Kehidupannya sekarang tidak ada bedanya dengan sebelum menikah. Tentu saja, sekarang ataupun dulu ia dan Sehun masih tetap tinggal bersama. Ya, mereka mulai tinggal bersama semenjak Sejoon, Jihoon, dan Hyunjae hadir dalam kehidupan mereka. Tidak peduli dengan berbagai gunjingan orang lain tentang status mereka yang belum
menikah. Toh, mereka ini yang menjalani kehidupannya.Hanya saja, ketiga putra mereka semakin aktif dan itu kadang membuat Krystal dan Sehun kewalahan. Ditambah Krystal yang sedang melanjutkan kuliahnya. Ya, wanita itu memilih untuk melanjutkan sekolah dan dengan mudah ia bisa duduk dibangku kuliah. Tentu saja mudah, ingat suaminya adalah Oh Sehun.
Ketika ia di kampus, Sehun akan membawa ketiga anaknya ke kantor. Tetapi jika ia sedang sibuk dan harus menemui partner bisnisnya, ia terpaksa menitipkan mereka pada ibunya. Sebenarnya ia tidak tega jika harus ibunya yang mengasuh anak-anaknya. Mereka sedang dalam fase yang aktif dan itu pasti membuat ibunya kerepotan. Ayolah umur ibunya sudah tidak muda lagi.
Sejoon, Jihoon, dan Hyunjae. Tiga makhluk menggemaskan yang selalu tidak sabaran jika menghadapi sesuatu. Seperti sekarang, Jihoon sedang merengek di bawah kakinya. Menahan pergerakan Krystal. Anak itu sudah tidak tahan ingin makan. Sedangkan Krystal masih sibuk membuatkan bubur. Kali ini ia merasa beruntung, karena baru Jihoon yang bangun. Jika semuanya? Ia sudah tak mampu melakukan apapun.
"Bu! Makan!! Bu!!" Anak berumur 25 bulan itu terus mengoceh ingin makan.
"Tunggu sebentar ya, sayang. Buburnya belum jadi." Ujar Krystal berusaha memberikan pengertian pada putranya. Anak itu menatapnya dengan kedipan-kedipan lucu. Sebelum kembali berguling kesana kemari dan merengek meminta makan.
Ini adalah sekian aktivitasnya setiap pagi. Mendengar rengekan dari bayi-bayinya, sambil menyediakan sarapan untuk keempat lelaki tampannya. Terutama Sehun, suaminya, pria itu sedikit rewel dengan menu sarapan. Kadang membuat Krystal bingung sendiri, menu apa yang harus disiapkan. Menu sarapan Sehun itu sesuai moodnya. Jika sedang bagus ia pasti akan memakan apa saja, tetapi jika sedang jelek ia harus siap-siap dengan segala protes yang dilayangkan pria itu.
"Ayah gendong aku!!" Pekik Jihoon minta digendong.
Jihoon yang melihat ayahnya baru keluar dengan Sejoon dan Hyunjae di gendongannya dari kamar langsung heboh. Begitupun dengan dirinya, ia langsung memutar bola matanya malas. Bagaimana tidak?! Pria itu keluar kamar tanpa menggunakan atasan, hanya menggunakan celana pendek saja. Sebuah kebiasaan buruk Sehun jika bangun tidur. Kadang membuat Krystal kesal sendiri. Bagaimana jika mereka sedang kedatangan tamu? Itu tidak lucu, tubuh Sehun adalah aset miliknya dan bukan untuk diumbar-umbar.
"Pakai bajumu." Ucap Krystal seraya mengambil Hyunjae dan Sejoon bergantian. Kemudian Jihoon yang masih betah tiduran di lantai untuk didudukkan di kursi makan khusus mereka.
"Tidak ada orang. Tidak masalah." Jawab Sehun, lalu menyeruput susu yang sudah dibuatkan oleh Krystal.
"Kau pikir aku bukan orang? Aku juga orang. Jadi, sekarang pakai bajumu ahjussi! Itu tidak baik jika dilihat anak-anak." Perintah Krystal dengan sengaja menekankan kata ahjussi.
"Ya! Mengapa kau memanggilku ahjussi lagi, sayang?!" Rengek Sehun, wajahnya sangat mirip Sejoon yang sedang merengek.
"Aku tidak mau disangka pedofil." Lanjutnya.
"Astaga! Berhenti mengatakan kata yang jelek di depan anak-anak!" Desis Krystal tajam. Sedangkan anak-anaknya hanya menatap ayah dan ibunya dengan tatapan polos mereka, tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh mereka.
.
Setelah mengantar Krystal ke kampusnya, ia langsung pergi menuju kantor bersama ketiga putra tampannya yang sedang sibuk mengoceh di jok belakang. Mereka akan sibuk mengomentari apa saja yang mereka lihat. Jika ada sesuatu yang aneh, mereka akan bertanya padanya dengan bahasa bayi yang sulit dimengerti. Kadang itu membuatnya frustasi sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [EXO Fanfiction]✔
Fiksi Penggemar[LENGKAP] Oh Sehun (25) adalah pria yang mencintai kebebasan dan sangat tidak suka jika ada orang yang mengusik kehidupan pribadinya. Tetapi semua kebebasannya hilang begitu saja, ketika seorang gadis berusia 18 tahun masuk ke dalam alur kehidupanny...