Harapan

8 1 0
                                    

         Hari ini cuaca cukup cerah, membuatku semangat untuk memulai hari ini. Aku berjalan di bawah terik matahari yang tidak terlalu panas dan angin semilir sejuk yang berhembus. Aku memejamkan mataku sejenak  menikmati angin yang behembus untuk menenangkan dan menghilangkan penat sesaat.

         Tapi tiba tiba wajahnya terukir lagi di fikiranku, dan aku malah tersenyum seolah aku melihatnya sedang tersenyum padaku dengan senyum manisnya. Aku jadi merindukannya, merindukan sosok laki laki itu lagi, entah sampai kapan aku ingin melupakannya, entah kemanapun aku pergi, siapapun laki laki yang kutemui di luar sana bayangannya selalu hadir di dalam fikiran ku, seolah memiliki tahta tertinggi di fikiranku. Bahkan sejauh apapun aku mencoba berlari jauh sekalipun. Karena dia begitu spesial bagiku.

        Oh ya, perkenalkan aku Naura Zhafira melviano, terserah kalian ingin memanggilku apa, tapi teman teman ku biasa memanggilku Naura. Umurku sudah 24 tahun dan saat ini aku bekerja sebagai seorang manager di perusahaan ayahku, walau aku tidak suka sebenarnya. Tapi karena paksaan kedua orang tuaku, akupun hanya mengiyakan kemauan mereka, karena sulit bagiku untuk mengatakan tidak pada orang tua ku.

          Saat aku menikmati setiap langkahku, tiba tiba langkahku tehenti, bahkan waktu pun terasa terhenti sesaat, saat aku mengalihkan pandangan ku kedepan, aku melihatnya, aku melihat laki laki itu lagi, dia ada di sebrang jalan sana, dia terlihat baik baik saja bahkan terlihat lebih tampan dari sebelumnya, dengan pakaian formalnya dia makin terlihat tampan. Aku ingin sekali menyapanya, tapi kakiku seolah rasanya tak mampu melangkah, kaki ku tiba tiba terpaku di tempat, dan akhirnya aku hanya melihatnya dari jauh sampai ia menghilang jauh dari pandanganku, meninggalkan aku yang masih tak percaya akan melihatnya lagi setelah beberapa tahun.

*****

" pagi Naura " sapa Rena saat aku memasuki kantor.

          Dan aku hanya tersenyum untuk membalas sapanya, aku masih tak percaya melihatnya lagi, bahkan di negeri ini yang ku fikir jauh dan aku tak akan bertemu dengannya disini.

" Kok muka kusut banget sihh, kenapa?, kamu sakit?, kalo sakit istirahat aja "

" i'm okay, don't worry " aku sambil memberikan senyuman terbaikku agar Rena percaya.

         Rena adalah sahabat terbaikku sejak aku masih duduk di bangku SMP, itu sebabnya dia sangat perhatian padaku, kita sudah bagaikan saudara kandung, dan itu juga sebabnya ia disini bersamaku.

         Aku melakukan pekerjaan hari ini lebih cepat dari biasanya, aku pun memilih untuk tetap di ruangan saat jam istirahat, untuk menyelesaikan pekerjaan. Walau sebenarnya otakku tidak sepenuhnya fokus, aku masih memikirkannya, aku ingin menemuinya sekali saja aku ingin melakukan satu hal yang belum sempat ku lakukan di masa lalu, setidaknya agar aku bisa melupakannya, dan bisa memulai kisahku yang lain.

***

"Nau, kalo udah lulus nanti gua pengen traveling ke berbagai negara, menikmati hidup."

"Gua juga pengen sihh, tapi kan kita juga harus kuliah untuk masa depan kita al."

"Kalo nanti kita bisa traveling, lo pengen mulai dari negara mana dulu?" Bukannya menjawab pertanyaan Naura, Aldo malah mengalihkan pertanyaan Naura dengan pertanyaan lain.

"Korea dong." Jawab Naura dengan semangat dan senyum merekah.

"Oke kita mulai dari Korea. Janji ya, kalo ada waktu nanti kita bakal traveling, tapi kita berdua aja" tiba tiba Aldo memberikan tatapan yang tak bisa Naura artikan. Tapi dengan senyum manis Naura mengangguk tanda menyetujui janji itu.

***

Aku masih mengingat hari itu dimana kita berjanji akan melakukan traveling jika kita memiliki waktu. Dan saat ini kita bertemu disini, di negeri ini, negeri pertama yang ingin ku singgahi bersamanya.

Apakah dia masih mengingatku ?

Apa dia datang kesini karena mencariku ?

Apa dia ingin menemuiku?

Atau ini takdir tuhan ?

Atau sebuah kebetulan yang membawa takdir lain?

Berbagai macam pertanyaan berkecamuk di dalam fikiranku, membuatku tambah tidak fokus dengan pekerjaan.

Semoga dengan melihatmu disini, aku bisa mendapatkan secercah harapan bagiku untuk mengubah segalanya.

"Aku merindukanmu Aldo Elvano Adhitama, sangat."

To Be Countinued

********
Maaf kalo ceritanya berantakan dan typo yang bertebaran (maklum typo bagai satu keahlianku😂😂), aku baru nyoba nulis, hanya ingin menyalurkan ide yang ada di otak😅
Silakan berikan masukan jika ada yang kurang berkenan.

Happy reading😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nature loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang