Jason terus dan terus memainkan permainan catur komputer di meja kerjanya demi menghilangkan pikiran tentang peristiwa terjadi pada anak perempuannya, juga entah bagaimana masa lalu kelam tiba-tiba datang menghantu mimpi tidurnya. Ia bahkan tak ingat sudah berkali ia bermimpi buruk tentang masa lalu kelam ia lalui semenjak mendiang Ibu wafat.
Dua pikiran dalam kepala Jason terus terbang mengganggu intensitas kesantaian ia ingin rasakan-melainkan ia merasa hanya dua masalah tapi terasa sangat berat untuk dikesampingkan-dan migran yang masih terasa seiring dua pikiran menjadi dua masalah masih membungkus akar dari syaraf-syafat otaknya yang sedang bersitegang di dalam kepala.
"Sial."
Setelah mengumpat dengan nada suara kesal yang keluar dari mulut Jason, terdengar suara pintu diketuk dari luar. Jason segera baralih menatap pintu.
"Masuk." Jason menyahut memberikan respon kepada orang mengetuk pintu ruangan Presiden Direktur York.
"Permisih. Maaf saya mengganggu, Pak. Saya mau mengantarkan teh susu Bapak minta buatkan." Itu adalah suara laki-laki dari luar pintu.
"Silahkan letakkan di sebelahku."
Jason berusaha fokus menuntaskan permainan catur komputer, melirik sekilas ke cangkir teh susu.
"Pak, saya izin permisih ke luar dari ruangan Bapak."
"Silahkan."
Setelah pria pengantar teh susu pergi, Jason memijit bahu belakang letak bekas luka dari masa lalu kelam-mengendurkan otot-ototnya yang terasa sudah tegang.
"..... Teh susu ... dan Vivian-sial!"
Teringat teh susu; Jason teringat Vivian yang telah mengubah semua tampilan tubuh jelek ke tubuh ideal perempuan dewasa, dan pria muda di kelab malam hari itu membuat Jason bertanya-tanya juga. Cepat, Jason bergerak mengambil ponsel tak jauh dari titikus, mengetik pesan kepada seorang tenaga medis yang ia kenal dan sudah berteman lama semenjak pesta reuni senior perkuliahan.
Kepada: Ruby
Dari: Jason
Selamat pagi, Ruby. Jika kau tak sibuk tolong jawab pertanyaanku. Apa mungkin kau di balik penampilan Vivian berubah?Aku hanya menduga-duga saja mungkin kau di balik hal tersebut, mengingat kau adalah dokter, itu menjadi hipotesis sementaraku.
Jason menunggu balasan SMS dari Ruby.
Menunggu.
Menunggu.
Menunggu.
Menunggu.
Selama kurang lebih sepuluh menit Jason menunggu dan balasan SMS Ruby kirimkan tidak hanya sekalimat saja.
Dari: Ruby
Kepada: Jason
Ya. Hipotesismu terjawab.Dari: Ruby
Kepada: Jason
Vivian tidak memberi tahukan hal tersebut kepadamu?NB: Jika ada pertanyaan lagi dan lebih penting, kirim di jam 4 sore saja. Aku sangat sibuk merawat para pasien kecelakaan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Forbidden Love | #Vol (1). PPT
RomanceNSFW - [D28+] [√ SELESAI] [DDLG PROJECT OF PURE TABOO] VOLUME (1). Behind Forbidden Love © 2019, Ennvelys Dover, All right reserved. Cover Ilustration & Designer: Ennvelys Dover Logo Illustration & Designer: MPH/MDee ...