•
•
•
"Apa yang kau lakukan?" tanya Taeyeon ketika melihat baekhyun melihat lihat isi dapur dan memasukan makanan yang ditemukannya ke dalam tas yang entah dari mana ia mendapat tas itu yang jelas itu membuat taeyeon dan yoongi bingung.
Baekhyun tampak menghela nafas.
"Huh, kalian ingin kembali ke keluarga kalian,tidak?"Taeyeon mengerjapkan matanya beberapa kali lalu ia mengangguk lucu.
"Te-tentu saja, kami mau. Tapi.... Apa yang sedang kau lakukan?"Baekhyun memutar kedua bola matanya dan menghela nafas lagi.
"Kalian tahu kemana keluarga kalian pergi ?" bukannya menjawab, baekhyun kembali bertanya."Kota qwonzu, memangnya kenapa?" kali ini yoongi mengeluarkan suaranya.
"Kalian tahu kenapa para warga sampai memakai kapal besar untuk pergi ke tempat itu?" lagi lagi baekhyun malah bertanya.
Kali ini baekhyun tak mendapat jawaban, dan untuk terakhir kalinya ia menghela nafas. Ia mulai jengah dengan kedua manusia itu.
"Karena tempat itu jauh, dan kalian ingin menyusul keluarga kalian kan?"Kedua adik kakak itu mengangguk.
"Nah, karena tempat itu jauh kita butuh makanan di perjalanan. Bahkan memakai kapal besar pun butuh beberapa minggu untuk sampai disana. Apalagi jalan kaki, kalian mau mati kelaparan di tengah jalan? Tidak kan? Nah jadi aku membawa makanan makanan ini untuk kita makan di perjalanan. Mengerti anak anak?" ucap baekhyun panjang lebar dengan nada bicaranya yang seperti seorang guru yang sedang mengajar murid muridnya dengan sabar."ja-jadi, kita kesana j-jjalan kaki?" tanya taeyeon ragu.
baekhyun tersenyum, lalu ia menutup lemari makan dan menggendong tasnya.
"yah, kita akan jalan kaki, tapi aku tahu jalan pintasnya." ucap baekhyun sambil menyunggingkan senyuman misterius."ayo." ucapan terakhir baekhyun membuat taeyeon dan yoongi menatapnya bingung.
"tapi ini sudah malam, kita mengantuk, dan bagaimana jika ada demon dan menerkamku lagi?" cemas taeyeon.
baekhyun menghela nafas lagi.
"Yasudah, kalian tidurlah, beristirahat dan kumpulkan tenaga untuk besok, dan jangan lupa berdoa sebelum tidur.""Kau ini seperti ibu ibu yang menasehati anaknya saja." sewot yoongi. Namun di respon oleh sebuah kekehan baekhyun.
"Sudah sudah, pergilah tidur kalian."
•
•
•
[24.30]
Taeyeon terbangun dari tidurnya. ia merasa tenggorokannya kering dan perlu di beri penyegar. ia melihat yoongi yang masih tidur dengan dengkuran halusnya yang tenang.
Taeyeon menggeleng pelan melihat yoongi.
"Dia benar benar seperti beruang kutub saat tidur. Aku baru menyadari punya adik selucu ini." Setelah bergumam seperti itu, taeyeon pergi ke bawah dan menuju dapur dan mengambil segelas air dan meminumnya.Ketika ia akan menuju lantai atas ke kamarnya. ia melihat pintu yang menuju balkon rumah sedikit terbuka. ia perlahan menuju pintu itu dan membukanya sedikit lalu kepalanya melihat ada apa di balik pintu.
ia melihat baekhyun sedang duduk di pagar pembatas balkon membelakanginya dan rambutnya di terpa angin sepoy sepoy dan sinar bulan membuat wajahnya terlihat bercahaya yang membuat siapapun yang melihatnya menatapnya kagum termasuk taeyeon yang tengah menatap baekhyun saat ini. Perlahan ia membuka lebar pintu dan keluar menyusul baekhyun.
"Kau tidak tidur? apa makhluk sepertimu tidak bisa tidur?." Baekhyun berbalik dan melihat taeyeon di sana.
Baekhyun tersenyum sambil menggeleng.
"Tentu saja tidak, aku bisa tidur kapanpun semauku. Namun saat ini aku sedang tidak ingin tidur." ucapnya sambil mengalihkan pandangan ke depan semula seperti sebelumnya."Kenapa?" tanya taeyeon sambil menuju baekhyun mendekatinya dan ikut duduk di pagar, sungguh ia sangat penasaran terhadap mahkluk yang belum pernah ia dengar ini.
"Entahlah." baekhyun mengedikkan bahunya.
"Aku hanya takut akan ada demon ke sini lagi, makannya aku berjaga semalaman untuk melindungi kalian." baekhyun menjawab enteng.Taeyeon tak menyahuti, ia lebih memilih melihat pemandangan desanya yang sudah sepi itu. Perlahan air matanya jatuh, ia jadi rindu pada keluarganya.
"Kenapa tiba tiba demon datang dan menyerang desa ini?" tanpa sadar ia mengatakan itu dengan tatapan kosong.
Baekhyun menatap gadis itu dan mengelus elus punggung Taeyeon. Tak ada pembicaraan di antara mereka sampai beberapa menit, Baekhyun mendengar dengkuran halus dan melihat taeyeon yang sudah tertidur dan hampir terjatuh, buru buru baekhyun menahannya.
Baekhyun terkekeh kecil dan menggendong taeyeon menuju kamarnya lalu ia menyelimutinya dan mengecup kening gadis itu lalu ia kembali ke balkon dan berjaga semalaman.•
•
•
[07.25]
Ayam-ayam mulai berkokok sebagai alarm pagi yang indah. dan sinar matahari menembus tirai di kamar taeyeon yang mulai menggeliat tak nyaman dan mengerjapkan matanya.
Perlahan taeyeon membuka matanya dan meraba raba sebelahnya karena tidak merasakan keberadaan yoongi.
"Yoongi." panggil taeyeon.
ia bangkit dari kasurnya dan turun ke lantai bawah. disana ia mendapati yoongi yang duduk di ruang makan.
"Apa yang kau lakukan?" tanya taeyeon, seingatnya yoongi tak pernah bangun se pagi ini dan itu juga harus di bangunkan.
"hm? apa yang ku lakukan?" ulang yoongi.
"Tentu saja menunggu baekhyun membawakan sarapan.""tumben kau bangun se pagi ini. kau di bangunkan baekhyun?"
Yoongi menggeleng.
"Tidak, aku bangun sendiri. tadi aku mencium bau yang sangat enak sampai membuatku bangun, ternyata itu baekhyun yang sedang memasak di dapur."Taeyeon mengalihkan pandangannya ke arah dapur dan ternyata memang benar ada baekhyun disana.
"Sepertinya hidungku bermasalah." sambil berkata begitu, Taeyeon memijit tulang hidungnya.
[SKIP]
Taeyeon, baekhyun, dan yoongi kini tengah memulai perjalanan mereka untuk menyusul keluarganya. Tentu baekhyun yang memimpin dan Taeyeon juga yoongi mengikuti.
Tiba tiba baekhyun menghentikan langkahnya dan membuat taeyeon dan yoongi menubruk punggung.
"Aww...."
"Ahkh hidungku.."
"Ada apa baek?"
"Kita sampai."
"Ha?"
-----------------------T B C----------------------
info :
bsk hri minggu sekian.tq:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality 3 : BRAVE SHINE
AdventureMenceritakan tentang petualangan 3 anak remaja yang harus melakukan perjalanan kepuncak 7 cahaya pemberani supaya mengantarkan mereka kesuatu tempat untuk bertemu dengan keluarga mereka yang terpisah dari mereka. Meski begitu, banyak tantangan dan r...