"Dinda,bangun. Ini sudah jam 06.30 sayang. Kamu harus sekolah" Diana mengetuk² pintu kamar putrinya mencoba membangunkan Dinda. Tapi, tidak ada jawaban. Diana membuka pintu,melihat ke sekeliling kamar Dinda tapi Dinda tidak ada.
Diana berjalan ke balkon kamar Dinda. Mata membulat melihat Dinda sedang tertidur sembari duduk dan memeluk gitar kesayangannya.
"Dinda? Bangun sayang"Diana menggoyangkan badan putrinya.
Perlahan Dinda membuka matanya.
"Mama"panggilnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Kamu sakit?"tanya Diana sembari meletakkan tangannya di kening Diana.
"Ngak ma"
"Tapi kening kamu panas. Kamu gak usah sekolah deh hari ini"
"Gpp ma,Dinda masih bisa sekolah"
"Kamu yakin?"
"Iya ma. Dinda mau mandi dulu" katanya kemudian beranjak dari sofa dan berjalan ke masuk ke dalam kamarnya kemudian menuju kamar mandi.
Setelah selesai,Dinda keluar dan berjalan menuruni tangga. Mengambil sebuah Roti dan meminum susu coklatnya. Setelah habis diteguk,Dia berjalan menghampiri mama dan papanya untuk pamit sekolah.
"Dinda pergi dulu pa"katanya menyalam Julfan dan beralih kepada Diana.
"Hati² di jalan. Gak usah ngebut, mama udah nelpon guru kamu, bilang kamu terlambat dtng"
"Iya ma"jawab Dinda sekenanya kemudian berjalan menuju bagasi dan mengeluarkan motornya. Setelahnya dia menstater motornya dan menancapkan gas.
------
Dinda menekan klakson motornya agar satpam mendengar dan membukakan pintu.
Tit tiiit tiiit
Lama menunggu dan merasa jengkel, Dinda turun dari motornya dan berjalan menuju gerbang. Melihat sekeliling kawasan sekolah mencoba mencari satpam.
"Tuh,orang kemana sih? Bukannya jaga gerbang malah keluyuran"
Tidak mau menunggu,Dinda memanjat gerbang dan mendarat sempurna di kawasan Sekolah. Dinda menepuk² pakaiannya.
"Penyusup" teriak seseorang dari belakang membuat Dinda terkejut.
Dinda menatap satpam yg berani² nya mengatakan dia penyusup.
"Eh, Nak Dinda. Kamu kenapa?"
"Bapak dari mana saja?"
"Maaf nak,bapak tadi sedang dipanggil Pak Yanto"
"Tolong masukin motor saya pak. Terima kasih sebelumnya" kata Dinda memberikan kunci motornya dan berjalan meninggalkan Pak Sodi.
Berjalan menelusuri koridor dengan santai. Tidak peduli dengan tatapan masyarakat sekolah yg seakan mengejek dirinya yg sering terlambat.
"Dinda kesini kamu"panggil seseorang
Dinda menoleh ke arah suara itu. Menatap Pak Yanto dengan datar dan beralih kepada Rana yg berada di didepan menghormat tiang bendera bersama sang surya dengan sinar panas yg menyengat.
"Knp kamu terlambat?"
"Ketiduran pak"
"Knp gak di lanjutin?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Friend? Don't Leave Me(Completed)
РазноеKisah Persahabatan Rana Dan Dinda, Yang Penuh Tantangan. Kisah Dinda dengan cinta pertamanya dan juga sahabat yg menjadi prioritas di atas segalanya bahkan di atas orang tuanya. Kisah Rana yg selalu membuat Dinda Terluka Orangtua Dinda yg berpisah...