Ini jelas-jelas bukan karangan saya. Ini merupakan tulisan Nizami, seorang penyair dari Persia. Kemudian di terjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Nina Artanti Rudiyanto, dalam buku seperti cover yang ada dibawah ini.
Ini kisah nyata atau bukan?
Waallahu a'lamDari yang saya tahu...
Dalam buku "Maha Cinta Layla Majnun" dari karya Syaikh Nizawi Ganjavi, penyair Persia, beliau ditugaskan untuk menulis kisah Layla Majnun oleh penguasa Kaukasia (Shirvanshah), pada tahun 1188 masehi. Beliau menjelaskan bahwa seorang utusan dari Shirvanshah menemuinya dan memberinya surat yang di tulis tangan oleh sang Raja sendiri, sang Raja menuju beliau sebagai "Penyair dengan keindahan kata-kata terhebat di dunia".
Pada awalnya beliau tidak begitu suka dengan tugas sang Raja. Karena kisah cinta Layla Majnun adalah kisah yang akhirnya tidak memberikan kebahagiaan. Namun pada akhirnya, karena desakan dari anaknya, beliau mengalah. Dan kurang dari delapan bulan kemudian, Layla Majnun Karya Nizami, selesai.
Lalu kenapa saya ingin menulis ulang di sini??
Karena saya suka.Sekian, terimakasih.
KATA PENGANTAR MACAM AFA INI??
Yang jelas jika ingin membaca lebih lengkap dan menentramkan hati, silakan beli bukunya...
Oke, sip
KAMU SEDANG MEMBACA
Layla & Majnun | Kisah Cinta Klasik dari Negeri Timur
RomansaQays nama pemuda itu, seorang penyair yang terkenal dalam sejarah dengan sebutan si Gila "Majnun".