Sreett srettt
Suara korden dibuka yang membiaskan cahaya matahari sedikit-sedikit masuk kedalam ruangan itumembuat gadis yang sedang bergelung pada selimut itu mulai membuka matanya.
"Bangun" suara berat itu menginterupsinya, gadis itu menegakkan badannya
"Hmm? " ucap si gadis yang sepertinya masih di alam bawah sadarnya
"Tunggu, ranjangku, rumahku, kamarku, Kak Mingyu, syukurlah" ucap gadis tersebut yang sepertinya sudah dalam keadaan sadar
"Ya, ya, mandilah cepat"
Kemarin,
Jena pov's
"Hi my baby!" bayangan dicermin berbicara padaku
"Ah sial, kenapa kau datang lagi!" ucapku membentaknya
"Well, kau sedang kesal, dan aku datang, salah sendiri kau kesal"
"Ah, bagaimana bisa kau semenyebalkan itu Sehun?! "
"Haha, calm down, aku hanya berkunjung sebentar"
"Serah kau saja, jangan ganggu aku hari ini, kumohon. Dan aku minta tolong padamu, tahan Sun Hee, jangan sampai dia bangun, kumohon Sehun"
"Tentu. Apakah lelaki itu menyebalkan Jena? "
"Siapa? Jaehyun? Kurasa tidak"
"Tapi kenapa kau kesal?"
"Ah itu, salahku, tenang saja, baliklah ke alam mu saja sana, mengganggu saja"
"Hah, apa kau bilang? Mengganggu?! Tanpaku juga kau tidak bisa"
"Hsshh, pergi sana"
"Dasar tante galak" ucap Sehun lalu menghilang
Kenapa semua lelaki merusak mood hari ini hah?! Tidak Jeno, Jaehyun, Sehun pun juga. Kunyalakan air kran, dan kubasuh tanganku serta mukaku. Setelahnya kukeringkan dengan tissue dan kembali ke meja makan bersama Jaehyun. Kulihat makanannya sudah datang, dia, Jaehyun sedang memainkan ponselnya, entahlah untuk apa.
"Hi, maaf lama, biasa perempuan" candaku padanya
"Jena, kau tidak apa-apakan? "
"Tidak apa-apa Jaehyun, tenanglah" ucapku menenangkan
"Baiklah, ayo dimakan. Ngomong-ngomong besok ada dinner bersama para musisi, mau kujemput? "
"Tidak usah, aku bersama Jeno sepertinya" ucapku yang hanya diangguki oleh Jaehyun
Kami makan dengan saksama, makan malam nikmat yang di akhiri sebotol red wine. Setelahnya Jaehyun mengantarku pulang, hanya sedikit kita berbincang di mobil, aku pulang dengan selamat, dan tentu saja Kak Mingyu mengomeliku karena tidak bilang padanya bahwa aku pulang malam, maaf kak.
Malam itu, aku menceritakan tentang Sehun pada Kak Mingyu
"Ah mereka kembali, akan kukunci kamarmu hari ini, mungkin sampai seterusnya tidakpapa kan? " kata kak Mingyu
"Heum tentu" ucapku yang segera masuk ke kamar untuk tidur
〆
Author pov's
Ruang makan keluarga kim, ramai seperti biasa, dengan candaan-candaan ringan yang dilontarkan Mingyu serta Ayahnya, Jongin atau lebih dikenal Kai. Kepulan asap dari makanan yang dibuat Ibu mereka, Jennie menggunggah selera makan mereka.
"ehhm ma? pa? " ucap Jena pada ibunya yang entah kenapa membuat Mingyu menggelengkan pelan kepalanya
Jena yang melihat Mingyu menggelengkan kepala nya pun peka.
"Ya? "
"Hehehe, gak jadi" ucap Jena dengan cengiran
"Kamu tuh, kalau mau bicara pasti begitu terus, bosen tau mama"
"Ih ya maaf ma"
"Yaudah dimakan sarapannya, yang banyak yer, jen, gyu" ucap Jennie yang di iyakan anak-anaknya.
"Pa, nanti temenin mama ke butik ya, ambil dress buat nanti malem"
"Iya nyai" ucap Jongin yang dibalas sabetan di bahu oleh istrinya.
"Duh, sakit ma" tambahnya sambil mengelus-ngelus bahunya.
"Nanti malam Yeri ikut kan? " tanya Jennie pada anaknya.
"Tentu, mom" balas Yeri cepat.
"Oke, Jena nanti malam kamu sama Jeno jadinya? " tanya Jennie kembali pada anaknya yang lain.
"Ugh, aku kurang tau ma, Jeno belum ngebales chatnya dari kemaren sore" ucap Jena sedih.
"Yaudah sabar aja, mungkin dia sibuk. Kalau Jeno ga ngejemput kamu, sama kita aja" ucap Jennie penuh kasih sayang.
"Ma, kok aku nggak ditanyain? " ucap Mingyu.
"Ngapain? Kan kamu jomblo, udah pasti sama kita" ucap Jongin dengan nada menyindir.
"Aku tuh tanya ke mama, pa. Bukan papa" balas Mingyu kepada ayahnya.
"Udah ah, biarin aja Gyu ayah kamu tuh, lagi kumat tengilnya" lerai Jennie.
"Dih kok ayah sih ma, ayah nggak tengil ya ma" balas Jongin.
"Ih udah" ucap Jena dan Yeri berbarengan yang membuat suasana meja makan hening.
"Ehm, Jena bantuin nyuci mama ke dapur, Yeri langsung ke sekolah ya, tuh dianter kak Mingyu" titah Jennie pada anaknya yang dibalas "iya" anaknya.
"Aku ke sekolah dulu ya pa, ma. Ayo kak." ucap Yeri.
Helaan napas terdengar dari Jena. Jena memandang ibunya,
"Ma, sampai kapan ya Yeri nggak nganggep aku? " ucap Jena yang dibalas senyuman teduh Jennie dan usapan lembut di pundaknya.
"Secepatnya kok Jen, oh iya kamu nyembunyiin sesuatu dari mama ya?!" ucap Jennie penuh selidik.
"Ha? Engga kok ma" balas Jena
"Tadi kamu kodean sama Mingyu kan? Mama tau, ayolah kenapa? "
"Sebenernya, kemarin Sehun kembali"
Bukk-
〆
Yaampun, ni chapter padahal udah berbulan bulan di draft, maapin cewe jaehyun ya. Hehe...
Bening bener mas aelah.
Tolong kewarasanku ilang,
Ya udah, makasih deh udah membaca cerita aku, enaknya dilanjut ga?
Anw vote & comment ya gengs..