Anggap saja ini hanya angin lalu jika tak mau tahu.
Ini hanya corehan tentang rasa yang sudah lama terpendam.
Ini sebuah ukiran kalimat yang menampakkan perasaan sebenarnya.
Hanya sebuah kata-kata yang ingin sekali kukirimkan untukmu, tapi ada rasa malu yang menemani.Untuk kali ini aku ingin berkata jujur tentang perasaanku.
Tapi ntahlah, bisa atau tidak, aku pun ambigu dengan rasa ini.Aku takut, takut hanya bisa berkata bahwa hatiku sudah jatuh kepadamu tetapi rupanya hanya sebuah rekayasa perasaan.
Iya, aku takut belum benar-benar menjatuhkan hatiku padamu.
Mungkin saja hatiku masih tersangkut di masa lalu yang sulit disimpan untuk dilupa.
Ah, maafkan aku.
Aku masih ambigu. Apakah aku sudah benar terjatuh padamu?
Tolong, bantu hatiku untuk memastikan kemana ia terjatuh, aku tak ingin patah untuk kesekian kalinya.
Terimakasih jika kau berkenan membantu. Aku akan menyadari dan berusaha memastikan bahwa hatiku jatuh dan berhenti di tempatmu.
Semoga kau mau untuk menyiapkan perasaan untuk menerima satu hati yang masih ambigu dengan rasanya sendiri.
VOTE N KOMEN
ZHIVAANAND
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Rapuh
Teen Fiction#01 {Sajak Rapuh} Tak perlu terlalu keras berusaha jadi berbeda Jadi dirimu, yang paling Jarang dimiliki orang lain.