※ Lantunan Tanpa Arah

39 9 3
                                    

" Derap langkah terdengar sirna, kian menjauh tak tentu Arah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Derap langkah terdengar sirna, kian menjauh tak tentu Arah"


Kata yang mungkin tepat untuk seorang 'Hanya' yang langkahnya tak tau kemana. Serupa dengan pandangnya yang kini tak terarah.

Ia hanya sunyi bahasa dan terus melangkah sambil menghadapkan wajah kebawah. Bahkan tak di indahkannya kicau burung yang berusaha menghibur.

Kalau kata anak jaman sekarang itu " Bad Mood ", mungkin itu yang 'Hanya' rasakan setelah kecewa pada Senja.

Dibiarkannya kaki terus melangkah, mengikuti ranah alam tanpa lelah. Sesekali ia terlihat berhenti, tapi hanya bebenah diri dan mengisi energi. Setelah itu ia melangkah kembali.

Apakah aku harus terus seperti ini?

Tuturnya dalam hati dengan sedikit ragu akan pilihannya saat ini.

'Hanya' bingung, apakah ia akan tetap melangkah seperti ini meski tanpa arah?atau berhenti dan kembali menanti dengan rasa sakit yang melanda diri?

pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul itu selalu membuat bingung dan tertegun.

Apa ia akan terus seperti lagu yang bersenandung tanpa melodi?atau siang hari tanpa mentari?

Entahlah, keduanya berjibaku dalam pikirannya. Semakin dipikir semakin rancu pikirnya, hingga tak tau harus apa selanjutnya.
Harus ia bawa kemana cerita ini?harus bagaimana alur cerita yang ia lewati?

" Bagaimana?"

Ia tak bisa memilih, karena saat ini semua sama baginya.

Dan Ia akhirnya hanya terdiam dan terpendam memikirkannya, tanpa tujuan dan arah yang memastikan.

Untaian Aksara [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang