Ch. 27

3.4K 212 6
                                    

"Fayla kau sudah sadar?" tanya Moly dari ruang makan. "Iya" jawab Fayla singkat. "Wah.. Fayla kau sudah sadar?" tanya Vani yang baru datang bersama Revin. "Aduh.. kalian ini bagaimana. aku ada di sini berarti sudah sadar. sudah 3 orang sekarang yang bertanya seperti itu. aku seperti baru bangkit dari kematian saja" gerutu Fayla. "Fayla kau su-" belum selesai Adam berbicara Fayla sudah memotongnya. "Iya, sudah" kata Fayla ketus.

"Kenapa dia?" bisik Adam pada Moly. "Kau jangan tanya dia sudah sadar atau belum. kau sudah orang ke 4 yang menanyakan hal itu kata Fayla" bisik Moly. "Oh... pantas saja" kata Adam. Zyko pun masuk keruang makan. "Pagi" sapanya pada semua. "Bagaimana pagimu Zyko?" goda Revin. "Biasa" jawab Adam sembari mengambil sepotong sandwich dan memakannya. Fayla juga melakukan hal yang sama. "Kenapa kalian kelihatan buru-buru?" tanya Adam. "Kami dapat tugas" jawab Zyko. "Kita dapat tugas lagi?" tanya Revin lemas. "Bukan, kalian berempat tidak usah ikut. itu hanya tugas kami berdua saja" kata Fayla sembari melirik Zyko. "Kenapa?" tanya Moly dan Vani kompak. "Sekarang tugasnya cuma dilakukan oleh Angel Element api saja. Tapi nanti kalian juga kebagian tugas ini" kata Fayla. "Apa tugasnya berbahaya?" tanya Vani khawatir. Fayla menghentikan aktifitas makannya dan menatap Vani dengan serius.

"Vani, tugas kita itu tidak ada yang tidak berbahaya" kata Fayla. "Kalau begitu aku ikut" kata Vani. "Aku juga" kata Moly. "Tidak. kalian tidak boleh ikut. nanti kalian sendiri tahu apa yang aku lakukan. tapi jika kalian sudah tahu. tolong, jangan bahas hal itu." kata Fayla sembari berdiri dan masuk kembali ke dalam kamarnya. "Sebenarnya tugas apa yang kalian berdua akan lakukan ?" tanya Adam pada Zyko yang masih memakan sandwichnya. "Seperti biasa" kata Zyko sembari berdiri dan masuk kamarnya juga.

"Sebenarnya tugas apa yang akan mereka kerjakan sekarang?" tanya Revin bingung. "Aku tidak tahu, kita ikuti saja" kata Vani. "Jika kalian mengikuti kami, aku pastikan kalian akan berpisah selama 100 tahun masa hidup kalian" kata Fayla yang sudah berdiri di belakang Vani dengan membawa pedangnya. "Fa-Fayla. jangan membuatku kaget, baiklah aku tidak akan mengikutimu" kata Vani menyerah. "Bagus. bersabarlah sampai waktunya tiba" kata Fayla sambil berjalan keluar rumah dan terbang entah kemana. "Kami pergi dulu" kata Zyko yang pergi menyusul Fayla.

-gunung Netryl-

tidak lama Fayla dan Zyko pun sampai di kaki gunung Netryl. "Kau tidak perlu melakukan ini jika tidak mau" kata Fayla dingin sembari terbang perlahan memasuki hutan di gunung Netryl itu. "Kata siapa? harusnya aku yang berbicara begitu padamu" kata Zyko sembari terbang menyusul Fayla. "Cih.. dasar lelaki, keras kepala" gumam Fayla. "Kau juga sama keras kepalanya" kata Zyko dengan wahjah polosnya.

"Berhenti mengeluarkan wajah polos palsumu itu. menjijikan" kata Fayla ketus. "Oiya. benarkah? aku tidak tahu wajahku semenjijikan itu. apa kau mau memberitahuku bagaimana rupa wajahku ini?" tanya Zyko dengan mengeluarkan puppy eyesnya. "Jangan keluarkan pandangan mata seperti itu di hadapanku" kata Fayla sembari terbang cepat memasuki hutan. "Hahahaha.. aku tahu kamu pasti akan kalah jika orang itu mengeluarkan puppy eyesnya. hahahahaha" tawa Zyko.

"Hey, tunggu aku" teriak Zyko saat melihat Fayla sudah terbang menjauh. dia melihat Fayla berhenti dan bersembunyi di balik pohon.

Ada apa? -batin Zyko bingung.

"Ada apa Fayla?" tanya Zyko sembari berusaha menengok apa yang sebenarnya Fayla lihat. "Tetap sembunyi" kata Fayla sembari menarik tangan Zyko. membuat posisi Zyko berada tepat di depan Fayla.

Deg..

Mati aku -batin Fayla merutuki apa yang telah dia lakukan.

"Markas mereka di sini tetap sembunyi dan perhatikan gerak-gerik mereka" kata Fayla mengalihkan perasaannya. "Oke" kata Zyko. Zyko menyembulkan kepalanya dari balik pohon untuk melihat keadaan di markas musuh. "Bagaimana?" tanya Fayla. "Penjagaannya tidak terlalu ketat, sepertinya kita akan mudah menyusup" bisik Zyko. "Bagus" kata Fayla lega. mereka mengendap-endap menuju tengah-tengah markas. "Tunggu, kenapa kita harus menyusup, jika kita ditugaskan menghancurkan markas ini?" tanya Fayla dengan tampang polos+bodohnya. "Dasar, kenapa aku juga bisa lupa" gerutu Zyko.

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang