Lisa,Bambam,Somi,Rose. Keempat manusia itu tampak tegang dan masih diam mematung dengan tatapan tak lepas kepada gadis yg berjalan pelan yg kini semakin dekat padanya dengan ekspresi yg tidak bisa dibartikan.
Begitu sudah berdiri di depan empat manusia itu pertama tatapan Jennie tertuju pada Bambam yg masih cengo. Jennie menatap tajam pada Bambam jelas di rahut wajah gadis bermata kucing tersebut sangat marah dengan bekas air mata di pipinya.
*BUKGHH
Satu tonjokan yg sempurna nyaris tepat di hidung Bambam bekas tonjokan Somi tadi. Sontak Bambam terhuyung kebelakang seraya memegang hdiungnya yg terasa mengelaurkan cairan merah
Lisa,Rose,Somi terkejut bersamaan meringis melihat Bambam yg di tonjok oleh Jennie. Lantas Jennie berjalan mendekati Bambam Lagi*PLAK
Bonus satu tamparan mendarat kembali di pipi Bambam hingga pria itu meringis kesakitan..
Rose dan Somi segera bersembunyi di belakang Lisa kedua gadis itu ketakutan saat melihat Jennie kini mendekatinya dengan tampang murka setelah menghajar Bambam.
Gugup dan panik itulah yg Lisa rasakan saat ini begitu Jennie menatapnya tajam. Lisa ingin bicara tapi melihat ekspresi gadis di depannya seperti singa di urungkan karna takut lebih besar dari pada nyalinya.
*PLAK
*PLAK
Rose dan Somi meringis bersamaan menelan ludah kasar yg ada di belakang begitu Lisa di tampar kuat oleh Jennie.
Sedangkan Lisa menunduk dan mengusap pipinya yg panas tamparan Jennie mungkin tidak terlalu sakit karna bersama Somi sering saling tampar namun tamparan tersebut membekas di hatinya. Entah kenapa saat Jennie menamparnya hatinya sangat terluka namun ia mengoreksi diri itu hal yg wajar karna dirinya salah."L-lice kau baik baik sajah?" Tanya Rose pelan melihat punggung Lisa yg hanya diam. Somi memukul pelan tangan Rose mengisyratkan agar diam dan di balas cibiran oleh Rose
"Apa salah dan dosaku padamu?" Suara serak nan bergetar itu membuat Lisa antusias dan menatap gadis di depannya yg tampak menahan air mata
"A-aku-" Lisa menghentikan ucapannya seolah bibirnya kaku lidahnya keluh
"Tolong semuanya pergi dari sini, kecuali dia!?" Ujar Jennie datar dan orang yg di maksud 'dia' adalah Lisa
Rose dan Somi saling tatap mereka mengkhawatirkan Lisa takut Jennie menyakitinya atau membunuhnya. Itu pikir mereka yg berlebihan
Bambam berjalan ke dekat Jennie
"J-jen...tolong jangan marah padaku, apa yg aku ucapkan tadi itu murni jika aku mencintaimu dan-"
*PLAK
"DIAM KAU!" bentak Jennie setelah kembali menampar Bambam kuat kuat
"Mampus kau!" Celetuk Somi dari belakang Lisa namun tak berani menunjukan batang hidungnya.
"Kau siapa hah? Aku tidak mengenalmu. Sekarang pergi dari sini aku tidak ingin melihat wajahmu lagi!" Datar Jennie menatap Bambam tajam
"Tapi jen-"
"Pergi!" Ucap Jennie datar dan dingin
Bambam mengangguk miris dan akhirnya pria itu pergi dari sana.
Jennie melirik dua gadis yg berdiri di belakang Lisa
"Kenapa kalian masih di sini?"
Suara dingin itu membuat Rose dan Somi bergidik ngeri.
"Ayo pergi!" Bisik Somi pada Rose
"Tapi bagai mana dengan lice?" Balas Rose
"Tolong pergi! Aku ingin bicara pada teman kalian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
>Why Not Me.. Is Fake< (Jenlisa)
RomanceAku Menyalahkan Takdir Yg Menjadikanku Seorang Wanita, Kenapa Aku Tidak Menjadi Seorang Pria Sajah?_Lisa