Our Time

5.9K 379 18
                                    

Sasuke merasa dirinya belum pernah senyaman ini, berada ditempat tidur sakura ternyata sangat menyenangkan ditambah aroma khas gadis itu menambah ketenangan dirinya. Ia sebenrnya malas untuk bangun namun merasa sang pemilik kasur tidak ada disampingnya mendorong ia bangun untuk mencari rekan tim masa kecilnya atau bisakah ia menyebutnya 'kekasih' sekarang?

Sebelum melaksanakan niatnya mencari sakura ada baiknya ia mencuci muka dan sikat gigi terlebih dahulu, ayolah ia tidak ingin terlihat kusut didepan sakura. Sejak kapan dirinya mulai bertingkah seperti remaja kasmaran. Kau akan ditertawai seluruh penduduk desa jika tingkahmu terlihat ya ampun.

Meneliti jika tidak hanya ada satu sikat gigi disana. Ada dua dengan warna yang berbeda, merah muda dan biru tua. Ia terhenyak.
Tidak bodoh untuk mngetahui bahwa sakura sudah menyiapkan perlengkapan untuk sasuke, tidak mungkin kemarin karna kepulangan yang mendadak. Sakuranya.. Ternyata Sangat memperhatikan dirinya, sedangkan ia pernah? Mencoba melukainya bahkan hampir membunuh.

Menghela nafas dalam.. Ia bersumpah akan membuat bahagia gadis bodoh yang terus mengingatnya bahkan mencintai dirinya yang pernah menjadi nukkenin. Ia mencintai sakura. Sudah sangat lama bahkan ia mengingat perasaan saat akan meninggalkan desa konoha, berat. Seandainya dendam tidak membutakan hatinya.

Namun ia tetap lega karna sakura tetap pada hatinya.

Keluar dari kamar sasuke menemukan sakura yang sedang berkutat dengan alat penggorengan dan panci yang terlihat sudah mendidih isinya.
Merasa diperhatikan sakura menoleh
"Oh sasuke-kun! Duduklah sebentar lagi akan matang"

Menjadi anak yang penurut sasuke duduk lalu memperhatikan sakura yang mulai menyiapkan masakannya, pemandangan yang menyenangkan bukan?
"Apa yang kau masak? "

"Oh ini. Makanan tentu saja" sakura menaruh alat makan dan masakannya diatas meja. Sasuke mengamati dalam diam sampai sakura telah duduk didepannya.

"Sup miso.. Aku harap kau menyukainya sasuke-kun" sakura tersenyum hangat membuat sasuke lagi-lagi tertegun, tidak hanya pada senyuman Indah itu namun juga apa yang ada dalam sub miso 'tomat yang banyak' sesuai dengan seleranya.

"Ah.. Sangat" ia berucap pelan membuat sakura tidak mendengar dengan jelas

"Ya? Apa yang kau katakan sasuke-kun? "

"Tidak ada. Sakura apa kita menunggu sampai sub itu dingin? "

Sakura merasa bodoh dan terkekeh pelan. Sasuke berada didepannya membuat ia memperhatikan lelaki itu lama dan hampir melupakan sarapan. "Ah yaa.. Mari makan"

Setelah sarapan pagi mereka, sakura mulai beranjak akan mencuci piring kotor namun tangan sasuke memegang lengannya. "Biar aku yang mencuci piring nya "

"Apa? Kau yang mencuci sasuke-kun?" apa sasuke serius akan mencuci pring? Dalam hatinya.
Pemandangan langka. Namun kembali tersadar dari lamunan yang kesekian kalinya ia berucap "tidak tidak! Kau pasti lelah karna perjalanan jauhmu. Lagipula.. Aku tidak bisa membayangkan kau yg sedang mencuci piring pfft.
Ah ma'af"

"Kau meledekku? " mendelik karna mendapat tawa tertahan dari sakura. Apa salahnya kan membantu gadis itu.

"Bukan begitu. Hanya saja kau baru pulang sasuke-kun.. Itu bukan perjalanan pendek aku tau"

"itu bukan apa-apa. Lagipula aku sudah istirahat tadi malam "

"Ah ya yaa.. Aku mengalah, baiklah lau yang mencuci piringnya. Apa tidak sekalian memakai apron?"

"Apa harus memakai apron?"
Sakura ingin tertawa sangat keras mendengar jawaban dan wajah polos sasuke. Ia tidak menyangka kalau sasuke yng ia kenal dingin itu tampak bodoh sekarang. Namun ia menahan tawanya. Mengerjai pria itu tidak berdosa bukan.wahahaha

"Tentu saja. Aku akan memasangkan untukmu.. Nah sekarng menghadap ke depan"

Menuruti apa yang dikatakan kekasihnya. Sasuke berbalik saat sakura mulai memasangkan apron pink motif bunga pada sasuke. Menahan perasaan gelinya. Melihat pemandangan sasuke ber-apron pink. 'Ya ampun beruntungnya aku melihat ini '

"Puahahaha. Ya ampun aku tidak sanggup menahannya lagi"
Sakura mulai meledakkan tawanya. Sasuke yang melihatnyapun bingung.

"Sasuke-kun ya ampun kau sangat menggemaskan menggunakan itu. Pfttt! Dan sebenarnya kau tidak perlu memakainya juga"

Sasuke teebengong. Ia merasa bodoh karna sakura ternyata mengerjainya.
"Sakura.. "

"Ma'af-ma'af. Aku hanya menyukai dirimu yang ternyata sangat menggemaskan" sakura tersenyum sangat lebar.

















Tbc







Light of The Spring Sun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang