13

6.2K 198 14
                                    

Happy reading😘😘

Seperti biasa, Ryan mengendarai mobil hitamnya dengan tenang melintasi padatnya lalu lintas setelah pulang bekerja. Ia membelokkan mobilnya tepat di depan bar yang lumayan ramai.

Sejenak ia terdiam sebentar lalu keluar dari mobil. Ryan berjalan gagah melewati para wanita malam yang sedaritadi melihatnya seakan makanan siap santap. Tangan nakal para wanita itu mulai menyentuh pundak lebar Ryan.

Tapi sayang, fokus Ryan kini tertuju pada dua orang lelaki dengan tangan menggenggam gelas penuh minuman itu.

"jauhkan tanganmu dariku atau kau tak akan bisa menggunakannya lagi" si wanita berbusana minim itu sedikit demi sedikit mulai menjauh.

Setelah menyingkirkan wanita itu,  ia kembali pada tujuan awalnya.

"woahhhh... Dateng juga lo. Sini duduk di samping gue" lelaki itu menyuruhnya untuk duduk. Kemudian ia memanggil pelayan untuk memesan minuman lagi.

Ryan menuangkan sedikit cairan berbau pekat itu lalu meminumnya dengan sekali teguk.

Jika orang beranggapan bahwa dokter itu selalu menjaga kesehatannya, mungkin itu tidak berlaku bagi Ryan.

Hanya dua orang yang berada di sampingnya lah yang mengetahui kebiasaan buruk Ryan.

"jadi gimana? Mau di lanjut atau berhenti? " ujar sahabatnya itu.

"sekarang gue ragu sama taruhannya" Ryan menatap gelas di tangannya sembari menggoyangkan gelasnya pelan.

Ibran dan Leo saling memandang dan tak lama ledakan tawa kini menghampiri keduanya.

"lo mau ngaku kalah gitu?" ujar Leo.

Ryan berpikir sejenak. Sebenarnya ia keberatan menjadikan Shakyra bahan taruhan untuk membuktikan dirinya telah melupakan seseorang yang berarti untuknya.

Awal mula adanya pertaruhan ini, ketika Ryan mengirim foto Shakyra yang dia ambil pada kunjungan sekolah beberapa waktu lalu. Itu pun Ryan tanpa sadar mengirim nya pada dua orang ini.

Ibran dan Leo saat itu pun tidak mengerti maksud dari Ryan mengirim foto seorang siswi sekolahan. Memang dasarnya mereka berdua itu jahil, jadi mereka memberi tantangan pada Ryan untuk bisa menaklukkan hati Shakyra. Jika Ryan dapat membuat Shakyra jatuh cinta padanya, mereka akan memberikan sebuah mobil mewah yang selama ini Ryan idam-idamkan.

Mereka berdua tau, jika Ryan mungkin tidak akan bisa melakukannya. Karena ada satu nama yang tidak akan pernah terhapus dari hati nya.

Namun prediksi mereka salah, Ryan malah menerima tantangan itu dengan mudah. Jadi tercipta lah taruhan ini yang sekarang Ryan sangat sesali.

Menyesal karna fakta dirinya telah benar-benar jatuh cinta. Ia pun merasa heran, kenapa ia bisa dengan mudahnya menyukai Shakyra.

Perlakuan nya selama ini tak lepas hanya untuk membuat Shakya bertekuk lutut padanya.

Rasa bimbang kini bergelayut di hati nya. Menghentikan atau tetap menjalankan taruhan ini.

Ryan membuang napasnya, melirik Ibran dan juga Leo," gue akan coba. Kasih waktu gue 3 bulan buat ngebuktiin"

Ibran tersenyum miring, "oke, tapi kalo lo gagal. Lo harus ngakuin lo itu gak bisa ngelupain Nadira"

"Deal" Ryan kemudian meneguk kembali sisa minumannya dengan cepat dan langsung berlalu pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.

Selepas Ryan pergi, dua laki-laki ini hanya terdiam. Sampai Ibran menyadari sesuatu.

"le??"

"hmm"

I Love You Pak DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang