⭐ CHAOTIC WEDDING ⭐

459 42 13
                                    

GADIS bergaun putih itu tidak bisa lebih bahagia dibanding saat ini ketika ia melihat pantulan dirinya di cermin. Dulu ketika ia kecil, ia pernah mempunyai cita-cita untuk bisa membuat gaun pengantin yang cantik untuk dirinya sendiri. Sekarang cita-cita itu telah ia genggam dalam erat, bahkan tak hanya untuk dirinya sendiri tapi untuk orang lain. Intinya, Belle Robe adalah mimpi besarnya.

Lalu beberapa menit lagi mimpinya yang lain akan segera menjadi nyata. Mimpi besar lainnya semenjak Bintang mengenal apa itu cinta, menikahi Romi. Romeo Amartha akan segera menjadi miliknya, menemaninya hingga akhir hayat.

Bintang sudah tidak mempermasalahkan lagi tanpa merah di leher Romi waktu itu. Toh sebentar lagi Romi akan menjadi miliknya. Dia juga akan memberikan apa yang diinginkan Romi atas dirinya. Sehingga Romi tidak perlu mencari di luar sana.

"Sudah siap?" sapa seorang gadis yang mengenakan kebaya berwarna lavender. Wanda tampak anggun dengan kebaya itu. Lalu dibelakang Fara menyusul dengan model dan warna kebaya yang sama. Kebaya itu memang seragam bride maid.

"Siap," jawab Bintang dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya.

"Bin, kamu cantik banget," puji Wanda yang memang sangat terpukau. Bintang tersipu malu mendengar pujian itu. Tapi a terkejut melihat wajah pucat Fara.

"Far, kamu sakit?" otomatis Bintang mendekati sahabatnya itu.

"Ng... nggak, kok. I'm fine," jawab gadis jangkung itu memaksakan senyum. Fara seperti sedang gelisah. "Gue cuma sedih aja Rere nggak ada," bohongnya.

"Far, nggak apa-apa. Yang penting doa dia. Justru aku ikut senang Rere akhirnya dapat apa yang dia inginkan. S2 di Jepang impiannya sejak dulu," ujar Bintang. Sedangkan wajah Fara semakin pucat saja. Hanya satu kata ia ingat dalam kalimat yang diucapkan Bintang. Doa, apakah ia harus berdoa untuk pernikahan Bintang dengan lelaki itu? Sungguh, Fara ingin menjerit sekarang juga.

"Udah. Yuk!" ajak Wanda.

Ketiga gadis itu pun berjalan beriringan keluar dari ruangan itu dengan Bintang yang ada di tengah. Senyum tak sedetikpun hilang dari wajah cantik Bintang, begitu juga Wanda. Bidan berusia 27 tahun itu turut bahagia dengan pernikahan sahabatnya. Lain Lagi dengan Fara, entah apa yang sedang ada dalam kepalanya.

Begitu sampai di ruang tamu rumah Bintang yang disulap menjadi tempat ijab qobul, mata Bintang menyipit. Ia melihat seorang perempuan muda bergaun hitam sedang merangkul lengan Romi. Seingatnya, Romi tidak memiliki kakak ataupun adik perempuan, Romi adalah anak tunggal sama seperti dirinya. Kening Bintang berkerut ketika matanya menyapu seluruh ruangan dan mendapati semua orang tertunduk sendu. Ada apa ini sebenarnya.

"Bukannya itu Feli?" gumam Wanda.

"Kamu kenal dia?" tanya Bintang.

"Kamu lupa ya? Dia kan sepupunya Fara. Iya kan, Far?"

"I...iya?" jawab Fara gugup. Ya ampun, wajah Fara semakin pucat.

"Katakan sekarang, Romi!" kata perempuan bernama Feli itu dengan suara keras, membuat Romi mengangkat kepalanya dan matanya langsung bertemu dengan mata Bintang yang menatapnya dengan penuh tanya.

Bibir Romi bergetar sebelum akhirnya lelaki itu buka suara. "Maafkan aku, Bintang. Pernikahan kita batal. Feli mengandung anakku," kata Romi dengan mata terpejam.

Pupil mata Bintang membesar mendengarnya, tubuhnya seketika melamas, ia hampir merosot ke lantai andai Wanda tak memeganginya. Dunia Bintang seakan runtuh seketika. Sementara Fara hanya mengigit bibir bawahnya sambil meneteskan air mata. Astaga! Ini seperti bom nuklir yang baru saja meledak dan menghancur-leburkan pernikahan Bintang.

FALLING STAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang