s e p u l u h 🥀

1.4K 124 33
                                    

r o s e

"udah mendingan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"udah mendingan?"

tanya gue setelah beberapa menit kami hanya terdiam sambil saling berhadapan di sofa rumahnya.

"biasanya, gue--"

kak chanyeol berakta sambil memandang gue dengan pandangan ragu.

"--gue.. "

"kenapa?" gue berkata tegas, sembari menatap kedua matanya.

"gak jadi deh."

Plak!

"KOK MALAH DIPUKUL, SIH?" kata dia.

"ngomong tuh yang jelas. gausah bikin kepo. apaan, nggak?!" gue melotot ke arah dia.

"gak mau. takutnya--"

"apa?"

"lo tuh--"

"NGOMONG NGGAK?!"

gue teriak karena gemes banget sama orang dihadapan gue ini.

"IYA DEH!" kata dia.

"APA?!"

"biasanya kalo abis nangis gue minta buatin susu vanila sama bibi.."

gue diem.

"yaudah."

kata gue sambil bangkit dan berjalan menuju dapurnya.

"rose?"

gue berhenti sembari berbalik saat kak chanyeol memanggil gue.

"hm?"

"terima kasih."

"buat?"

"gatau. pengin bilang makasih aja sama lo. sana buruan, bikinin susu!" kata dia.

"dasar anjing."

gue melanjutkan berjalan sembari tersenyum.

kenapa sih?

kenapa dia segemes ini?



c h a n y e o l

dulu, waktu gue masih kecil dan mamah masih sering dirumah, saat gue abis jatuh saat main atau menangis karena sesuatu, beliau akan selalu membuatkan gue segelas susu vanila.

kenapa susu vanila?

gue gak tau.

karena entah kenapa saat gue meminum susu vanila, rasanya gue jadi lega.

entah lega karena susu vanila, atau lega karena masih ada mamah yang selalu ada ketika gue sedang terpuruk.

tapi nyatanya, saat perlahan mamah dan papah sibuk, gue selalu butuh susu vanila saat sedih.

dan karena mamah udah gak bisa membuatkan susu vanila untuk gue, gue selalu meminta bibi untuk membuatkannya.

tapi hari ini bibi sakit.

dia memutuskan untuk ambil cuti kerja selama 3 hari, makanya hari ini gak ada siapapun dirumah.

awalnya gue ragu untuk meminta rose membuatkan gue susu vanila.

tapi setelah gue mengucapkan apa yang gue butuhkan saat ini dan ia langsung mengiyakan.

gue merasa..

lega.

lega karena dia mau mengerti gue.

mau mengerti apa yang gue butuhkan saat ini.

"nih,"

gue langsung mendongkak dan mendapati rose di hadapan gue sembari mengulurkan susu vanila.

"makasih.."

kata gue sambil menerima susu vanila itu.

tapi tunggu,

"kok dingin?" kata gue.

"kenapa?"

"biasanya bibi bikinin gue susu yang anget.."

"biar es batu di kulkas lo gak nganggur."

jawab dia sambil merebahkan diri di sofa yang ada di hadapan gue.

lalu dia mulai menutup mata.

"gue gak biasa minum susu vanila yang dingin." kata gue secara jujur.

"udah, gausah kebanyakan permintaan."

"gue--"

"bagus dong."

rose memotong ucapan gue.

"bagus apanya?"

ujar gue bingung.

"biar nanti kalo lo sedih lagi, dan lo mint dibuatin es susu vanila, lo akan selalu inget gue. karena gue yang pertama kali membuatkan es susu vanila buat lo. kalo tadi gue buatinnya susu vanila anget, lo malah inget terus sama bibi, dong? mending inget gue. gue kan cantik."

gue diem, tapi diam-diam tersenyum sambil mulai meneguk es susu vanila dari rose.

"enak gak?" tanya dia, tapi masih memejamkan mata diseberang gue.

"enak."

"jangan lupa, ya!"

"lupa apa?" tanya gue.

"kalo sedih minta buatin es susu vanila aja. biar inget gue, terus gajadi sedih."

"kok lo gombalin gue, sih?!"

"gak suka?" kata dia sambil membuka mata, duduk, lalu menatap gue.

"enggak." kata gue.

"gue kan sukanya sama lo."

lanjut gue lalu tersenyum miring ke arah rose.

beberapa detik kemudian sebuah bantal sofa sukses mendarat di wajah gue.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

fuckin hate you | chanyeol-roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang