CHAPTER 22

17.2K 1K 248
                                    

Prilly membersihkan wajahnya ditoilet saat ini mereka tengah istirahat sebenarnya tadi cacha ingin ikut tapi prilly melarang dan menyuruh cacha untuk pergi kekantin terlebih dahulu. Prilly menatap bayangannya dicermin "gue cantik banget sih" gumam prilly.

"Lo bisa ngaca?" sahut seseorang. Prilly menoleh kebelakang lalu menaikkan sebelah alisnya "yang lo liat?" tanya prilly.

"Kalo lo bisa ngaca harusnya lo sadar lo tuh gak pantes sama ali, kalian itu bagaikan langit dan bumi. Ali pinter sedangkan lo?" kata nina dengan nada meremehkan "ali ganteng elo cebol jelek, ali rajin dan elo nakal kalo disebut sih elo tuh upik abu sedangkan ali duh gak bisa ditandinginlah sama lo" lanjutnya.

Prilly tertawa terbahak bahak mendengar penuturan nina yang menurutnya lucu. Prilly bodoh? Hey apakan dia tidak tau kalau prilly adalah seorang hacker yang handal.

"Kenapa lo" tanya nina.

"Lo ngatain diri lo sendiri?" tanya prilly.

"Maksud lo apa?"

"Lo kan bodoh buktinya lo pupang dari negri orang trus lo milih lanjut sekolah disini itu semua karna lo bodoh kan? Trus tadi lo bilang apa? Cebol? Heh bahkan elo lebih cebol dari gue kalo dari kulit juga masih putihan gue" kata prilly "dan kalo dibandingin ya elo itu bagaikan tai kucing yang mengharapkan kesempurnaan cinta" lanjut prilly tak nyambung.

"BANGSAT LO" bentak nina

"Too" balas prilly santai.

Nina menggeram lalu menarik rambut prilly sehingga membuat prilly yang ingin keluar mundur beberapa langkah "lepasin" kata prilly dingin. Satu hal paling prilly benci adalah ketika orang asing menyentuh rambut indahnya apalagi ini sampai menjambak.

"Lepasin"

"Gak akan"kata nina.

"Oke"

BRUK

"Awww" prilly membanting tubuh nina sehingga membuat sang empu berteriak kesakitan.

"Gue kan udah bilang lepas tapi lo gak mau denger" kata prilly.

"Hiks aku salah apa sama kamu pril hiks aku kan udah bilang aku gak ada hubungan apa apa sama ali selain persahabatan" kata nina dengan tangisannya. Prilly menaikkan sebelah alisnya lalu menoleh, prilly mengerti sekarang dibelakang mereka ada beberapa siswi yang sedang merekamnya dan prilly juga sangat yakin bahwa pasti ali akan mengetahuinya "licik" gumam prilly lalu pergi dari sana meninggalkan nina yang ditolong beberapa murid.

"Pril" panggil cacha.

"Lo mau nanya soal video?" tanya prilly to the poin.

"Gue tau kalo lo lakuin itu pasti ada sebabnya sans aja gue percaya kok sama lo" kata cacha sambil tersenyum manis.

"Gue tau"

BRAK

Semua anak anak dikelas berjengit kaget ketika seseorang menendang pintu kelas mereka "PRILLY" teriak ali membuat semua murid yang ada disana merinding ketakutan kecuali prilly.

Ali menatap prilly tajam lalu menghampiri tempat duduk prilly "ikut aku" kata ali sambil mencengkram tangan prilly "gak" kata prilly.

"Aku mau ngomong"

"Disini bisa"

"Gak bisa"

"Yaudah"

"Oke disini" kata ali pasrah.

"Lo mau matahin tangan gue?" tanya prilly. Ali menatap tangannya yang mencengkram pergelangan tangan prilly lalu perlahan cengkraman itu terlepas. Sedikit membiru sih mungkin karna kulit prilly yang putih.

ANNOYING GIRLFRIEND ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang