Karya : AFA
Note : jika ada kata kata yang menggunakan (tanda kurung ), itu adalah terjemahan dari apa yang diucapkan oleh Kucing.
Di pagi hari sekitar jam 7, ada 3 orang perempuan yang selalu membuka toko mereka, yaitu toko peliharaan. Mereka adalah Ran yang berusia 20 tahun dan sudah 2 tahun bekerja di toko tersebut. Ran adalah pegawai yang bekerja di bawah Nana yang merupakan pendiri toko tersebut. Nana mempunyai anak yang bernama Rara yang berusia 18 tahun dan ingin bekerja di toko peliharaan tersebut, dia tidak ingin kuliah. Dan, ada juga Kay, teman sekolah Rara sewaktu SMA. Kay juga menjadi bagian dari toko tersebut. Sekarang toko tersebut dipimpin oleh Rara, dan dibantu oleh Ran dan Kay. Ya, cerita pun dimulai dari sini....
"hey Kay, cepet rapikan sebelah sana, kak Ran periksa apa hewan kita masih lengkap. Ayo cepat, cepat." Teriak Rara
"hey, kenapa kita harus membuka toko dengan gerak cepat seperti ini?" teriak Kay kesal
"karena ini adalah hari yang spesial" balas Rara dengan riang
"ahh sial,tapi kita melakukannya setiap hari bodohhh" teriak Kay
"haha sudahlah. Lagian kamu juga senang kan melihat Rara yang selalu riang begini." Ucap Ran sambil memegang pundak Kay
"ah iya, kamu benar kak, aku sekarang merasa sangat senang." Ucap Kay sambil tersenyum
Setelah Kay dan Ran selesai beres beres, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari bagian belakang toko. Kay dan Ran yang menyadari kalau itu adalah teriakan Rara langsung menuju ke tempat tersebut.
"ada apa Rara, kau baik-baik saja?" tanya Kay khawatir
"valerie hilang, valerie hilang, bagaimana inii?" teriak Rara
"valerie siapa?" tanya Kay
"aduhhh, itu loh kucingku, valerie" jelas Rara
"hey nama itu ga cocok untuk nama kucing, cocoknya nama gajah, dia ga senang sama nama itu makanya dia pergi darimu." Teriak Kay kesal
"sudah, kalian cari lah kucing itu, serahkan pada kakak saja toko ini. Kakak akan menjaganya" ucap Ran
Kay dan Rara pun mencari kucing tersebut keberbagai tempat. Mereka pun berpencar untuk menemukannya. Sudah setengah jam mencari mereka tidak menemukan valerie. Rara dan Kay pun bertemu di dekat taman dan mengatakan bahwa tidak menemukan valerie dimana pun. Namun tiba-tiba mereka melihat valerie yang kepalanya sedang di elus oleh seorang pria yang duduk di taman.
"hey, kembalikan valerie. Dasar pencuri!" teriak Rara
"ha? Siapa valerie? Gajah? Mana?" tanya pria tersebut
"hahahah sudah kubilang kan itu cocoknya jadi nama gajahhh" ledek Kay
"itu kucingku, kembalikannn" teriak Rara kesal
"oh baiklah. Kucingmu tadi minta es krim ku dan aku kasih makanya dia nurut" jelas pria tersebut
"ohh maafkan akuu. Baiklah terimakasih telah menemukan kucingku. Namaku Rara, aku tinggal di toko hewan di dekat pantai. Mampir saja nanti" ucap Rara
"okee, aku Sean dan aku akan mampir nanti" ucap Sean, nama pria tersebut
"ayo kita pulang dan makan ikan, valerie" ucap Rara ke kucingnya
"meong..meong meong (gamau, aku maunya eskrim)"
"iya aku paham kok kamu suka ikan" ucap Rara sambil menggendong kucingnya
Rara dan Kay pun pulang ke toko mereka. Sesuai perkataan Sean, dia pun mampir ke toko nya Rara. Setiap harinya dia datang di jam yang sama dan itu sudah seperti kebiasaannya. Dia bilang mau ketemu kucing sih, ya tapi sebenarnya dia mau ketemu Rara. Cinta itu aneh ya, tapi bodoamat sih.
"aku datang lagi" sapa Sean sembari memasuki toko
"wahh kebetulan kamu datang Sean, jaga tokoku yaa, aku ada urusan. Kay dan kak Ran sedang mengantar hewan ke tempat pembeli. Tolong ya bentar aja. Ada valerie kok yang nemenin" pinta Rara yang langsung pergi
"me...ongg (kasi..an)"
"gausah ngejek deh kucing sialan" balas Sean
Setelah beberapa menit Rara pergi dari toko, tiba tiba masuklah seorang wanita kedalam toko
"wah wah, apa yang kamu lakukan di toko ku, pria nakal" tanya Nana, ibunya Rara
"ahh nona siapa ya?" tanya Sean kembali
"aku ibunya Rara. Biar aku tebak, kamu pasti mau menggoda anakku yaa. Kalo aku jadi kamu sih aku ga bakal berani, bukan apa apasih, hanya saja medali emas hasil menang lomba tinju ada banyak di rumahku" ucap Nana sombong
"eh, Rara sedang pergi dan dia menitipkan toko padaku sebentar. Aku bersama kucing Rara kok hehe" balas Sean gemetar
"ya aku paham Rara itu agak bodoh sih, jadi dia percaya aja sama orang asing. Dia dulu adalah anak yang ga pernah berbicara dan selalu murung karena kematian ayahnya.Tapi semenjak dia bertemu kucing itu, dia mulai tersenyum kembali. Dan akhir akhir ini, kurasa senyumnya terasa lebih manis lagi. Baiklah lakukan tugasmu, jangan pernah kau sakiti dia atau kau akan mati." Tegas Nana
"iya, aku akan melakukan yang terbaik" ucap Sean
"oke, aku pergi dulu. Dah pria nakal. Dah valkori" ucap Nana sambil berjalan pergi
"meong meong, meong (namaku valerie, bodoh)"
Setelah pembicaraan itu Sean semakin mengerti apa yang harus dia lakukan. Dia berusaha untuk tidak menyakiti Rara. Bukan karena ancaman ibu Rara, melainkan tulus dari hatinya. Perasaan itu sulit di tebak yaa...
Keesokan sorenya, saat mereka semua sedang menutup toko bersama, Kay menyadari apa yang dirasakan oleh Sean dan Rara.
"aku duluan yaa" ucap Rara yang langsung pulang
"hey pria bodoh, bisa bicara sbentar" ucap Kay kepada Sean
"apa?" jawab Sean
"aku tau kamu menyukai Rara, ungkapkan saja. Aku cukup kesel melihat tingkah kalian yang semakin dekat tapi tak ada yang peka satu sama lain. Besok sore adalah hari jalan-jalan Rara dan kucing bodohnya itu ke pantai. Jadi ungkapkan disana. Dah itu saja, buat dia bahagia, oke" ucap Kay yang lalu meninggalkannya.
Setelah beberapa kata yang diucapkan Kay kepada Sean di sore itu, Sean pun memutuskan untuk menyatakan apa yang ia rasakan kepada Rara, dan ia juga mengikuti saran Kay untuk menyatakan menyatakannya di pantai. Di saat sore harinya, Rara dan valerie pun duduk di pinggir laut. Sean pun mengampirinya
"aku duduk disini ya?" tanya Sean kepada Rara
"meong..meong (huss..gaboleh)"
"aku ga nanya sama kamu kok, dasar kucing gila" teriak Sean
"eh valerie bilang boleh kok, kenapa kamu marah, iya kan valerie?" ucap Rara
"meonggggggg (terserah deh)"
"hahaha. Hey, kamu punya pacar nggak?" tanya Sean
"ga ada" jawab Rara
"kenapa?" tanya Sean lagi
"karena mama ga nyuruh aku pacaran. Kalo Sean boleh pacaran ga?" tanya Rara balik
"boleh kok, tapi aku gabisa" balas Sean
"kenapa gabisa?" tanya Rara penasaran
"habisnya, mama kamu ga nyuruh kamu pacaran sih hehe" balas Sean
"hahaha, apa hubungannya" ucap Rara sambil tertawa karena ga paham
"yong yong yong...meong meong meong meonnggg(hahaha, mau gombal tapi si doi ga peka, kasiannn)"
"gausah ngeledek deh kucing sialannn" teriak Sean ke arah valerie
"kamu beneran ngerti bahasa kucing ya?" tanya Rara
"ngga kok, aku hanya menebak saja, habisnya muka kucingmu ngeselin sih" jawab Sean
Setelah lama berbincang, dan matahari pun hampir terbenam, Sean pun mengatakan tujuan ia menemui Rara.
"Ra, aku menyukaimu. Aku tau kok kalau kita ga bisa pacaran. Dan aku juga ga memaksamu buat pacaran denganku. Tapi, aku hanya ingin menyampaikan apa yang kurasakan" ucap Sean namun tidak menatap kearah Rara
"meong meong meong yong yong (padahal dalam hati pengen jadian hehe)"
"berhenti menghinaku kucing sialan" teriak Sean
"hhaha Sean dan valerieku sepertinya cocok" ucap Rara sambil tertawa kecil
"meong meoooong (ga akan coooooocok)"
"siapa juga yg mau dket sama kucing nyebelin kek kamu" teriak Sean yang makin kesal
"hahahaha, kalian benar benar membuatku bahagia. Kalian adalah alasan kenapa aku bisa tertawa seperti ini. Terimakasih Sean karena telah menyukaiku. Aku minta maaf karena aku benar-benar gaboleh pacaran. Meski begitu, aku mohon jangan pernah pergi dariku" ucap Rara sambil mengeluarkan air mata
"hey jangan menangis. Aku juga ga akan sanggup untuk jauh darimu. Aku akan terus ada disini, aku akan terus ada untukmu meskipun harus berada di samping kucing ngeselin ini. Aku, aku ga akan pernah pergi" ucap Sean tersenyum sambil menatap Rara.
Setelah perkataan itu mereka pun berjanji untuk tidak meninggalkan meskipun tanpa status yang pasti. Yah begitulah kisah dari cewe bodoh dari toko hewan, temannya yang juga aneh dan kasar, dan juga pria aneh yang cukup bodoh,
"meong meong meong meong meeong meong(aku mendengar suara aneh yang lagi ngomongin kalian)"
"hey itu penulis lagi buat ending untuk cerita i ni, huss jangan komen" teriak Sean
Yahh, tidak lupa dengan kucing yang juga aneh itu-_-
palembang 00:22
END