Pagi itu,
Cuaca sangat cerah, secerah hati jiyeon. Dia tak sabar untuk segera berangkat ke sekolah baru nya.
Hari ini adalah hari pertama jiyeon di sekolah baru nya."Eomma... aku berangkat"
"Jiyeon, kau tidak mau appa antar?"
Dengan tersenyum lembut dia menolak tawaran appanya
"Tidak..aku ingin naik bus saja."
"Apa tidak apa - apa?" Sang ibu terlihat khawatir, mengingat ini hari pertama jiyeon sekolah setelah pindah dari tempat terdahulunya
"Eomma.. jangan khawatir aku sudah mempelajari jalur bus ke sekolah"
Sang ibu percaya kepada anaknya, karena anaknya memang pandai.
Jiyeon adalah anak tunggal dari keluarga berkecukupan. Appa nya seorang dosen di Yonsei University (Wonju).
Kini appa nya mengajar di Seoul. Sehingga mereka harus pindah sekeluarga ke Seoul.Jiyeon sangat bersemangat saat mengetahui kalau dia akan pindah ke Seoul. Karena itu memang salah satu impian jiyeon.
Kini Jiyeon sudah berada di dalam bus menuju ke sekolah nya. Mata nya bahkan tak berkedip melihat ke arah jendela yang menampakkan gedung - gedung yang menjulang tinggi.
Hati nya begitu senang sampai tak sadar dia mulai menarik dua sudut bibir nya. Dia tersenyum, terbayang dibenak nya semua mimpi - mimpi nya. Jiyeon sangat menyukai tari. Selama di wonju, jiyeon sering diam diam berlatih tari. Jiyeon merahasiakan dari orang tua nya karena orang tua nya menginginkan jiyeon menjadi seorang pianis. Karena jiyeon anak yang penurut, dia lebih memilih mengorbankan mimpi nya menjadi seorang dancer.
Tapi passion nya terhadap tari begitu besar sehingga sulit bagi nya untuk melepaskan mimpi nya.
Itulah mengapa dia begitu senang dan bersemangat saat mengetahui dia akan pindah ke Seoul.
Di Seoul, kesempatan dia menjadi dancer terbuka lebar (meski tetap harus dia lakukan diam - diam).Jiyeon tiba di halte dekat sekolah nya. Saat jiyeon berjalan pelan, ada beberapa murid mengendarai motor dengan cc besar, suara bising nya masih terdengar meski motor itu sudah jauh melaju di dalam parkiran sekolah.
Jiyeon mulai memasuki halaman sekolah baru nya, senyum nya semakin mengembang.
Saat jiyeon melewati parkiran terlihat para siswa berkumpul
Jiyeon pun penasaran dan mulai mendekati kerumunan itu.Bugh....
"Lebih baik kau urus urusan mu sendiri.." seorang namja berkulit putih terlihat sedang memukul seorang siswa.
"Hey.. sudah lah..jangan menambah masalah lagi" cegah temannya
"Ini peringatan untukmu.. jika kau mencampuri urusanku lagi, aku tidak segan2 bertindak lebih keras lagi." Namja putih pucat itupun berlalu bersama kedua teman nya dengan mengendarai motor besarnya.
Terlihat si korban mulai dibantu beberapa siswa lain.
Jiyeon hanya melihat sekilas lalu melanjutkan perjalanannya ke dalam kelas.
Bel sekolah sudah berbunyi, semua siswa mulai memasuki kelas nya masing - masing.
Jiyeon berjalan menuju ruang guru, setelah itu dia berjalan bersama wali kelas nya menuju ke kelas."Anak - anak.. hari ini kita kedatangan siswa baru pindahan dari wonju, Jiyeon.. silahkan perkenalkan dirimu."
"Annyeonghaseyo.. jeoneun jiyeon imnida"
***
Bel istirahat berbunyi, para siswa mulai berhamburan keluar kelas.
"Hai,,, mau ke kantin bersama?" ajak seorang siswi.
Dengan tersenyum jiyeon menyambut ajakan siswi itu.
Mereka sudah sampai di kantin.
"Jadi... kau baru di seoul? "
"Iya.. dan terima kasih mau menjadi teman pertamaku" ucap jiyeon sambil mengulurkan tangannya.
Beberapa detik tangan jiyeon belum bersambut. Namun pada akhirnya...
"Eunji... Jung eunji" tangan jiyeon pun bersambut.
Mereka baru berkenalan tapi mereka sudah banyak berbagi cerita sambil menyantap makan siang mereka.
Tapi obrolan mereka sedikit terganggu dengan kedatangan 3 orang namja yang berjalan ke arah mereka.
"Yakkk... jung eunji..tumben sekali kau makan siang tidak menunggu kami"
"Aku bosan makan dengan kalian, pergilah cari lah tempat duduk yang lain" jawab eunji dengan nada malas.
"Wahhh ternyata kau sudah punya teman baru, kenapa tidak dikenalkan kepada kami?" Tanya satu namja yang berkulit tan.
Dua namja lain nya hanya tersenyum tipis lalu langsung duduk di bangku kosong di depan jiyeon dan eunji."Yak... lalu aku duduk gimana?? " ujar kai yg tidak kebagian tempat duduk.
Kedua teman nya kembali tersenyum melihat tingkah laku kai.
"Jadi.. siapa teman baru mu ini jung eunji?" Tanya namja berkulit putih
Jiyeon memperhatikan sekilas namja yg duduk di depannya.. Ohh.. rasanya jiyeon pernah melihat namja ini, dan tak lama ingatan nya kembali saat pagi tadi melihat pria ini yang berkelahi di parkiran sekolah.
"Kau... yang tadi pagi...."
"Ahhh... mianhae aku membuat kesan pertama yg buruk" ujar sehun seraya tersenyum manis.
Sejenak jiyeon terpesona dengan senyuman itu, dan kembali tersadar setelah terdengar dering dari ponsel nya.
"Permisi.." jiyeon beranjak pergi untuk mengangkat ponselnya.
"Dia gadis yg cantik." Ungkap sehun seraya memperhatikan jiyeon yang sedang menerima telepon dr kejauhan.
"Hentikan... jangan dekati jiyeon, dia gadis baik-baik, jangan kalian usik dia." Cegah eunji
"Ooohh. Jadi namanya jiyeon. Nama yang cantik." Sehun masih belum melepaskan pandangan nya dari jiyeon.
"Memang nya kami ini penjahat, tidak boleh berteman dengan nya." Chanyeol pun mulai buka suara.
"Dan kami tidak akan mengusik orang lain sebelum orang lain itu yang mengusik kami duluan eunji-ssi" sambung nya
"Yupp... benar. Kami ini juga pria baik-baik jung eunji ssi" Sehun dan chanyeol ber hi5 sambil tertawa kecil.
Sedangkan kai, pria itu sedang sibuk membawa nampan berisi makan siang nya dan sahabat-sahabat nya.
"Eunji ssi, aku duluan ke kelas ya" pamit jiyeon.
"Sehun..Oh sehun." Pria itu mengulurkan tangan nya ke arah jiyeon.
Langkah jiyeon terhenti lalu diam sejenak. Melihat uluran tangan sehun yang belum bersambut.
"Jiyeon.. Park Jiyeon". Jiyeon pun menyambut uluran tangan nya dan tersenyum manis. Membuat sehun terpesona seketika.
"Senang berkenalan denganmu jiyeon ssi"
TBC
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine (Hunji)
FanfictionBagi Sehun, Jiyeon adalah segalanya. Semua akan dia lakukan demi Jiyeon. Membuat jiyeon bahagia adalah tujuannya. Tapi kadang Sehun tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan justru kadang menyakiti Jiyeon. Dan Sehun akan terus berusaha untuk membahagia...