III. Scarlet

191 32 1
                                    

       Aku memfokuskan pandanganku ke arah Arvind. Kekasihku yang bernasib sial. Arvind berdiri sejauh satu kilometer dari tempatku. Hanya Klan Protector yang memiliki jarak pandang sejauh 1 kilometer. Di sebelah kiri Arvind, seorang wanita dari Klan Aqua berkulit eksotis berdiri. Off shoulder crop top berwarna putih, bermotif bunga tropis menghiasi bagian atas tubuhnya. Aku berani taruhan, ia memiliki dada cup E. dadanya terlihat sangat kencang dan besar dan ketika bola mataku turun sedikit ke bawah, bola mataku melihat perutnya yang sungguh amat sangat rata. Wide leg pants menutupi kaki jenjangnya, menjadikan tampilannya terlihat chic dan manis. Ia memiliki rambut lurus berwarna hitam pekat, pergelangan tangannya memiliki simbol navy. Warna biru matanya yang tidak lepas dari sosok pria dari Bangsa Manusia yang aku yakini dengan senang hati ia akan menghabiskannya seolah-olah tidak peduli siapa Arvind untukku.

        Posisiku diapit oleh dua pria. sisi kanan terdapat pria dengan simbol berwarna ungu indigo di pergelangan tangan nya yang membuktikan bahwa ia berasal dari Klan Fulgur. Klan Fulgur memiliki kekuatan untuk menciptakan serta mengendalikan petir. Beberapa dari Klannya bisa membuat badai petir sedangkan sisi kiri, pria tinggi besar dengan kulit eksotis, rambutnya berwarna hitam, ia bertelanjang dada sehingga aku dapat melihat dengan amat jelas otot-otot besar yang berada di lengannya serta diperutnya yang bisa membuat para wanita silau melihatnya. Ini merupakan suatu anugerah untuk Klan Aqua yang memiliki bentuk tubuh yang luar biasa seksi, membuat iri mata yang memandangnya. termasuk aku.

        Mereka kombinasi yang sempurna. Air dan petir yang siap membuat tubuhku terpanggang seandainya aku lengah sedikit saja, aku bisa jadi daging panggang yang siap dijual Helena. Aku memandang ke arah wanita Aqua di samping Arvind yang sedang santai bermain-main dengan kekuatannya sendiri. Aku melihat ikan-ikan dalam bentuk air sedang menari-nari di telapak tangannya sedangkan Pria yang berasal dari Klan Fulgur bermain-main kecil di telapak tangannya yang sekarang berwarna kebiru-biruan, petir-petir kecil bergerak-gerak di dalam kulit telapak tangannya. Mereka terlihat sangat santai selayaknya sedang berlatih. Tidak seperti yang Helena harapkan. Aku yakin yang Helena harapkan seharusnya mereka terlihat seperti seorang algojo berhati dingin yang siap lahir batin membunuhku alih-alih membantuku berlatih saja. Kecuali wanita Aqua di sisi Arvind...

"Scarlet, kau sudah siap?" Helena bertanya denganku yang sedang berdiri sejauh 30meter dariku berdiri.
"Pertanyaan retorikmu membuatku muak "

"Jangan terlalu galak Princess Scarlet yang manis. Baiklah,mari kita mulai" ia melangkah menjauh dariku.

        Petir menghantamku berusaha untuk menyambarku. aku bertahan sekuat mungkun, aku memantulkannya niscaya pria Fulgur terserang petirnya sendiri. Ia mengambil waktu sejenak untuk untuk menghindar dari lingkaran pelindungku. Maafkan aku, Pria Fulgur aku terlalu fokus. Ia sangat berusaha menghindar sehingga terlihat gemas, raut wajahnya muak dikarenakan serangannya terus kupantulkan. Beberapa ada yang berhasil dihindari akan tetapi kebanyakkan tepat sasaran. Tidak lupa air dari klan Aqua menghantapku. Air terus menerus berusaha masuk ke lingakaran pelindung yang sudah kukerahkan untuk melindungi aku, air tersebut terus menyembur-nyebur dengan tekanan yang sangat kuat, lengah sedikit bisa-bisa tubuhku bisa terpotong karna begitu kuatnya tekanan air yg Aqua berikan untukku. Sial sekali, klan Aqua yang menyerangku sangat berbakat. Aku sempat berfikir, apakah aku punya salah dengannya?...

       Selayaknya pria dari Klan Fulgur, wanita dari Klan Aqua juga tidak lupa untuk terus berusaha menghindar di celah waktu yang amat sedikit demi mengurangi serangan balik yang ia akan terima. Fokusku yang menjadi dua titik dengan jarak yang berbeda. Utamaku ke arah Arvind. Ia bisa saja mati alih-alih terluka seandainya aku lengah sedikit saja, aku harus berterima kasih kepada Helena yang masih berbaik hati karna setidaknya yang harus dihadapi Arvind hanya klan Aqua. Setidaknya Arvind masih bisa menahan Nafas atau semacam bentuk pertahanan hidup jika menghadapi air dengan tekanan yang khusus diberikan untuk Arvind akan tetapi bukan berarti tidak berbahaya, mungkin bagi tubuh bangsaku tidak, tetapi bangsa Manusia aku meragukannya...

Bangsa EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang