Jangan lupa setelah baca vote and comment yaa❤
Happy reading💖
Sinar matahari menyusup melewati celah gorden, menyorot mata sipit yang masih tenggelam dalam mimpi lalu mengerjap karenanya. sebenarnya ini sudah tidak pagi lagi bahkan matahari telah mencapai posisi puncaknya.
Baekhyun menatap gorden, pandangannya buram sambil mengusap pelan tangan yang melingkar memeluk pinggangnya. Beberapa detik ia tak bergerak merasakan kepalanya nyeri efek mabuk semalam.
"akh sakit sekali, separah ini kah semalam" baekhyun mengernyit memijat kepalanya
Baekhyun membalikkan tubuhnya menghadap lelaki yang sedari malam memeluk pinggangnya. Mata sipitnya menatap dada bidang yang ia kenal, saat ia mendongakkan kepala menatap wajah dihadapannya
"good morning baby" chanyeol tersenyum mengusap surai suaminya lembut
"mengapa kau disini chan?" ucap baekhyun polos
"apa aku masih suamimu? Kau bertanya mengapa kita satu ranjang hm?" tanya chanyeol dengan alis terangkat, mencoba membawa si mungil ini kedalam pelukannya
"yak! b-bukan begitu. hmmm maksudku itu... hey! apa apaan ini, beraninya kau memelukku hah? luka hatiku masih belum sembuh karena ucapanmu kemarin park, pergi sana!" baekhyun melepas paksa tangan chanyeol lalu membawa bobot tubuhnya ke ujung ranjang agar tak bersentuhan dengan suaminya, ia baru saja sadar kalau ia sedang patah hati karena chanyeol
"eittss mau kemana baby" chanyeol menarik lagi tubuh mungil baekhyun
"tidak chanyeol, akh! aku tidak mau!" baekhyun sempat meronta untuk beberapa detik namun akhirnya kalah pada hangatnya pelukan chanyeol
"kau tau? kau itu sangat menyebalkan sekali. aku membencimu park chanyeol" ucap baekhyun pelan dengan dengusan nafasnya yang menyentuh lengan chanyeol
"kau tidak sayang" balas chanyeol sambil menghirup aroma tubuh baekhyun di sela lehernya yang jenjang
"iya! aku iya! aku sangat sangat sangat membencimu park-chan-yeol! berani sekali kau menyakitiku dengan bibir manismu, katanya kau yang paling mencintaiku, katanya kau yang akan selalu melindungiku, katanya kau yang akan selalu mmmphh" chanyeol membungkam baekhyun dengan lumatannya yang kasar
baekhyun mengikuti alur ciumannya lalu mengalungkan tangannya di leher chanyeol, merapatkan tubuhnya pada tubuh kekar suaminya. chanyeol terus membawa baekhyun dalam ciuman yang semakin dalam. baekhyun mulai terhanyut.
"harusnya kau seperti ini kemarin park" ucap baekhyun dalam hati dengan mata yang mulai terpejam
rasanya ucapan baekhyun masih basah setelah ia ucapkan, hingga akhirnya..
"AKH!" baekhyun berteriak, spontan mengelus bibir bawahnya
"sialan! ini sakit sekali chanyeol" baekhyun memukul bahu suaminya, kali ini benar-benar terasa oleh chanyeol
"YA TUHAN ANDAI AKU BISA BENAR-BENAR MEMBENCI MAHLUKMU YANG SATU INI" teriak baekhyun dalam hati
"hey babyboy, aku hanya mencoba menyakitimu denngan bibir manisku ini. apa itu sangat sakit?"
"cih! bibir manis katanya, park bodoh chanyeol" baekhyun terus menggerutu dalam hati tak menanggapi ucapan maaf yang chanyeol lontarkan
bodohnya seorang park chanyeol, apa bodohnya bertambah setelah mabuk berat sisa semalam?
baekhyun bangkit dari ranjang
"ini sakit sekali! kau sudah menyakiti ini kemarin, lalu sekarang yang ini! aku membencimu!" ucap baekhyun menunjuk hati dan bibirnya secara bergantian dengan mata merah menandakan airmata yang sudah diujung mata
KAMU SEDANG MEMBACA
[CHANBAEK] Pregnant Bee
FanficUntuk seorang model iklan profesional seperti Byun Baekhyun bukan masalah besar jika ia harus berakting hamil di depan ibu mertuanya. "ok baby, ini sangat beresiko. Kita harus siap apapun yang akan ibu lakukan jika aktingmu gagal" - Park Chanyeol