Teduhnya Wanita

4: Akhir

Dia yang buat hati ini jatuh cinta
Dia juga yang menjadi alasan hati ini untuk patah.

- Teduh nya Wanita -

...

"Kita sudahi saja bagaimana, mas?"

Kalimat itu berulang kali berputar di pikiran Azka, permintaan macam apa itu. Pernikahannya bahkan belum genap satu bulan, tapi masalah datang tanpa ucap salam.

"Bagaimana keadaan Azka, Rin?" tanya umi.

Karin menatap umi lalu memindahkan semangkuk sup ayam ke atas nampan dan segelas air putih.

"Mas Azka alhamdulillah udah baik keadaannya, umi. Tadi malam sempat demam gitu, tapi udah Karin kasih obat."

"Itu kamu masak apa untuk Azka? Dia kalau lagi demam cuma mau makan sup ayam."

"Iya umi, ini udah Karin masak sup ayam. Gak pakai daun bawang kan?" tanya Karin memastikan.

"Iya bener, kamu itu memang istri yang sempurna buat Azka."

Karin tersenyum riang menjawab perkataan umi, detik berikutnya senyum itu memudar. Ia tersadar akan satu hal, rumah tangganya sedang di uji dengan masalah.

Sampai di kamar, Karin yang ingin memberikan sarapan untuk Azka, terkejut melihat suami nya tengah membereskan semua barang barang mereka lalu memasukkannya ke dalam koper.

Tiga koper berwarna hitam hampir penuh seluruhnya, satu koper berisi buku buku dan dokumen milik mereka dan dua koper lainnya berisi baju mereka.

Karin menatap lemari baju nya yang sudah kosong tak bersisa apapun.

Azka memasukkan seluruh baju nya? Termasuk yang satu itu? Kalau benar, malu sekali.

"Mas, kenapa barang barang kita di masukkan ke koper semua?"

"Kita pindah, dek."

"Pindah? Kemana Mas? Kok mendadak? Mas kan lagi sakit, jangan di paksa. Aku takut mas kenapa napa."

Azka mendekati Karin, meraih tangan istrinya. Tapi dengan segera mungkin Karin melepaskan genggaman tangan Azka.

"Kamu berubah, apa karena masalah kemarin? Sudah mas jelaskan, mas dengan Anesya gak ada hubungan apa apa. Waktu itu mas dalam perjalanan pulang, gak jauh dari kantor, mas lihat Anes nangis di halte sendirian. Karena udah hampir tengah malam, mas ajak dia pulang bareng, mas mau ngantar dia pulang ke rumahnya. Sampai di rumahnya, Anes udah tertidur karena terlalu lelah menangis. Mas gak tau harus ngapain, ngeliat pos satpam tapi gak ada siapapun. Jadi mas putuskan gendong Anes sampai masuk ke dalam rumahnya, gak lebih."

Karin binggung mana yang harus dia percaya. Suami nya atau perkataan pria itu dan adiknya?

Azka mengacak rambutnya dengan kasar, apa sia sia menjelaskan semuanya pada Karin? Azka harap setelah menjelaskan faktanya, Karin akan mempercayai nya.

Hubungan suami istri harusnya di landasi dengan kesetiaan dan percaya satu sama lain. Jika apa yang di katakan pasanganmu saja kamu tak percaya bagaimana kalian akan menggapai Ridho Allah bersama?