Hongkong.
(duch kapan bisa kesana)
Ryool sama Jisoo sampai dihotel mereka, hmmm mereka terlihat bahagia bisa berlibur bersama gak ada perasaan yang kacau kayak kemarin. Jisoo pun gak perlu merengek minta pengakuan papah dan papihnya toh sekarang Jisoo tetap bisa memeluk mereka dengan alasan Rangga dan Yunho adalah paman Ryool.
"Lelahnya... "Ryool baringan dikasur hotel yang empuk, perjalanannya cukup panjang jadi Ryool pun merasa sangat lelah. Padahal yang nenteng koper dia Jisoo juga. Hmmm gini lo enaknya uke kalo semenya tanggung jawab. Gak hanya tanggung jawab stamina diatas ranjang saja tapi buat lainnya juga wkwkeke.
"Apa kamu lapar, ingin makan sesuatu kah? "Tanya Jisoo kini menatap pacarnya yang tengah kelelahan baringan diatas kasur. Sedangkan Jisoo lagi beresin isi kopernya.
"Iya, tapi males keluar. " Duch Ryool mah mau enagnya aja. Ingin makan tapi malas keluar.
"Mau makan apa, aku beliin." Jisoo mah baik, padahal restoran hotel juga ada mungkin past waktu itu pada khilap lupa kalo hotelnya bintang lima jadi gak ingat kalo masakannya pun enak.
"Apa aja dech." Ryool masih bernafas lelah sambil memejamkan matanya. Apa aja yang penting makan.
"Oke" Jisoo pun bergegas pergi, kasihan barbienya kalo kelaparan gitu.
"Sayang." Panggil Ryool menahan langkah Jisoonya.
"Iya kenapa, ingin sesuatu?"Tanya Jisoo kalem. Duch semeku baik banget. Adem gitu,
"Hmm, bisa bahasa inggriskan? "Tanya Ryool meragukan Jisoo, takutnya Jisoo nyasar minimal bhs inggris menguasai jadi gak nyasar.
"Aku kan dari program bahasa, bhs mandarin aku bisa." Jisoo senyum senyum dan Ryool kini lagi mau nutupin rasa malunya. Dia lupa kalo otak Jisoo mah encer gak mungkin juga nyasar parahnya Ryool lupa juga kalo Jisoo dari program bahasa dan disana diwajibkan menguasai empat bahasa.
"Maaf." Ryool meminta maaf takut menyinggung Jisoonya. Tapi Jisoo kini menghampiri Ryool yang tengah duduk dan menundukkan wajahnya merasa bersalah.
"Hey, gpp sayang. Gak ada yang perlu dimaafkan" Jisoo memegang dagu Ryool supaya tidak perlu menunduk lagi. Dan kini Jisoo mencium kilat bibir itu.
Cup
Eumpppph"Aku pergi dulu."Jisoo buru buru pergi.
........
Karena tiba tiba bosan dan Jisoo belum kembali Ryool akhirnya keluar kamar. Dia melihat sekeliling hotel dan akhirnya menemukan taman.
"Eugh, tahu gini ikutan pergi cari makan." Gerutu Ryool sambil berjalan dilobi hotel. Dia kini mrnuju taman yang emang disediain hotel buat ngadem.
Tapi saat sampai ditaman jantung Ryool tiba tiba terasa sakit, seperti ditikam berkaki kali. Walau sejarang dia bersama Jisoo tapi rasanya sakit saat mengetahui Amanda ternyata membohonginya. Katanya dia lagi ikutan olimpiade di Kanada dan meminta Ryool buat menyusulnya minggu depan tapi kenapa dia berada di Hongkong dan jelas bermesraan dengan pria lain dan ciuman pula. Kan babang merasa dikhianati.
"Amanda..... "Suara berat Ryool memanggil Amanda. Karena taman sepi jadilah perempuan cantik itu mendengar jelas suara samar yang keluar dari bibir Ryool.
"Ryool, kenapa kamu ada disini? " Tanya Amanda geragapan melepas pelukan dan ciumannya dengan pria itu.
"Seharusnya aku yang tanya. Bukannya kamu seharusnya di Kanada? ' Ryool masih gak percaya tubuhnya tiba tiba kaku. Seharusnya dia gak perlu merasa sekecewa ini tapi nyatanya Ryool terluka. Untung kemarin Jisoo punya inisiatif buat dia aja yang ngalah, kalo enggak mungkin Ryool pingsan dan gak bangun bangun.
"Iya, disini aku hanya menemui sepupuku. Bernard" Amanda memperkenalkan pria itu sebagai sepupunya. Duch, dasar wanita. Tapi Ryool gak percaya gitu aja.
"Tapi, selamat lho jadi aku gak harus merasa telah melukaimu. "Ryool mengucapkannya karena selama ini dia juga merasa bersalah karena belok sama Jisoo dan melupakan janji yang seharusnya dia tepati untuk mengunjungi Amanda di Kanada. Mungkin kalo mereka masih bisa bersama saat Ryool otw ke Kanada Amanda pun otw balik ke Kanada.
