Hate to brings love

part 4

Sasuke masuk kedalam apartemennya. Saat ini dia benar marah, kesal. Jadilah dia tidak pulang kerumahnya.sasuke memilih pulang ke apartemen. Apartemennya inilah yang menjadi pelariannya.
Sasuke lalu membuka jas yang melekat pada tubuhnya menyisakan kemeja putih. Jas melemparkan jasnya kesofa.

Kruck kruck kruck

Terdengar suara perut Sasuke.
Sasuke menghela nafas pasrah. Bagaimana perutnya tidak berbunyi? dia bahkan tidak makan dari pagi sampai sekarang.
Sasuke melihat jam yang masih menunjukkan pukul 9 malam.
Sasuke akhirnya memiliki untuk menelpon restoran cepat saji, agar dia tidak perlu kelaparan karena jujur saja Sasuke tidak bisa masak.
Dan juga apartemen ini bukan rumahnya yang memiliki pelayan yang bisa ia perintah.
Kalau pun ada makanan di apartemennya ,palingan makan ringan seperti roti yang tidak dapat mengenyangkan perutnya.
Sambil menunggu pesannya datang. Sasuke pergi kedapur, untuk minum air putih.

Drt drt drt

Sasuke melihat nama ibunya yang tertera di sana. Sasuke tidak ada niat sedikit pun untuk mengangkat telpon tersebut karena pasti ibunya akan menasehatinya karena sikapnya yang tidak sopan pada ayahnya.
Selalu saja seperti itu, Sasuke sudah paham.
Sasuke memang memiliki sikap yang jauh berbeda dengan Itachi.
Itachi yang penurut, Sasuke keras kepala.
Mereka berdua sama pintar tapi beberapa hal yang membuat mereka begitu berbeda.
Jadi orang tua mereka lebih membanggakan Itachi dan selalu membandingkan dia dan Itachi.
Sasuke selalu melakukan semaunya, dia tidak perduli dengan sikap kedua orang tuanya. Dia memiliki  kehidupan sendiri dan jauh dari mereka.
Bahkan Sasuke tidak pernah mengunjungi orang tuanya maupun kakaknya.
Dia merasa nyaman dengan hidupnya sendiri.
Sasuke bahkan tidak merasakan perasaan rindu.
Dia terbiasa hidup sendiri. Sasuke juga merasa tidak tidak memerlukan keluarga untuk hidupnya.
Sasuke kembali mengingat masa ia yang selalu dikucilkan dan dipandang sebelah mata oleh orang tuanya sendiri.
Sasuke berdiri sampai sejauh ini pun Karena perjuangan dirinya sendiri.

Sasuke yang awalnya ingin minum air putih tapi tidak jadi saat ia melihat botol bir yang berjejer dimeja yang berbentuk seperti mini bar.
Sasuke menarik kursi, lalu duduk disana.
Sasuke lalu mengambil satu botol bir yang ada di dekatnya.
Sasuke lalu menuangkan kegelas kecil yang berada disana.
Setelah itu Sasuke meneguk bir tersebut.
Dia ingin melupakan semua kenangan memuakkan yang memenuhi  pikirannya.
Kenangan tentang hal yang paling ia benci didunia ini.

Sakura mengerutu kesal karena sudah jam seperti ini restoran masih menyuruhnya mengantarkan makanan pesan. Sakura tidak dapat membantah saat ia dipelototi oleh sang bos.
Bosnya yang mengisyaratkan jangan membantah laksanakan saja apa yang aku suruh.
Sakura berjalan dengan lesu menuju pakiran.
Sakura memasukkan makan tersebut kedalam box yang ada dibelakangnya.
Sakura lalu menjalankan motornya menuju alamat yang ditujukan.
Sakura lalu menikmati pemandangan malam, untuk menghilangkan dongkol hatinya.
Sakura sangat beruntung Karena jalan yang saat ini sedang sepi, jadi dia bisa sampai dengan cepat.

Tidak berapa lama, Sakura sampai sebuah bangunan tinggi.apartemen orang sering menyebutnya.
Sakura sejenak mengagumi apartemen tersebut karena apartemen tersebut sangat jauh berbeda dengan apartemennya yang kecil dan sangat sederhana. Sakura lalu menggeleng-gelengkan kepalanya ,dia tidak boleh berpikiran seperti itu.dia seharusnya bersyukur bahwa masih ada tempat tinggal.

Sakura lalu memakirkan motornya.
Setelah itu Sakura mengambil makan dari dalam box.
Sakura lalu berjalan masuk kedalam gedung apartemen tersebut.
Sakura berjalan sambil melihat alamat yang akan ia tuju.
Sakura menaiki lift karena alamat menujukan bahwa sih pemesan berada dilantai 12 apartemen ini.
Sakura hanya dapat menghembuskan nafas lelah karena lift tidak kunjung terbuka. Betapa lamanya dia menuju lantai 12 tersebut.