sebelas

12.2K 852 65
                                    

Sesuai janjinya. Iqbaal datang menemui ayah (Namakamu) hari ini. Ia datang bersama kekasihnya tentu saja.

"Assalamualaikum. (Namakamu) in home. Bundaaaa." (Namakamu) memasuki rumah lalu memberikan beberapa kantong plastik yang berisi makanan kepada Iqbaal. Spontan Iqbaal langsung menerimanya.

"Eh, anak bunda pulang. Duh, ada Iqbaal juga."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hehe, Apa kabar, bun?" Tanya Iqbaal kepada ibunda (Namakamu).

"Baik atuh, Baal. Kamu gimana?" Tanya kembali Sura -- nama bunda (Namakamu) ---.

"Aku mah selalu baik, Bun."

"Bunda, ih anaknya gak ditanyain." Ujar (Namakamu) sembari memasang wajah kesalnya.

Sura hanya terkekeh melihat anaknya itu. Ia kemudian mencubit pelan kedua pipi (Namakamu). "Oalah, anak bunda cemburu ceritanya? Bundanya lebih perhatian ke calonnya daripada ke anaknya sendiri?"

(Namakamu) hanya langsung mem-pout kan bibirnya. Imut, pikir Iqbaal.

"Anak bunda apa kabar? Lama gak ke rumah, gak inget sama Bundanya apa?"

"Ih gak gitu bundaa. Aku kan lagi sibuk nyari materi buat tugas bunda."

Selagi mereka asik berbincang, Ayah (Namakamu) datang dari kamar. Mino -- nama ayah (Namakamu) -- duduk diantara mereka bertiga.

"Wah Iqbaal. Ayo kita berangkat, Baal." Mino merangkul bahu Iqbaal. Sedangkan Iqbaal hanya tersenyum menanggapinya.

Sura yang melihat hanya menyeritkan keningnya, "Mau kemana sih kalian?"

"Biasa, Bun." Jawab Mino singkat. Ia kemudian mengecup pelan kening Sura.

"Berangkat dulu kita. Jaga rumah ya kalian berdua."

"Sayang, aku main golf dulu sama Ayah."

(Namakamu) dan Sura hanya bisa menganggukan kepalanya. Mereka terkekeh melihat tingkah Mino yang sangat over  terhadap Iqbaal.

"Ayah kamu itu kalo udah ketemu Iqbaal, udah kayak orang pacaran aja." (Namakamu) tertawa mendengar ucapan Bundanya.

Tak selang beberapa lama dari kepergian Iqbaal dan Mino. Deo memasuki rumah dengan wajah yang di tekuk.

"Bundaaaa." Rengek Deo kepada Sura. (Namakamu) yang mendengar rengekan Deo langsung meledek abangnya itu.

"Udah gede, udah tua masih aja manja ama Bunda. Woo."

Deo melirik ke arah (Namakamu) ia melebarkan matanya kemudian berlari menghampiri adik kesayangannya itu. "Kok kamu disini sih, dek?"

"Emang kenapa sih? Gak boleh? Sombong amat."

Bucin - IDR  [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang