Pengadilan 2

1.5K 54 4
                                    

" Dasar lo penakut! Wkwkwk! " gua terkikik liat muka Reinhard yang resah dan niupin bekas suntikannya pelan pelan.

" Sakit tahu... " Reinhard ngejawab sambil ngeliatin puppy eyes nya.

" Mana sini yang sakit?Cup cup cup... Uh cayang... " gua ngomong sambil manyun manyun.

*muach*

Reinhard nyium bibir gua pelan di depan suster... Ya! Di depan suster bayangkan?!

" Reinhard! " gua bilang sambil jewer bibir bawahnya gemes.

Reinhard cuma meringis kesakitan dan ketawa kecil.

Dan suster itu tak kami sadari sudah tak ada dihadapan kami.

" Kurang kerjaan lo nyium bibir gua depan suster! " gua ngomel.

" Yah... Padahal kalo tahu susternya dah ngilang gua cipok juga lo! " Reinhard ngomong dengan raut kecewa.

" Sinting lo memang! " Kata gua sambil lipat tangan didada.

" Sinting gini kok lo masih suka? " tanya Reinhard menggoda.

" Berisik!!! " Gua ngomel malu sambil nutup mulutnya.

Reinhard minta ampun dan tertawa bebas.

Canda tawa terhenti setelah Reinhard lelah tertawa.

" Hard... "

" Iya cy? Kok langsung serius gitu nadanya? "

" Hehe... Enggak kok... Reinhard... Besok pagi gua mau ke pengadilan lagi... Lo bisa ikut kan? " Gua ngomong rada takut.

" Kalo gua bisa gua ikut kok cya... " jawab Reinhard tersenyum.

" Lo kunci kemenangan kita loh hard! Dan bisa juga kunci kekalahan kita... " gua semangat lalu langsung melemah pas gua bilang kalo Reinhard bisa jadi kunci kekalahan kita.

" Iya... Gua tahu... Gua usahain gua ikut besok... " Reinhard mencoba menenangkan.

Gua senyum tipis.

" Lucya sayang... Tidur gih... Udah malem... " Reinhard nyuruh gua lembut.

" Em... Baiklah... " gua nurut. Gua beranjak jalan dari kursi ke sofa yang bisa dibuat jadi kasur.

Gua beresin kursinya jadi kasur dan tidur dengan sedikit gak tenang sih... Bukan sedikit lagi tapi gua gak tenang banget!

******morning******

" Selamat pagi putri cantik ku. " Suara cowok yang gua kenal banget berbisik di telinga kiri gua.

Gua buka mata, " Gila lo Cris! mentang mentang Reinhard lagi tidur! Udah lah jangan sok manis ke gua! " Gua langsung ngomong males sambil beranjak ke kamar mandi.

Gua keluar dari kamar mandi dengan dress hitam polos 3 cm di atas lutut dan berlengan pendek.

Reinhard yang terlihat lagi ngobrol sama Cris ngacuhin gua yang keluar dari kamar mandi.

" Hard... " gua manggil lembut sambil memegang lembut bahunya.

" Iya Cya... " Jawabnya lembut megang tangan gua yang lagi ada dibahunya dan nyium tangan gua.

Gua senyum tulus.

Cris liat gua sambil senyum yang dimatanya tersirat 'kecemburuan' mungkin.

" Gua berangkat dulu ya... Kalo lo bisa kesana ok, biar cepet ni urusan. " gua ngomong nyerocos.

" Iya Cya... Iya... " Jawab Reinhard senyum dan ngelepas tangan gua.

Gua beranjak dari sana sama Cris dan melambaikan tangan gua ke Reinhard, Reinhard membalasnya.

I'm Not a Real Nerd (Fake Nerd Girl) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang