25 • Rona Merah di Pipi

139 15 0
                                    

Bidadari mana yang bisa merona hanya karena hal-hal sepele?

Di pikiran Ayu, alasan dirinya ada di rumah megah milik keluarga Ayu adalah karena ingin menyelesaikan tugas yang diberi Pak Frans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pikiran Ayu, alasan dirinya ada di rumah megah milik keluarga Ayu adalah karena ingin menyelesaikan tugas yang diberi Pak Frans. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Sebenarnya ia hanya ingin bertemu dengan Ayu dan menghabiskan waktu berduaan seharian penuh tanpa orang lain ketahui.

Aditya terkekeh mengingat betapa pandainya dia mengelabui Ayu. Awalnya dia tak setuju membohongi Ayu, tapi tidak ada cara lain untuk bertemu dengan gadis galak ini tanpa diganggu orang lain.

"Dit, kenapa?" tanya Ayu heran karena melihat Aditya yang tiba-tiba terkekeh.

"Lo cantik banget," jawab Aditya asal.

"Trus lo ketawain, gitu?"

"Ya iyalah. Lo lucu banget. Lo imut banget. Banget banget deh pokoknya." Aditya makin tak terkendali.

Mendapat jawaban menjengkelkan, Ayu memutar bola matanya. "Daripada lo ngeliatin gue mulu, mending lo bantu gue." Ayu menunjuk lembaran kertas yang ada di meja bertuliskan coretan tangan.

"Itu bagian lo." Aditya sengaja membuat Ayu kesal.

"Trus bagian lo?"

"Ntar gue yang dokumentasi." Bagi Aditya, Ayu tampak lucu jika sedang marah.

"Lo jadi dokumentasi, nilai lo di bawah KKM," ujar Ayu sinis. Lalu dia kembali sibuk pada kertas putih tadi.

Bukannya merasa takut nilai tugasnya jelek, Aditya malah tertawa riang. Ia sukses membuat Ayu jengkel. Kala Ayu sibuk mencoret-coret lembar putih dengan segala imajinasinya, Aditya mengambil kamera andalannya dari tasnya.

Cekrek! Bunyi jepretan kamera tersebut jelas-jelas dapat terdengar oleh siapapun di ruangan ini. Dan hal itu membuat Ayu makin bete. Siapa yang tidak bete jika mukanya yang sedang tidak fokus difoto tanpa permisi?

"Heh, anjir!" Ayu menoleh lalu mendapati Aditya yang sedang tertawa terbahak-bahak. Cowok itu sangat puas mengambil gambar dirinya yang sedang tak fokus.

"Siniin kameranya nggak!" Ayu berusaha mengambil alih kamera milik Aditya yang tempo hari pernah ia 'sita' juga karena mengambil gambar dirinya diam-diam.

"Hapus fotonya, Dit!" Ayu berusaha menggapai kamera tersebut. Tak peduli seberapa dekat jarak antara dirinya dan cowok tersebut, yang penting kamera itu harus bersih. Masalah hati yang sudah berdebar tak karuan urusan belakangan. "Adit, hapus fotonya plis."

"Nggak," tolak Aditya sembari menghindar dari jangkauan Ayu. Saat ini, posisi mereka berdua cukup dekat. Bahkan sepertinya Ayu siap menerjang Aditya hanya untuk mendapatkan kameranya. Semakin jauh Aditya bergerak semakin dekat pula Ayu dengan dirinya. Dan pastinya hal itu mampu membuat jantung Aditya berdebar. Rasa-rasanya ingin pindah ke perut sekarang juga.

Get Away From You [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang