==Happy Reading~!!==
.
.
.Sang mentari mulai duduk diperaduannya.Nyanyian burung nan riang pun turut ikut serta dalam menyambut datangnya pagi.
Sinar sang surya memasuki relung kamar yang gelap melalui celah kecil jendela kamar.Maniknya mengerjap pelan dengan surai [Your hair colour] yang masih berantakan,dirimu mencoba bangun melawan rasa kantuk yang menyergap.
"Hnngh..." suara erangan kecil keluar mulus kala gadis itu merenggangkan tubuh yang terasa kaku itu.
Berkat bantuan sang kakak,kini [Your Name] bekerja sebagai Make Up artist ditengah kekurangan yang ia miliki. Lahir dengan menderita gangguan pendengaran syaraf, membuatnya sering diremehkan oleh orang lain dan kesulitan mendapat pekerjaan.
Tuhan itu Maha Adil. Disaat [Your Name] kesulitan,ia memberi keajaiban dimana teman dari kakaknya ingin memperkerjakannya sebagai salah satu dari kru make up artist dibawah naungan salon miliknya setelah sang kakak menunjukkan bakat [Your Name] dalam bidang tersebut.
~||~
Hari ini akhirnya tiba.
Hari pertama ia akan bekerja.
Ketulian yang dialaminya membuatnya terpaksa berkomunikasi dengan membaca gerakan bibir lawan."Yosh! Aku siap!" seru [Your Name] dengan senyum.
Langkah kakinya bergerak cepat keluar dari kamar. Dibawah sana sudah ada kakaknya yang sudah menunggu.
Sekedar informasi,berbeda dengan [Your Name],sang kakak berprofesi sebagai fotografer."Sudah siap? Barang yang diperlukan sudah dibawa? Tidak Ada yang tertinggal,kan?"
Anggukan kepala dari [Your Name] menjawab pertanyaan sang kakak.
Keduanya kemudian bergegas memasuki mobil lalu pergi."Ini hari pertamamu bekerja dan langsung dikirim ke lapangan oleh bos. Kalau kau ada kesulitan, jangan sungkan untuk bertanya pada senior disana." Ucap sang kakak sambil fokus menyetir yang dijawab oleh anggukan semangat dari yang bersangkutan.
Tak lama kemudian mereka pun sampai di studio pemotretan.
Tempat dimana [Your Name] akan mulai pekerjaa pertamanya."Semuanya. Ini [Your Name],dia akan bertugas sebagai staff Make Up untuk para model hari ini. Bekerjasamalah dengan baik." ucap Sutradara
[Your Name] membungkukkan badannya lalu tersenyum.
"Mohon Bantuannya." ucapnya sambil tersenyum ramah.
Bukan bermaksud menyembunyikan kekurangannya,tapi selagi tak ada yang sadar tak ada yang perlu diberitahu kan?
"Nah [Your Name],ini Designer yang baju-bajunya akan kita foto untuk majalah."
"Yahoo~ Amemura Ramuda desu. Yoroshiku nee Onee-san🌼~" suara riang dari lelaki bertubuh sedikit lebih tinggi darinya menginterupsi."Mohon bantuannya." [Your Name] kembali membungkuk sopan dan tersenyum.
"Yosh!Ayo mulai bekerja. Tema baju hari ini adalah 'gadis dewasa yang manis' "
Dengan diumumkannya tema tersebut,[Your Name] mulai melakukan pekerjaannya pada model yang akan difoto.
Dimulai dari foundation,lalu sedikit concelear kemudian dibubuhkan bedak lalu pengaplikasi-an eyeshadow,blush on,lipstick dan lain-lain.Semua cukup bangga pada hasil kerja [Your Name],termasuk [Your Name] sendiri.
Sepanjang sesi pemotretan,pandangan mata [Your Name] tak dapat lepas dari para model profesional yang tengah bekerja itu.
Ia kagum dan merasa amat senang bahwa dirinya merupakan orang yang beruntung untuk mendapat pekerjaan ini."Nee nee,Onee-san~" Ramuda mencolek lengan [Your Name].
"Ya? Ada yang bisa kubantu?" Tanya [Your Name] yang disambut gelengan kepala dari si surai pink itu.
"Iie. Onee-san daritadi tidak berhenti menatap mereka dengan kagum padahal ada aku disini~" ucapnya cemberut.
"E-Ehh... Go-Gomennasai! A-Aku terlalu kagum dengan mereka jadi tidak lihat sekeliling..."
"Hmm.. Onee-san suka baju-baju yang manis seperti itu?" Tanya Ramuda yang dijawab anggukan oleh yang bersangkutan.
"Tentu! Baju buatan Amemura-san sangat indah,membuat semua perempuan yang melihatnya merasa ingin memakainya." ucap [Your Name].
"Kalau begitu,Onee-san jadi model saja! Lagipula Onee-san kan manis~" goda Ramuda.
Sementara [Your Name] hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
"Terima kasih atas pujiannya, Amemura-san. Tapi aku lebih menyukai pekerjaanku yang sekarang ini."
"Hee? Nande? Biar kutebak! Onee-san pasti suka sekali berdandan iyakan~?"
"Lebih tepatnya suka mendadani orang. Karna menurutku itu cukup menyenangkan." Jawabnya.
"Menyenangkan?"
"Ya. Melihat orang yang kudandani menjadi cantik membuatku merasa sangat senang. Bagiku,make up itu seperti sebuah sihir yang akan merubah siapapun yang memakainya. Dan setiap kali para clientku tersenyum bahagia setelah kurias,aku merasa seperti peri yang telah memberikan sihir pada mereka." Ujar [Your Name] tersenyum lalu kembali fokus pada pemotretan--"Tapi,ibu peri akan menghilang setelah tugasnya selesai kan..."
-- tanpa mendengar ucapan terakhir desaigner yang menjadi penutup dari sesi obrolan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
V O I C E
Conto"Didalam kesunyian ini,hanya suaramulah yang paling ingin kudengar..." . . . [Your Name],gadis tuli yang berprofesi sebagai make up artist. Berkat bantuan kakaknya,ia bertemu dengan seorang desainer ternama Amemura Ramuda yang sangat terlihat ceria...