Bagian 1

70 13 0
                                    

    

     Seorang gadis manis dengan muka polosnya saat tidur masih saja terlelap dibalik selimut tebalnya. Kriing... kriiing..kriiing....   "unghh..." lenguhannya sambil merenggangkan otot otot ditubuhnya. "Jam berapa ini?" Ucapnya sendiri sambil mengucek matanya. 06.00am. "Haaaa? Anjir! Hari senin gue lupa! Upacara!!!" Ucapnya sambil berlarian mencari keperluan sekolahnya dan langsung menuju kamar mandi   brakkk!!
" lia, kenapa? Kamu gapapa kan? Lia? Kamu udah bangun?" "Li...astaughfirullahaladzim!!" Ucapan kakaknya terhenti karena sentakan pada knop pintu kamar lia yang sangat keras "gue telat kakk!! Sekarang udah 6.30 upacara dimulai 6.45 jarak rumah kesekolah jauh..." ucap lia dengan sekali nafas. "Hfff.. lia sarapan dulu.. nanti kakak anterin.." ucap kakaknya sambil berjalan menyusul lia yang sedang memasang sepasang sepatunya "nggak usah kak.. gue udah telat ini. Lia berangkat" ucap lia sambil berlari menuju motornya yang di dalam garasi luarnya. "Hati hati liaa jangan ngebuut!!" "Helm awas lupa!!" Teriak kakaknya. Tanpa membalas teriakan kakaknya ia segera menstater motor maticnya dan memecah ibu kota yang sedang padat padatnya.

*Fyi* Lia akan bersikap sangat hangat dan cerewet hanya pada orang orang terdekatnya saja. Sebenarnya sifat aslinya bukan pendiam atau bisa disebut manusia es, sebenarnya lia adalah sesosok gadis yang sangat manis, ceria dan hangat hanya saja karena kejadian itu, kejadian dimana semua berubah dan itupun yang merubah sikap dan pribadi lia menjadi sosok yang menutup dirinya sendiri.

7 tahun lalu

"Dokter tolong anak saya dok" ucap seorang wanita kepada seorang dokter didepannya. "Kita Semua sudah melakukan yang terbaik untuk anak anda, tapi takdir sudah berkata lain" ucap sang dokter "tidak tidak ini tidak mungkin. Paa bilang sama dokter ini anak kita pasti selamat kan! Dokter ini bohong pa!!" " ini semua salahmu!gadis sialan pembawa sial! Kau membunuh anakku!" Teriak seorang pria kepada gadis kecil yang menangis di pelukan kakak laki lakinya " pa ini kecelakaan! ini bukan salah lia pa! Lea yang ngajak lia sama dion pa! Lia nggak salah!" Balas dion." Jangan salahkan Lia karena kepergian lea! Aku ibunya aku tau gimana anakku!" Mamanya menyahut" kau tau? Yang benar saja, bahkan hari harimu itu nggak pernah sama anakmu!" "Baiklah kalo kamu nggak percaya sama sekali padaku!" " jangan seperti anak kecil yanti!" " apa kau bilang? Seperti anak kecil? Hei!sadar! Mana ada istri yang rela di tinggal tiap hari terus waktu kamu pulang ,tau tau kamu pulang bawa cewek? Hah? Mana ada?" " Ma.." panggil dion melerai keduanya "Diam kamu dion jangan ikut campur!" " mulai sekarang terserah apa maumu! Tuan andrion!" " mau kemana kau?" " kemanapun asal aku tidak bersama kau!" "Lia, kamu disini ya sama kakak, mama mau pergi sebentar, yaa?" " jangan pergi ma aku takut sendirian" "kau harus terbiasa sendiri sayang:). Tapi ingat satu hal walau mama nggak ada disini," " mama tetap menyayangi kalian:')"   cupp mama mengecup kening dion dan lia bergantian kemudian menatap tajam suaminya. Dan pergi untuk waktu yang cukup lama.

**Skipp**


Gadis itu sendirian di taman belakang rumah sakit,matanya sembab hidungnya merah pakaiannya kucel seperti anak tak terurus, pandangannya mengarah pada sebuah keluarga kecil yang sedang bercanda gurau diseberangnya. Seorang bocah laki  laki yang tadi memeluknya melihat lia serta pemandangan yang di lihatnya. Lantas kakaknya itu mendekati adik tersayangnya itu " dek,," lia mendongak tatapannya sendu mengisyaratkan apa yang sedang bergejolak pada fikirannya. "Dek,, kamu gausah sedih, kakak selalu sama kia kok tenang aja :)" ucap kakaknya itu, lia hanya diam sambil menatap pemandangannya tadi "dek, jangan sedih ntar pangerannya ga jadi perang" ucap Dion berusaha menghibur hati Lia. " kak.. apa Lia salah? Tapi kak Lia kan nggak minumin racun sama Lea" tanya Lia " kamu nggak salah Lia, papa sama mama tadi cuma marah sama dokter terus kebawa marah sama kamu" ucap Dion terkekeh pada akhirnya berusaha menutupi semuanya, padahal dia sekarang baru berumur 12 tahun tapi sikapnya seolah dia udah dewasa saat bersama dengan adik manisnya itu.

Dan karena itulah Lia menjadi pribadi yang cuek, datar, susah ngomong tapi wajahnya yang sangat cantik bak dewi yunani mengalahkan semua tanggapan tanggapan yang dilontarkan padanya.














Hola holaaa!!!
Hati hati typo berserakan guyyysss...
Maklmumlah... masih noob *eh gini ngaak sih tulisannya:v belum pro😅



Jan lupa vote and comment yaaa😍🤗😘

BROKEN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang