episode eps 2

7 0 0
                                    

"Gila lo ya,lo mau sakit?nunggu didalam aja"

"Enggak makasih kak,mau nunggu disini aja"olin tersenyum ia berpikir bahwa gerlan bakal menuruti permintaan nya untuk mengantarkan pulang.

Melewati sejuta air yang jatuh.

Ternyata
Gerlan pergi setelah mendengar perkataanku tanpa menawarkan untuk pulang bersama,mungkin berharap untuk orang yang belum tentu sayang sungguh menyakitkan,sangat miris nasibku!

Aku kembali menghela kesekian kalinya menatap kearah seseorang yang sudah memasuki mobilnya hingga mobil tersebut melaju sampai tidak terlihat lagi.
Aku merunduk memikirkan jemputan yang sampai sekarang belum datang datang padahal hari sudah semakin sore tetapi langit tidak menunjukkan bahwa hari sudah sore karena hujan masih saja turun dan awan hitam menutupi langit sore.

'Menunggu 15 menit lagi jika tidak datang aku pulang berjalan kaki'ucap batinku

15 menit kemudian

Setelah menunggu lima belas menit dan belum juga nyampe nyampe aku memutuskan untuk berjalan kaki untuk sampai keruamah yang kira kira membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke rumah dengan berjalan kaki.

"Oke jalan"olin menucapkan kata kata tersebut bersiap untuk pulang dengan berjalan kaki padahal ia tidak mengenakan jaket atau sejenisnya hanya pakaian sekolah dengan tas di pundaknya,apa dia tidak kedinginan?sekarang saja dia sudah kedinginan apalagi berjalan kaki menembus hujan yang bisa dibilang sedikit deras,tetapi ini jalan satu satunya untuk pulang kerumah daripada menunggu jemputannya yang tak kunjung datang sampai malam?olin bukanlah orang pemberani dia sangat takut kegelapan walaupun di sekolah lampu selalu dihidupi saat malam tetapi sama saja karena disini tinggal ia sendiri yang berada disekolah semuanya sudah pulang terlebih dahulu termasuk satpam yang sudah pulang terlebih dahulu saat anak murid semuanya pulang.jadi ini adalah termasuk alasan kenapa olin ingin pulang dengan berjalan kaki.

Satu demi satu langkah kaki mengenai genangan air yang dibikin rintikan hujan,olin sudah berjalan diatas hujan dengan kepala sedikit merunduk membiarkan rambutnya basah karena dari tadi rambutnya emang sudah basah ia memilih melindungi matanya dari rintikan sangat sakit jika mata terkena rintikan hujan.

Author pov:

"Eh itu olin kan"ucap nanda menunjuk perempuan yang sedang berjalan diatas trotoar melewati tempat tongkrongan bagian geng gerlan termasuk gerlan juga ada disitu sehabis mengantarkan berkas mamanya ia pergi kembali ke beskem tersebut  yang bisa dibilang adalah warung makan yang lumayan rame.tetapi kali ini hanya ada geng bagian gerlan saja yang berada disitu

Semua orang yang ada disitu dan juga gerlan mengarah pada apa yang ditunjuk nanda benar adanya bahwa perempuan sedang berjalan itu adalah olin.
"Lan itu olin kan?"tanya nanda

"Iya"ucap gerlan kembali memfokuskan matanya ke ponsel tidak ingin melihat perempuan yang di sedang dibicarakan temannya.

"Kasihan itu dia pulang sendiri,lo gadak niatan gitu buat nganterin dia?"tanya tomi

"Gak"singkat padat jelas itu jawaban si hati beku.

"Tega lo ya,dia tu pacar lo"sekarang nanda kembali berbicara dia sedikit geram dengan ketua geng nya ini terlalu keras kepala untuk sekedar dibilangi.

"Maksud lo pacar dari tantangan truth of dare?"gerlan menaruh ponsel ke saku bajunya lalu menatap tajam teman temannya kondisi ini yang membuat temannya gugup saat berbicara karena tatapan gerlan terlalu tajam membuat gagu

"Ya tapi lo harus hargai dia,kasihan dia jalan padahal sedang hujan seenggaknya antar dia pulang"ini bukan lah kata perintah mereka tidak berani buat memerintah gerlan apalagi menyuruhnya ini hanya kata untuk menyadarkan gerlan dengan menggunakan nada rendah saat berbicara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Over The Rain (OTR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang