12

122 18 0
                                    

"Maaf A,Nisa tidak faham.Nisa tidak mengerti pertanyaan Aa barusan,kalau Nisa menjawabnya kurang jelas,Aa dateng aja keustadz pengajian Nisa."ucap Nisa dalam pesannya.

"Masya Allah Nisa,susah amat buat halal sama kamu."ujar Ihsan kemudian tersenyum.

#####

Kali ini Ihsan bangun lebih awal untuk membersihkan kamar dan barang barang yang akan dibawanya.

Seusai sholat subuh,Ihsan kembali lagi berberes beres hingga tak terasa kini waktunya ia untuk pergi.Terlihat dibelakangnya ada Jhonatan,Ginting,Fajar dan Bayu.

"Eh San,jangan lupa bawa makanan khas disana."ucap Fajar,tertawa.

"Masih juga disini,udah minta makanan."ucap Bayu.

"Bukan gitu Bay,biar ada makanan diasrama."

"Ya udah,ntar gue bawaain.Lu doain gue selamat aja dulu,abis itu selamat makanannya."ujar Ihsan.

"Oke,Loe udah kasi tau Nisa belum.?"ucap Jhonatan.

"Apanya yang dikasi tau,dekat aja belum."ujar Ihsan.

"Becanda kali San,ntar dia nyariin lu lagi."ucap Jhonatan

"Harapnya sih gitu.Ya udah,gue pergi dulu."ucap Ihsan sambil menaiki mobil Taxi didepannya.

"Oke San,hati hati."ucap Ginting melemparkan senyumnya.

Sepanjang jalan,Ihsan hanya melihat suasana kota dari balik kaca mobil disebelahnya.Rambutnya ditutupi dengan topi hitam dan pendengarannya tertutup oleh sebuah handsat berwarna hitam miliknya.

Sudah dua jam berlalu,sekarang tiba dipintu rumahnya,Terlihat seorang gadis remaja dan wanita paruh baya disana yang sedang menunggunya dan menyambutnya dengan senyuman.

Ihsan keluar dengan membawa barangnya kemudian memeluk dua wanita didepannya,tak lain ibu dan adik perempuannya.

"Kamu sehat.?"tanya ibunya.

"Alhamdulillah sehat bu."

"Katanya kakak mau dateng sama temen perempuan kakak kesini,mana?."tanya Rifa,adik perempuan Ihsan yang identik dengan memakai hijab.

"Siapa yang bilang?."

"Ibu!.Lagian Rifa denger sendiri kok."

"Nanti kakak cerita,sekarang kita masuk."ujar Ihsan kemudian merangkul pundak adiknya itu.

Ihsan mengantar barang barangnya kekamar kemudian duduk disofa sambil menonton TV sedangkan Rifa duduk dilantai sembari mengerjakan tugas sekolahnya.

"Fa,ayah kemana.?"

"Masih diluar kota kak,besok pagi baru pulang.Tapi ayah tau kok kakak pulang hari ini."jelas Rifa.

"Sekarang giliran Rifa buat nanya."ujarnya.

"Apa?,kalau tugasnya masalah agama,tanyanya sama kakak."ujar Ihsan berlagak pada Rifa.

"Gak baik sombong sama adek sendiri,lagian Rifa mau nanya tentang pacar kak Ihsan,Bukan masalah tugas."ujar Rifa tertawa.

"Tapi kamu janji,Jangan cerita sama ibu,biar kak Ihsan aja yang bilang."

"Oke."ucap Rifa singkat sambil tersenyum.

"Jadi gini,namanya Nisa Faiha,sholehah dan berhijab."

"Kedengarannya,Rifa suka."

"Belum liat udah suka."

"Iyalah,soalnya pake hijab.Pasti baik."
"Abis itu apalagi?."lanjutnya.

"Kalau kak Ihsan tidak salah,dia kuliah di Jerman ngambil kesehatan.Tapi lebih tepatnya jadi ibu rumah tangga untuk kakak."

"Kak Ihsan harusnya bersyukur,suka sama wanita sholehah,kerja keras lagi."

"Iya Fa,tapi kalau udah nikah,kak Ihsan aja yang kerja."ujar Ihsan sambil tertawa renyah.

"Saran Rifa sih,kalau perempuan yang faham agama,kak Ihsan gak usah lama lama."
"Dan satu lagi,kak Ihsan gak usah tanya kedia kapan siap?,soalnya dia udah pasti siap.Cuma dia malu aja."jelas Rifa pada Ihsan.

"Pintar amat Fa."

"Ya iyalah,keponakannya ust,Hanan attaki,LC."mendengar itu,Ihsan hanya tertawa melihat jawaban adiknya,Rifa.

Begitu setiap Ihsan dan Rifa berjumpa,kakak adik itu selalu dekat dan memberi pendapat untuk keduanya.Meski jarak usia antara keduanya terbilang jauh,namun keduanya selalu mengerti kondisi satu sama lain.

                     *****

😊😊😊

Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang