Part 3

2.2K 180 21
                                    



Happy reading guysss...



"Kim Yewon... Kau sudah datang?? Masuklah...". Melihat anaknya yang masih berdiri didepan pintu, tuan Kim langsung menyuruh umji untuk masuk. Umji pun masuk dan duduk dihadapan ayahnya bersebelahan dengan bodyguard menyebalkannya.

"Apa benar kau meninggalkan yuju saat dia sedang membelikan minuman untukmu??". Sambung tuan Kim yang ternyata yuju sudah menjelaskan semuanya.

"Ne Appa..." Jawab umji sambil menunduk, tidak berani menatap apaan nya.

"Tapi Appa, dia telah....."

"Chungbun hae... Tidak ada tapi-tapian, kau sungguh keterlaluan. Appa tidak pernah mengajarkanmu hal seperti itu. Masuk kamarmu sekarang!!!". Tuan Kim membentak umji yang membuat umji menatap sinis kepada yuju.

"Pengadu". Bisik umji ditelinga yuju setelah itu pergi beranjak menuju kamarnya.


🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀



"SEMUANYA BERKUMPUL!!!!". Seseorang berteriak disalah satu ruangan bawah tanah. Bisa dipastikan ruangan tersebut merupakan ruangan yang sangat rahasia dan dijaga sangat ketat. Terlihat bagaimana banyaknya pengamanan dan jebakan yang tersembunyi.

Setelah orang tersebut berteriak, memerintahkan untuk berkumpul. Terlihat banyak orang mengenakan pakaian serba hitam berbekal senjata api mulai berlarian berkumpul di satu titik.

"Ada apa tuan??". Seseorang dari mereka bertanya mengenai perintah untuk berkumpul dari tuannya itu.

"Lihat... LIHATLAH. Chip negara kita hilang. BAGAIMANA INI BISA TERJADI??. Apa yang kalian lakukan?? Bukankah kalian telah diperintahkan untuk menjaga dengan ketat tempat ini?? Lalu kenapa chip ini bisa hilang??". Bentak orang berpakaian jas lengkap itu kepada para suruhannya.

"Kami sungguh tidak tau tuan. Hanya saja tadi malam kami melihat dua orang berjubah mencoba masuk keruangan ini, dan saat kami ingin menangkapnya, salah satu dari mereka mengeluarkan sebuah benda mirip granat seletah itu granat tersebut dilemparkan tapi bukan meledak melainkan mengeluarkan asap hijau pekat. Setelah itu kami tidak ingat apa-apa lagi" Ucap salah satu dari mereka mewakili.

"Alasan, dasar bodoh....arrggghhh apa yang harus aku lakukan. Bagaimana aku menjelaskan semua ini pada presiden Lee??".  Orang berjas tersebut mengacak rambutnya frustasi, setelah itu pergi meninggalkan ruangan tersebut sambil mengutak-atik handphone nya. Namun langkahnya terhenti saat kaki kanannya menginjak benda kecil mirip sebuah cincin dengan sebuah huruf yang tidak terlalu jelas terpahat di tengah nya.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku tidak tau harus seperti apa lagi mengajari anak itu. Dia selalu saja membuat masalah". Tuan Kim memijat kepalanya yang terasa pening karena memikirkan ulah anak sematawayangnya.

Tetterettet.... Tetterettet...

Aktifitas tuan Kim terhenti ketika melihat handphone nya bergetar dengan sebuah nama terpampang dilayar kaca handphone nya. Dengan cepat tuan Kim mengangkat panggilan tersebut.

"Yeoboseyo... Ada apa tuan Park??"

".........................."

"MWO JINJJA-YO?? aku akan segera kesana".

Setelah mendapat panggilan yang membuatnya sangat terkejut, tuan Kim langsung menyambar jas nya yang tersimpan di kursi sebelahnya setelah itu langsung memakainya dan bersiap untuk pergi.

"Yuju-ya, kita ke kantor sekarang. Ada berita buruk". Ucap tuan Kim pada yuju.

"Ne tuan. Tapi bolehkah aku menemui nona umji sebentar??". Jawab yuju meminta izin pada tuan Kim.

I Love My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang