengaja aku menyenggol sebuah botol soft-drink kosong yang belum sempat aku buang dan aku letakkan diatas rak buku, botol plastik tersebut terjatuh dan ketika mendarat di atas lantai, dengan anehnya botol tersebut mendarat dengan posisi yang hampir mustahil terjadi, botol tersebut berdiri tegak dengan bagian tutup botol yang menghadap ke bawah. sebuah kejadian yang menurut ku ajaib dan aku harapkan menjadi pertanda baik bahwa hari ini akan ada keajaiban yang lebih besar: nasib mempertemukanku dengan seorang gadis anggun dari kerumunan mahasiswa baru yang berjumlah ribuan orang.
setelah menyelesaikan beberapa urusan di kampus, aku pun langsung menuju lapangan kampus tempat latihan flashmob mahasiswa baru. menit demi menit berlalu terakumulasi menjadi jam dalam waktu yang tak singkat, aku tetep menunggu, namun keajaiban yang aku harapkan sepertinya hanya hisapan jempol, kejaiban untuk bisa bertemu dengan seseorang dari ribuan orang yang berkumpul di lapangan yang cukup luas itu hanya terjadi dalam kisah romansa dan film-film drama, keajaiban seperti itu tak ada dalam dunia nyata. aku pun menyerah, ku langkahkan kaki ku meninggalkan kampus dengan perasaan konyol. sepertinya aku termasuk ke dalam golongan korban sinetron yang terlalu mendramatisir arti sebuah mimpi.
aku merebahkan badan di dalam kamar, membuka laptop dan mencurahkan kegalauan ku di jejaring sosial. aku melihat sesi interaction di laman twitter ku, hanya terdapat guyonan-guyonan dari para sahabat. jangankan keajaiban bisa bertemu dengannya, bahkan berita konfirmasi following twitter ku ke dia pun tak ada. rupanya keajaiban hari ini hanyalah pendaratan sebuah botol dari lemari buku ku saja.