13

137 20 0
                                    

Siang itu,matahari yang biasanya terik,hari ini terlihat agak menyembunyikan sinarnya.Jalanan menuju rumah Nisa kini tidak terlalu ramai,yang membuat Ginting lebih cepat sampai kesana.

Terlihat dipekarangan rumahnya,Rio,Ozy,Qima dan Nisa sedang duduk berkumpul disana sambil belajar bersama dengan Rio dan kedua adiknya.

"Assalamualaikum."ucap Ginting beberapa kali dari arah pagar besi yang tak jauh dari tempat berkumpulnya Rio,nisa dan adik adiknya.

"Waalaikumussalam."jawab Nisa sembari membuka kunci pagar.
"Masya Allah,kak Ginting."lanjutnya.

"Iya Sa,kakak kesini mau nyari Zahra."ucap Ginting mencari alasan,ia tidak tahu apa alasan untuk kesini.Satu tujuannya,ia ingin melamar Nisa secepatnya.

Rio menghampiri keduanya dan bertanya mengenai seorang pria sebaya didepannya.

"Saya Rio."ucap Rio sambil mengulurkan tangannya yang disambut dengan hangat oleh Ginting yang juga memperkenalkan dirinya.

"Kalau gitu gabung aja sama kita."ucap Rio dengan ramahnya.

Ini adalah pertama kalinya bagi Ginting kerumah Nisa,dan sekarang mulai mengenal satu persatu saudara Nisa yang menyambutnya dengan baik.

"Kak Ginting mau minum apa.?"tanyanya.

"Terserah kamu aja."ucapnya tersenyum.kalimat itu berhasil membuat Nisa tersenyum kearah Ginting kemudian berlalu meninggalkan tempat itu.

Rio bertanya mengenai tempat tinggal Ginting dan lagi lagi dijawab dengan pengakuan yang pasti.

"Nisa adik ipar saya,tapi tidak menutup kemungkinan bahwa saya menyukai dirinya."kalimat itu sontak terucap dari bibir Rio yang hanya dibalas senyuman Ginting.
Qima dan Ozy hanya tersenyum dan tidak ingin mencampuri keduanya.

Nisa membawa lima gelas sirup jeruk dan sebuah tempat yang berisi roti untuk mereka.Ozy segera mengambil segelas minuman dari kakaknya sontak langsung tangan Qima memukul tangan adiknya itu,pelan.

"Gak baik tau Zy."ujar Qima.

"Iya,udah tau kalau itu gak baik."jawab Ozy.

"Jadi kenapa dibuat.?"

"Ozy udah haus,kalau haus tidak bisa berfikir buat belajar."semuanya tertawa.

"Tetap aja gak baik,lagian tugas kamu juga udah selesai."ujar Qima yang disambut dengan tawa dari Ozy.

Selesai mereka berberes beres,Ginting mengajak Ozy untuk naik motor keliling kota Jakarta.Jelas saja,Ozy sangat ingin sekali.

Ozy segera minta izin dengan kakaknya.Namun Nisa tidak mau mengambil keputusan atas kemauan adiknya,ia memerintahlan Ozy untuk menemui ayah mereka.

Tepat saat Ginting dan Ozy ingin masuk kedalam,Abi keluar rumah dan duduk diteras sambil membawa buku yang terlihat tebal dan ibunda Ozy yang membawakan teh untuk suaminya itu.

"Om,saya Ginting temennya Nisa.Saya mau izin ngajak Ozy keluar."ucap Ginting yang diiringi wajah senyum dari bibirnya.Ozy turut membujuk ayahnya yang kini ada didepannya.

"Keluar.?"

"Iya om,keliling kota Jakarta.minta izin om."

"Boleh ya Abi.?"yang dijawab dengan anggukan ayah Ozy.Sontak Ozy mengucap alhamdulillah dan terimakasih kepada ayahnya itu.

"Assalamualikum."ucap keduanya kemudian berlalu pergi.

Ginting mulai menyalakan motornya.

"Seharusnya saya tidak menyukai kamu sejak dulu.Begitu banyak cara orang untuk mendapatkan kamu,hingga saya putuskan untuk meninggalkan rasa ini."ujar Rio didalam hatinya saat melihat perjuangan Ginting barusan.Rio terus memperhatikan wajah Nisa yang membuatnya jatuh hati sampai saat ini.

#####

"Ozy sekarang sekolah dimana.?"

"Lagi mondok kak."

Ginting terus saja bertanya pasal kepribadian Ozy.Bukan tidak tahu,Ozy menawarkan diri kepada Ginting perihal kakaknya,Nisa.

Tawaran Ozy berhasil mengundang Ginting untuk bertanya kepadanya.Ozy tahu lebil awal,bahwa Ginting menyukai kakaknya.Itu dilihat Ozy dari Ginting memanang,tersenyum,dan bicara kepada kakaknya.

                      *****

Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang