"Kau adalah awan bagiku, begitu indah dan ingin selalu kusentuh. Sedangkan aku bagimu adalah senja, hanya sebatas ada dan menarik namun tak pernah bisa membuatmu melirik." ~ kypuh
Senja adalah sebuah pembatas antara siang dan malam. Senja adalah pemisah, agar keduanya tidak berjumpa. Senja adalah sebuah penanda berakhirnya cerita. Hadirnya seperti sebuah kata pinta agar sang mentari segera menggelamkan dirinya. Membuat cahaya mentari itu meredup dan membiarkan awan menjadi penguasa sang langit.
Senja adalah satu dari titah-Nya, tak ada satupun yang dapat menolaknya. Bahkan senja itu sendiri pun harus menerima. Hadirnya bagai pengundang sang pelukis dunia yang namanya tersohor dimana-mana, yang mampu melukis warna sang langit berwarna jingga. Hingga setiap mata yang melihatnya pasti begitu terpesona.
"Aku pernah membenci senja, karena setelahnya akan ada kegelapan dimana-mana."
Senja itu menjemput malam, dimana hanya ada gelap dan sunyi. Dan aku membenci itu.
Jika disuruh memilih fajar atau senja, tentu aku akan memilih fajar. Kau tahu alasanku memilihnya? Fajar itu menjemput sang mentari. Dengan anggunnya sang mentari terbit dan menghangatkan langit. Menyinari sisa embun di pagi, mengisyaratkan pada seluruh isi semesta untuk segera memulai cerita. Tentu, semuanya terang, bercahaya dimana-mana, bahkan sekecil apapun celah dari ranting pohon yang saling menyilang akan tetap mendapat bias cahaya.
Terbitnya sang mentari, pertanda dimulainya sebuah hari yang baru. Segala canda tawa ceria anak manusia tak akan dapat tersembunyi di sana. Indah bukan?
Dan senja? Bukannya aku benci. Aku sedikit enggan memang dengan hadirnya. Mengisyaratkan berakhirnya sebuah cerita, menyisakan sunyi. Tidak ada cahaya yang begitu terang yang mampu menyinari bumi, hanya kelip lampu kecil yang seakan tak berarti. Tetap saja kegelapan pemenangnya, hawa dingin dan rasa sepi selalu hadir menemani. Menakutkan, mengharuskan cerita apapun harus tersimpan. Entah cinta atau luka, atau bisa jadi kenangan. Dan membiarkanya menjadi penghantar tidur atau pengisi sebuah mimpi. Hingga datang lagi yang ku tunggu, fajar yang menjemput terbitnya mentari esok hari.
.
.
.
#TbcSemoga kalian semua suka, komen dan like ya guys❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
RomanceKau dan aku seperti sedang mencoba untuk membirukan senja yang selalu merah. Kita sama-sama berusaha, namun tidak bisa mengubah apa-apa. Senja tetap berwarna merah dan hatiku masih saja berkata tidak. Maka, berhenti dan pikirkan sejenak. . . Tidak...