"Maksudnya? "Amanda bingung akan pernyataan Ryool, dia tengah berusaha meyakinkan Ryool kalau yang dilihatnya gak seperti yang dipirkan Ryool. Amanda terus minta maaf dan ingin Ryool percaya.
"Ya, mungkin kita tak harus bersama. " Ryool tersenyum kearah Amanda dan kini berbalik buat meninggalkan taman itu. Amanda pun tak sanggup mengejar dan dia hanya kaku ditempat dia berdiri.
Ryool pun pergi dan tertinggal Amanda dan Bernard pria itu.
"Apa dia pria yang kamu sukai tapi tak kunjung menyatakan cinta? " Bernard intensif mencumbu Amanda. Mencium leher Amanda dan memeluk Amanda. Amanda hanya diam dan seperti membiarkan pria itu mencumbunya.
Amanda hanya diam dan mulai meneteskan airmata. Yaps Amanda suka Ryool tapi Ryool tak juga menyatakan cinta pada akhirnya diapun bermain dibelakan Ryool.
........
Sesampai dikamar hotel Jisoo kebingungan tak mendapati Ryoolnya ada disana. Panik lah takut Ryoolnya diculik jadi kini Jisoo berlari mengintari area hotel buat mencari Ryoolnya. Parahnya Ryool gak bawa hape jadi runyam buat nyari nya.
Jisoo akhirnya merasa lelah, dia prustasi dan ingin pergi keruang cctv saja untuk mencari keberadaan Ryool. Tapi saat hendak menaiki lift dia mendengar seseorang tengah menangis di tangga darurat. Jisoo yang penasaran pun kini berjalan untuk memeriksanya. Ya kalau hantu kan nanti bisa divideoin trus di viralkan. Hahahahahs
" Ryool. "Jisoo kaget mendapati Ryoolnya lah yang tengah menangis disana.
"Jisooo, hiks hiks."Ryool nangisnya makin keras dan memeluk erat tubuh Jisoonya. Jisoo yang tak mengerti apa apa kini hanya membalas pelukan itu sembari menepuk pelan punggung rapuh Ryool dan menunggu Ryoolnya mau cerita.
"Sayang, knapa hmmm. Apa aku berbuat salah. Maaf yaa lama beli makanannya" Jisoo merasa bersalah, apa mungkin karena lama Ryool pun akhirnya menangis.
"Aku bertemu Amanda." Ryool pun cerita bahwasanya dia bertemu Amanda. Jisoo kini hanya bisa diam, dia tahu Ryool itu terganggu karna belum bisa jujur sama Amanda kalo dia belok.
"Terus, apa Amanda sudah tahu kamu belok. Kamu akhirnyra punya keberanian buat bilang. Seharusnya gak perlu nangis gini kan? ' Jisoo masih menepuk pelan punggung Ryoolnya. Ryool masih terus saja menangis.
"Amanda berpelukan dan ciuman sama pria lain Jisoo, hiks hiks." Ryool seakan merasakan sakit.
"Apa Ryool ku masih menyukai Amanda? "Tanya Jisoo penuh kesabaran, dia lagi ngusap airmata Ryool. Dia bertanya begitu, apa mungkin Ryoolnya masih suka sama Amanda. Kalaupun masih suka Jisoo bisa berhenti buat bersama Ryool. Yang ada diotak Jisoo mah yang penting Ryool bahagia.
"Bukan gitu, hiks hiks" Ryool menangis lagi karena tahu Jisoonya kini malah salah paham.
"Terus?"Tanya Jisoo masih tak mengerti. Urusan cinta mah gak perlu gelar doctor.
"Kenapa aku dari dulu masih mikir kalo aku tengah mengkhianati Amanda nyatanya kita sama sama bermain dibelakang, huwaaaaa Jisoo." Ryool makin histeris tapi Jisoo malah tertawa disana. Ternyata bukan Ryool mau balikan tapi karena Ryool merasa rugi kenapa dari dulu terus merasa melukai Amanda. Toh nyatanya mereka sama sama tak setia.
"Aku takut, kesalahanku yang tak setia dimasa lalu berbalik padaku dan kamu meninggalkakku Jisoo." Alasan Ryool menangis adalah itu, dia gak mau hubungannya dengan Jisoo berakhir perpisahan karena bermain dibelakang.
"Ish, ketakutanmu gak berdasar. Kita balik kekamar kamu harus makan dan istirahat. Biar bisa jalan jalan besok." Jisoo kini membantu Ryool bangun.
"Sungguh? "Ryool masih gak percaya dihadapannya ada malaikat yang cakep kuadrat.
"Tentu, apa Ryool gak percaya? "Tanya Jisoo balik.
Ryool mengangguk tanda dia percaya pada Jisoonya dan kini dia berjalan bersampingan dengan Jisoo.
Tbc
Maaf typoHahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
HCL Book 5 //Hot Rival //(BxB) TAMAT
Fanfiction(Tamat 26 okt 2018/ 14 mei 2019) Terusan HCL, Langsung baca ini monggo baca HCL book 1 dulu Gpp (Ariel mermaid, policeman i love u, daddy kaya, daddy kaya season 2) Jisoo adalah mahasiswa program beasiswa dan masuk club sepakbola. Ramah dan d...