"Yak sialan!" teriakan dua orang pria terdengar kencang membuat beberapa orang disana mengalihkan perhatian mereka. Dua orang pria yang sepertinya polisi itu terlihat berlari mengejar satu sosok yang berlari lebih cepat dari mereka semua."Aish bajingan sialan!" seru seorang detektif yang telah berumur, dia menghentikan pengejarannya. Mencoba mengatur napasnya yang tersengal.
"Yak sunbae!"
"Kau saja yang mengejarnya!" ucap detektif bernama Kim Soro itu, dia meminta si maknae untuk mengejar penjahat itu sendirian. Dia tidak sanggup untuk meneruskannya, bisa mati dia jika terus berlari mengejar buronan itu.
"Aish! Sunbae, detektif Min masih belum datang?" tanya Wonwoo nama detektif paling muda di timnya itu melalui HT.
"Katanya dia sedang ada urusan mendesak."
"Aigoo bisa mati kita semua!" Wonwoo menarik rambutnya frustasi, dia melirik sekitarnya mencari keberadaan orang yang mereka kejar.
"Kau tidak akan mati semudah itu maknae."
"Ah hyung!" Wajah frustasi Wonwoo berganti cerah, suara yang sangat dia rindukan terdengar memotong percakapannya dengan salah satu sunbaenya.
"Tunggu saja di mobil bersama dengan kapten."
"Arasho hyung!" Wonwoo menutup pembicaraan mereka, dia menatap pada kapten Kim yang malah terduduk santai dengan sebatang rokok yang di hisap.
"Aigoo setenang itu?"
"Semuanya pasti beres jika Suga yang menangani," ucap kapten Kim yang di setujui anggukan Wonwoo tapi karena masalah itu juga, sunbae tersayangnya itu juga sering mendapat masalah lain.
"Aku yakin sekarang Jiyeon noona pasti sedang mengomel."
"Kajja kita temui Jiyeon sepulang kerja?" Kapten Kim merangkul bahu si maknae.
"Call!"
***
Bugh!
Pukulan keras itu kembali mendarat pada wajah seorang pria yang sudah tidak berdaya, pria yang merupakan seorang pedagang narkoba itu mencoba untuk menghentikan gerak tangan sosok yang berhasil mengejarnya.
"H-hyungnim aku mohon maafkan aku." Kangnam begitu dia di panggil, dia berlutut di depan sosok yang dia panggil hyungnim itu.
"Jangan menyusahkan orang lain jika seperti itu sialan!" Suga kembali memukul kepala Kangnam, dia memasang borgol pada tangan pengedar narkoba itu.
"Hyungnim, aku bekerja seperti ini juga untuk menghidupi keluargaku."
"Kau pikir aku bekerja siang malam untuk apa?" desis Suga menarik telinga Kangnam untuk segera menegakkan tubuhnya.
"Awww sakit, hyungnim arasho! Aku akan jalan hyungnim!" seru Kangnam dia meringis kesakitan sambil memegangi telinganya yang terasa seperti putus karena di tarik Suga.
***
30 menit yang lalu..
"Yeobo!"
"Yeobo!!!" suara teriakan yang memekan telinga itu kembali terdengar, Suga yang sejak tadi sedang sibuk berbicara dengan rekan kerjanya di telepon mau tidak mau harus menghampiri sang ratu yang tengah memilih dua kemeja yang Suga pikir untuk dirinya.
"Wae? Ada apa Ji?" tanya Suga menatap bingung pada istrinya yang tiba-tiba saja berteriak, dia menyimpan dua kemeja yang tadi Jiyeon pegang lalu memegang kedua tangan wanita cantik itu memeriksa apakah Jiyeon terluka atau bagaimana.