[4.] Dijemput suami

15.3K 807 15
                                    

"Kalo di kamar lo ada kecoak, gue udah siapin kapur barus. Cari aja."

Usai mengatakan itu, Alvin pergi ke kamarnya. Ya, mereka tidak tidur sekamar. Pasutri yang sangat aneh. Ahh, benar benar pernikahan yang tidak diharapkan.

Ketika Keila bangun pun sudah tidak ada siapa siapa di rumah. Alvin sudah pergi kerja dan tidak meninggalkan pesan sama sekali.

Keila membersihkan diri, membuat sarapan, lalu berangkat ke kampus. Tiba di kampus, mereka langsung menyerbu Keila dengan godaan godaan malam pertama.

"Siplah, yang lebih seger abis malem pertamaan."

Mata lo.

"Gimana, Kei. Nyesel kan lo nasehatin gue gara gara nikah muda?"

Gak juga.

"Kei, kok lo tiba tiba nikah? Setau gue lo pacaran gak pernah lama deh."

"Dia kena karma, makanya nikahnya juga dadakan. Kayak tahu bulet."

Semua yang ada disitu langsung tertawa mendengar lelucon untuk Keila.

"STOP STOP STOP!" Keila mengisyaratkan dengan tangan. "Kalian tau kan gue nikah karena apa? Cuma kalian doang yang tau ini."

"Iya, lo kemakan omongan gara gara sering nasehatin si Reina nikah muda. Sekarang nasehat itu buat diri lo sendiri." Ucap Syahla.

"Kalo gak ada kecelakaan juga gue gak bakal mau nikah muda." Keila melipat tangan di dada.

Teman temannya diam. Hening.

"Ke-kecelakaan.. Maksud lo—"

Keila menatap teman temannya yang menatap serius. "Aduh! Bukan kecelakaan itu. Ah! Pokonya kita gak sengaja nikah deh."

"Gak apa apa, nanti lama lama juga bakal jatuh cinta." Ucap Alda yang memang lebih dewasa karakternya.

Hm, gak deh.

—•—

Keila menatap iri pada Reina dan Alda yang dijemput suaminya usai kuliah. Ia memang tidak terlalu menginginkan pernikahan ini. Tapi ia ingin merasakan bagaimana menjadi seseorang yang disayangi.

Ia sering menonton film dan membaca novel tentang pernikahan. Imajinasinya tentang kehidupan pernikahan sudah sangat luas. Ini bukan seperti imajinasinya.

Keila mengetik pesan untuk Alvin yang nomornya ia tanya dahulu pada Reza.

Bisa jemput? -keila.

Sebenarnya ia gengsi untuk mengirim pesan ini. Namun karena rasa penasarannya yang tinggi, ia menghapus rasa gengsinya.

Agak lama dibalasnya. Dan ia cemberut karena balasan Alvin.

Alvin: Gk bisa, plg mlm.

Keila mendesah, seharusnya ia tahu jika Alvin memang tidak akan menjemputnya. Sia sia ia membuang gengsi besarnya.

Akhirnya ia memesan gojek untuk pulang ke rumah.

Perutnya keroncongan begitu ia beres membersihkan diri. Keila ingin memasak sesuatu, tapi tidak ada bahan makanan sedikitpun. Bahkan mie instan juga.

Ingin order lewat go food, tapi uang sisa kuliahnya tadi tidak cukup. Alvin juga belum pulang kerja.

To: Bang Reza

Pasutri Retjeh#1 - Ga Sengaja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang