BAB 4 Perjanjian

19 0 0
                                    

Teng teng teng .....
Waktu istirahat di yang di tunggu-tunggu para murid tiba juga, ini adalah waktu untuk mengisi perut yang sudah keroncongan untuk di isi makan. Begitu juga untuk dua anak perempuan yaitu Nata dan Lani.

' Nat kamu cari tempat duduk aku yang pesan, jangan sampai kita berakhir seperti kemarin '

' iya lan '

Lani berjalan ke arah kanan dan aku kiri, aku mencari - cari tempat duduk yang cukup untuk menampung kita berdua dan Yap aku mendapatkannya. Aku melihat sahabat ku Lani yang berdesak-desakan untuk membeli makanan kami, aku jadi sedikit kasihan tapi apa boleh buat kalo aku ikut menemani nya kita engga bakal tempat duduk.

Sambil menunggu Lani datang aku jadi teringat kalung yang di berikan Denis kemarin sore. Aku jadi bertanya-tanya kok bisa dia berikan aku kalung yang begitu mahal, jelas mahal karena kalung itu dari emas putih dan liontin di taburi berlian.

 Aku jadi bertanya-tanya kok bisa dia berikan aku kalung yang begitu mahal, jelas mahal karena kalung itu dari emas putih dan liontin di taburi berlian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Nata hanya membawa kalungnya saja tidak dengan tempatnya)

Aku mengeluarkan kalung itu dari saku rok seragam ku, dan kuperhatikan baik-baik dan memang sangat indah tapi ada yang menjadi aneh pada liontin berbentuk hati itu, dan ternyata liontin nya bisa terbelah dua.

Setelah melihat isi di balik liontin itu aku jadi kaget didalamnya ada gambar ibu dan anak kecil yang sedang di gendong dan wajah ibu itu sangat mirip sekali dengan ku.
Dan di bawah gambarnya tertulis tgl kelahiran ku. Kuperjelas mata ku agar bisa memastikan tapi Lani keburu sampai dan aku langsung cepat-cepat menyebunyikannya ke rok seragam ku.

Aku tidak mau membuat Lani khawatir terhadapku jadi biarlah itu kusimpan dalam hati dan bila waktunya tepat aku akan menceritakan padanya tapi untuk saat ini itu tidak bisa.

' nih Lan pesenan kamu, tau engga kakiku sampai pegel berdiri nunggu pesenan kita. '

' ya untung - untung untuk nurunin berat badan kamu yang gendut itu' kataku sambil tertawa kecil, tapi aku malah di kasih sebuah hadiah kecil yaitu berupa jitakan pelan di kening ku. Karena mendapat jitakan aku jadi cemberut dan dia malah tertawa.

' ohh ya Nat nanti abis pulang sekolah kamu bisa ke rumah ku, kemarin aku habis download film Korea terbaru yang lagi tren itu '
' sorry lan aku seperti nya engga bisa, setelah pulang sekolah aku ada urusan dengan orang tua ku '

' kamu ada masalah Nat ' kata Lani sambil memegang bahu ku.
Lani pasti kwartir dengan ku, dia sudah tau bagaimana hubungan ku dengan orang tua ku. Dia banyak membantu ku dalam banyak hal, aku engga bisa terus membebani aku juga engga mau dia kwartir dan kalo waktunya tepat aku pasti akan cerita ke dia tapi saat ini biar aku menyelesaikan nya sendiri.

' Engga kok lan, nanti aku akan cerita ke kamu ' balasku sambil memeluknya dan dia juga membalas pelukanku. Setelah selesai makan kami kembali kelas.

Kulihat jadwal pelajaran di hp ku dan Yap pelajaran yang paling aku tidak suka dan sungguh membosankan yaitu sejarah di tambah lagi yang mengajar adalah ibu siska. Siapapun yang mendengar dia bercerita akan ngantuk.

Kulihat ibu siska memasuki kelas kami dan mengeluarkan bukunya. Setelah itu menerangkan materi yang belum diselesaikan nya kemarin. Tapi tidak satu pun penjelasannya masuk ke otak ku, bagaimana tidak aku sekarang hanya sibuk memikirkan calon suami ku yang akan bertemu setelah aku pulang sekolah.

Tiba aku teringat dengan kata-kata Denis kemarin sore, jangan-jangan calon suami ku dia!!!! Seketika aku loncat dari tempat duduk ku dan berteriak
' Tidak mungkin '

Teman - teman di kelas melihat ke arah ku dan Lani sahabat ku pun terkejut dengan tingkahku tadi, aku jadi sangat malu dan duduk kembali dan tak lupa minta maaf.

' apa maksud kamu Nat dengan tidak mungkin, kamu tidak percaya dengan pelajaran saya ' kata ibu siska kepada ku

Dalam hati aku mengutuk diri, bisa-bisanya aku berteriak, di jam pelajaran mana ibu siska jadi salah paham. ' maaf Bu saya tidak bermaksud tadi saya hanya reflek berteriak saja bu '

' kali ini kamu saya maafkan kalo kamu mengulanginya saya akan kurangkan nilai kamu '

' iya Bu saya tidak akan mengulangi nya '

Ibu siska melanjutkan kan mengajarnya dan Lani membisik sesuatu di telinga ku ' kamu kenapa sih Nat paket acara teriak di kelas untung kamu engga kena hukuman '

Mendengar perkataan sahabat ku aku hanya bisa nyengir saja, Lani yang melihat reaksi ku geleng-geleng kepala.

Teng ...tenggg jama pelajaran terakhir telah selesai dan seluruh kegiatan sekolah telah usai. Begitu juga dengan murid dan guru, aku segera cepat memasukkan buku kedalam tas ku dan keluar kelas tanpa lupa pamit dengan sahabat ku, aku hanya bilang ada urusan penting dan dia hanya manggut-manggut tanda mengerti.

Ku lihat di parkiran pak Sano telah tiba langsung saja aku masuk kedalam mobil. Selama perjalanan aku hanya diam termenung. Bagaimana mungkin di usia sedini ini aku akan menikah, apalagi menjalankan peran istri itu sulit. Aku harus bisa masak, bersih-bersih rumah, nyuci belum lagi aku harus melayani suami aku.

Tunggu dulu MEELAYANI SUAMIII ' HAAAAa TIDAK'

' non, non kenapa ' kata pak Sano panik sambil menepuk pelan bahu ku berulang kali

' ahh maaf pak Sano aku tadi cuma sedikit kepikiran jadi berteriak '

' apa perlu kita berhenti sejenak non '

' ahh,, tidak perlu pak kita lanjutkan saja perjalanan nya saya baik-baik saja '

' baik lah kalo begitu non, tapi kalo non ingin berhenti sejenak bilang saja ya non '

Aku hanya menggunakan kepala ku sebagai jawaban ya. Bagaimana aku bisa berteriak sekencang itu saat orang sedang menyetir aku sungguh ceroboh, tapi yang tadi kupikir, tidak tidak Nat kamu jangan berpikir kesitu sambil menggeleng kepala dan menepuk pipi ku agar pikiran ku bisa kosong. Tak lama dari adegan aku berteriak tadi aku sudah sampai di tempat tujuan ku.

Sebelum aku keluar dari mobil, pak Sano menahan ku dan berkata ' non pertemuan nya ada di lantai dua, tapi sebelum non kesana non ganti pakaian dulu ya ini pakaian nya non tinggal ganti di toilet sebelah sana '

Aku pun mengambil baju yang di berikan pak Sano ' terimakasih ya pak sudah mengantar saya dengan selamat. Kalo gitu nata permisi ' setalah itu aku langsung berganti baju, setelah selesai aku langsung menuju lantai dua.

Sesampainya di lantai dua aku sudah langsung di arah ke tempat pertemuan yang di maksud. Betapa kagetnya aku kalo Denis juga ada di situ.

BERSAMBUNG

the wedding dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang