PAPA
.
McM
.
AUTHOR'S SIDE
.
.
.
"Jung Jaehyun?"
Jaehyun mengangkat pandangan, menemukan Johnny yang mendekatinya.
Johnny sesekali memperhatikan sekitar. "Menunggu seseorang?"
Jaehyun menggeleng. "Duduklah.." mempersilahkan Johnny yang sedari tadi sudah memegang kursi.
Johnny mendudukan diri, melihat meja minimarket yang Jaehyun tempati penuh dengan kaleng bir. "Ingin ku temani?"
"Jika Pofesor Lee tak keberatan menunggumu pulang lebih lama.."
Johnny mengambil kaleng bir yang belum terbuka. "Hari ini dia mengajar. Pasti tidur lebih cepat. Ada masalah di rumah?" Johnny meneguk sesapan pertamanya.
"Kita dan pasangan kita sama. Mungkin kau mengetahui berada diposisiku.."
Johnny mulai mendengarkan dengan seksama. "Lanjutkan.."
"Aku fikir, membawa suami dan putraku pindah ke tempat yang baru akan merubah semuanya. Itu berubah, Jeno mendapatkan teman seperti Hendery. Tapi-" Jaehyun menjeda, ragu melanjutkan.
"Doyoung?" Johnny hanya menebak.
Jaehyun mengangguk, senyumnya terlalu pahit untuk dipandang. "Doyoung tidak berubah. Dia selalu memaksa kehendaknya pada Jeno.." Jaehyuyn berhenti, menatap sesaat pada mata Johnny. "Bagaimana dengan Profesor Lee?"
"Jika yang kau maksud adalah cara mengajar, Ten juga sama. Hanya saja, Hendery tampak menikmati semuanya. Hingga putraku itu terbiasa dengan cara Ten mendidiknya.."
Jaehyun tertawa kecil. "Tidakah takdir itu lucu. Mereka bermusuhan saat sekolah, sedangkan dua putra mereka berteman baik.."
Johnny memberikan reaksi bingung yang kentara. "Mereka bermusuhan?"
Jaehyun menegakkan duduknya. "Doyoung dan Ten. Doyoung yang membuat Ten keluar dari sekolah.."
Johnny tak lagi menyimak segela penjelasan Jaehyun. Fakta bahwa tetangga baru mereka adalah masa lalu yang dihindari oleh suaminya, membuat Johnny tak dapat berpikir secara benar.
"Aku harus pulang.."
.
.
.
To Be Continue
.
.
.
A/n :
Hiya.. Ternyata Daddy Johnny nggak tau masa lalu Papa Ten.
Sampai ketemu minggu depan!
#190223
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA
Fanfiction[COMPLETED] [SKY Castle Syndrom] Jeno memanggil salah satu ayahnya dengan panggilan Papa. Hendery pun juga memanggil dengan pangilan yang sama. Jeno dan Hendery tidak mengetahui masa lalu kedua Papanya, hingga hal itu mempengaruhi pertemanan mereka...